Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hikmah Ramadhan

Adil Beribadah di Bulan Ramadhan

Penulis adalah dosen hadis dan ilmu di Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Manado. Juga anggota Komisi Fatwa MUI Sulut.

Facebook Muhammad Tahir Alibe
Dr Muhammad Tahir Alibe, dosen Jurusan Tafsir Hadis IAIN Manado dan Pengurus MUI Sulut 

Pada bagian ibadah sosial, Nabi saw menyebutkan agar bersedekah kepada faqir dan miskin di sekitar kita, memuliakan orang yang lebih tua, dan menyayangi yang lebih mudah.

Juga sambung tali persaudaraan dan jangan memutuskannya, memelihara lidah, menahan pandangan serta pendengaran dari yang haram, mengasihi dan memuliakan anak yatim.

Pun memberi buka puasa kepada mereka yang berpuasa walau hanya sebutir kurma dan seteguk air, memperbaiki akhlak serta menahan akhlak buruknya, meringankan pekerjaan pembantu, menjaga sifat wara'.

Bila diperhatikan dengan baik-baik maka porsi amal ibadah sosial lebih banyak daripada porsi ibadah individu, namun bukan berarti kita merendahkan atau sampai meninggalkan salah satunya.

Ulama menyebutkan bahwa bila ada satu ayat berbicara tentang ibadah individu maka ada seratus ayat yang berbicara tentang ibadah sosial.

Misalnya, Surah al-Mu'minun: 23: 1-9 menyebutkan tentang ciri-ciri orang beriman yaitu khusyu' shalatnya (Individu), menghindari perbuatan yang tidak bermanfaat (sosial), menjaga amanah dan janjinya (sosial), memelihara salatnya (individu).

Baca juga: Baru Melahirkan, Zaskia Sungkar Dilarikan Irwansyah ke RS, Begini Kondisi Terkini Kakak Shireen

Qs. Ali Imran: 133-135: tentang tanda-tanda orang bertakwa yaitu berinfaq dalam kondisi suka duka (sosial), menahan amarah (sosial), memberi maaf kepada manusia (sosial), jika berbuat dosa atau menzalimi dirinya mereka zikir dan beristighfar atas dosa-dosanya (Individu-Sosial).

Menurut Hadis, orang beriman itu yang memperlihatkan dan menghormati tetangganya (sosial), sopan dalam berbicara (sosial), menghormati tamunya (sosial).

Pertimbangan lain, melakukan ibadah sosial lebih besar pahalanya daripada Ibadah Individu.

Abu Daud, Turmidzi meriwayatkan bahwa, "maukah kamu aku beritahu derajat apa yang lebih utama daripada salat, puasa, dan sadaqah? Tanya Nabi.

Tentu Ya Rasulullah, jawab Sahabat. Yaitu engkau mendamaikan dua pihak yang bertengkar.

Ibn Hibban menyebutkan, "Berpikir satu saat adalah lebih baik daripada bangun salat satu malam.

Ketika Nabi Saw, ditanya amal apa yang paling baik, beliau menjawab, salat pada waktunya (Individu), berbuat baik kepada kedua orang tua (sosial), dan Jihad di jalan Allah.

Oleh karena itu, mari menyambut dan mengisi bulan Ramadhan dengan Ibadah individu dan sosial.

Puasa bukan hanya menahan makan-minum, hubungan seks pada siang hari, namun puasa juga berarti menahan pandangan, pendengaran, lisan, pikiran, hati kita dari yang haram. (*)

Artikel lain Hikmah Ramadhan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Ketika Penegak Jadi Pemeras

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved