Berita Bitung
Camat Lembeh Selatan Hendrik Sologia: Harus Ada Mobil Damkar di Pulau Lembeh
Camat Lembeh Selatan Hendrik Sologia angkat bicara terkait dengan peristiwa kebakaran pastori Gereja GPDI Eklesia di lingkungan V RT 08,
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: David_Kusuma
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Camat Lembeh Selatan Hendrik Sologia angkat bicara terkait dengan peristiwa kebakaran pastori Gereja GPdI Eklesia di lingkungan V RT 08,
Kelurahan Batu Lubang Kecamatan Lembeh Selatan, Senin (22/3/2021) pukul 01.30 wita.
Hendrik menilai, di dua Kecamatan di Pulau Lembeh yakni Kecamatan Lembeh Utara dan Selatan
harusnya sudah ada pos pemadam kebakaran dan mobil pemadam kebakaran.
Baca juga: Jaga Kebugaran, Personel Lanud Sam Ratulangi Manado Ikut Tes Kesamaptaan Jasmani, Ini Hasilnya
Baca juga: Ingat Jirayut Pedangdut Alumni Dangdut Academy Asia 4? Anak Biasa di Thailand,Kaya Raya di Indonesia
Baca juga: Delapan Hari Berjalan, Sudah Ada 79 Sertifikat Yang Siap Cetak Melalui Program PTSL di Tomohon
"Mininal harus ada satu uni mobil damkar, untuk menjangkau 17 kelurahan yang ada di Kecamatan Lembeh Utara dan Selatan.
Sudah sangat layak karena akses jalan di pulau Lembeh sudah memadai dan mendukung untuk kendaraan pemadam kebakaran," kata Hendrik.
Hendrik bilang, sejak beberapa tahun lalu sudah ada dua pos pemadam kebakaran yang dibangun pemerintah Kota Bitung.
Namun tidak difungsikan, malah hingga saat ini satu di antara bangunan itu telah disewakan oleh Bank Daerah.
Beruntung peristiwa kebakaran tidak sampai merembet ke bangunan gedung gereja, yang posisi berdempet dengan bagunan pastori yang terbakar.
Baca juga: Struktur Kepemimpinan Partai Demokrat Versi Kubu KLB Deli Serdang, Moeldoko hingga Ahmad Yahya
Baca juga: Ibu Histeris Lihat Anaknya Terbujur Kaku, Pegang Gunting Dicolok ke Stop Kontak, Sang Bayi Tewas
Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 09.30 WIB, Seorang Pengendara Motor Tewas Tertabrak Mobil, Korban Melawan Arus
Akibat kebakarn tidak yang tersisah, bangunan rata tanah menyisahkan tembok rumah saja.
Beruntungnya lagi Gembala Jitro Kaunang Kaunang, istri dan seorang anak saat kejadian tidak tidur di pastori.
"Mereka kaget karena warga sekitar sudah teriak pastori tekah terbakar," tambahnya.
Baca juga: Pasca Vaksinasi, Kabupaten Bolsel Kembali ke Zero Kasus Covid-19
Baca juga: Golkar Bolsel Konsisten Dukung Kepemimpinan Christiany Eugenia Paruntu
Diduga penyebab arus pendek listrik, karena sebelum kebakaran sempat kebakaran sempat terdengar suara kebakaran dari dalam pastori.
Proses pemadaman api menggunakan alat atau mesin alkon milik nelayan, yang pada saat itu kebetulan tidak melaut.
Warga lainnya melakukan pemadaman dengan cara pakai ember di laut karena gereja dekat dengan dengan pesisir pantai.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/hendrik-sologia-saat-mendatangi-gedung-pastori-gpdi-eklesia.jpg)