Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

5 Populer Kemarin

5 Populer Kemarin, Pejabat Pertamina Dipecat Jokowi, Respons Presiden soal Moeldoko, hingga Aprilia

Kumpulan berita 5 Populer Kemarin, hari Kamis (11/03/2021) kembali dirangkum tribunmanado.co.id.

Penulis: Alexander Pattyranie | Editor: Alexander Pattyranie
ISTIMEWA
Kolase foto berita 5 Populer Kemarin, Kamis (11/03/2021), Pejabat Pertamina Dipecat Jokowi, Respons Presiden soal Moeldoko, hingga Aprilia. 

Dalam pertemuannya itu, Mahfud menuturkan Moeldoko tidak membahas apapun mengenai keterlibatannya dalam KLB di Deliserdang.

"Pada waktu itu kita ngobrol biasa, Pak Moeldoko nggak cerita apa-apa kalau besoknya mau ada KLB," ungkap Mahfud.

Hingga kemudian pada malam harinya, Mahfud mendapat informasi jika Moeldoko bertolak ke Medan, Sumatera Utara.

Kala itu, Mahfud langsung mengonfirmasi kebenarannya kepada Moeldoko.

Mahfud pun mempertanyakan mengapa Moeldoko tidak memberi tahu Presiden mengenai keterlibatannya dalam isu kudeta di Partai Demokrat.

Menanggapi pertanyaan Mahfud, Moeldoko menjawab jika keterlibatannya dalam isu kudeta adalah urusan pribadinya.

Sementara, ia tidak memberi tahu kepada Presiden Jokowi karena merasa tidak ditanya.

"Tiba-tiba malamnya saya dapat berita Pak Moeldoko akan pergi ke Medan, kita nggak tahu juga."

"Lalu saya konfirmasi ke Pak Moeldoko, saya tanya Pak Moeldoko nggak cerita kepada Pak Presiden kalau bapak ikut (KLB di Deli Serdang)."

"(Moeldoko menjawab) 'itu kan urusan saya, dan saya tidak ditanya' dan semuanya kaget waktu itu," ungkap Mahfud.

Mahfud mengaku tidak tahu menahu atas keterlibatan Moeldoko di pusaran konflik kepemimpinan Partai Demokrat.

Bahkan, ia mengetahui keterlibatan itu dari surat yang dikirimkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Jumat (5/3/2021) sore.

Ia pun mengaku kaget dengan gerakan diam-diam dari Moeldoko dan kubu kontra-AHY yang menyelenggarakan KLB di Deli Serdang.

 "Baru sorenya ribut saya hebat orang sudah sampai di Medan semua, saya bilang hebat juga gerakan diam-diamnya tiba-tiba meledak di Medan."

"Saya juga tahunya sore karena dapat surat dari AHY," tutur Mahfud.

Foto : Presiden Joko Widodo. (Kompas.com)

Sama seperti dirinya, Mahfud bercerita Presiden Jokowi juga kaget saat mengetahui orang terdekatnya terlibat dalam KLB.

Tetapi, lanjut Mahfud, reaksi Presiden Jokowi terkesan santai dan hanya diam saja.

"Dia happy-happy saja tuh, artinya (Presiden Jokowi) dia kaget ketika tahu Pak Moeldoko (terlibat kudeta), tetapi beliau tidak merasa merusak ini itu, diam saja."

"Tapi dia (Presiden Jokowi) kaget betul, saya tahu karena saya mengonfirmasi juga ke Pak Moeldoko tadi saya ketemu."

"Lalu saya konfirmasi ke Pak Pratikno yang juga bilang 'Bapak (Presiden) nggak tahu lho kok tiba-tiba (Moeldoko) ada disana," ungkap Mahfud.

Sementara, mengenai sentimen keterlibatan Moeldoko yang bisa menyeret nama presiden, Mahfud enggan menanggapi.

Menurutnya, jabatan seseorang di dalam Istana merupakan hak prerogatif presiden.

"Itu terserah Pak Jokowi saja, kadang kala kan senyum-senyum, diam tapi tindakannya muncul tiba-tiba, kan selalu begitu," pungkasnya.

3. Kapten Tim Voli Putri Timnas Bongkar Fakta Sikap Aprilia Manganang: Canggung Mandi Bareng hingga . .

Fakta kehidupan dari pevoli sekaligus anggota TNI AD Aprilia Manganang saat masih membela Timnas voli putri Indonesia.

Kapten Timnas Voli Putri Indonesia Amalia Fajrina Nabila pun mengungkapkan sikap Aprilia Manganang selama berstatus atlet voli putri.

Amalia menjelaskan pribadi Aprilia ketika mereka tinggal satu mess.

Hal-hal baik hingga sikap tak biasa dari Aprilia Manganang yang membatasi interaksi dengan rekan-rekannya.

Dilansir dari Kompas TV, Aprilia Manganang disebutnya kerap membatasi diri dengan yang lain.

"Sikapnya (yang lain) kepada kami yang saya rasakan dari kak April, dia membatasi ruang gerak bareng-bareng sama kami.

Kayak misalnya saat mau latihan dia pasti sudah siap duluan. Lalu mandi enggak bareng, walau kita sama-sama di mess," kata Amalia Fajrina Nabila.

Kapten Timnas Voli Putri Indonesia saat April memperkuat Timnas, Amalia Fajrina mengaku kaget mengetahui berita perubahan gender temannya tersebut.

"Kalau kaget, ya kaget, Mungkin gak saya aja, tapi semuanya juga kaget," kata Amalia, Selasa (9/3/2021).

voli putri." />

(Foto: Aprilia Manganang dan tim voli putri. /twitter.com/thavolleyball)

Amalia mengatakan, selama ini Aprilia periksa-periksa terus, sebagai timnya dia, dia dan teman-temannya tidak pernah tahu hasil pastinya bagaimana.

"Itu urusannya ke pengurus. Kami rekan satu tim tahunya lolos-lolos aja.

Kami fine tetap temanan, urusan di lapangan ya urusan di lapangan. Kalau di luar, kan bukan urusan kami," ujar kapten timnas yang akrab disapa Alia ini.

KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa Tegaskan Serda Aprilia Manganang Laki-laki

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa menyebut Serda Aprilia Manganang terlahir sebagai laki-laki.

Sebelumnya ramai jadi perbincangan mengenai mantan atlet voli putri, Aprilia Manganang mengenai jenis kelaminnya.

KSAD Jenderal Andika Perkasa dalam konferensi persnya menegaskan Serda Aprilia Manganang lahir sebagai laki-laki dengan kelainan hipospadia.

Dalam konferensi pers di Mabes AD, Jalan Veteran, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021), Jenderal Andika Perkasa menyatakan Aprilia Manganang bukan transgender, bukan juga interseks.

"Saya tahu definisinya dan tim dokter pun tahu semua definisinya. Karena memang kelainan yang dialami adalah hipospadia.

Jadi selalu kembalikan ke situ," kata Jenderal Andika Perkasa, dilansir dari berbagai sumber.

TNI AD dalam hal ini membantu Aprilia Manganang dalam corrective surgery sebanyak dua kali.

Saat ini, Aprilia Manganang sudah menjalani operasi tahap pertama dan masih recovery di RSPAD, Jakarta.

Ini adalah operasi corrective surgery atau operasi korektif, bukan pergantian kelamin, kata Jenderal Andika Perkasa.

Sementara untuk administasi kependudukan, TNI AD akan mengurusnya ke Pengadilan Negeri Tondano.

KSAD Jenderal Andika Perkasa tegaskan Aprilia Manganang adalah laki-laki dan tidak ada pergantian secara fisik.

Yang mungkin tadinya dari organ-organ kelamin wanita menjadi pria. 

Setelah seluruh operasi beres, Andika mengatakan Aprilia Manganang akan tetap menjadi prajurit TNI AD dan masuk bintara di komunitas ajudan jenderal.

Nantinya, TNI AD akan membantu seluruh proses administrasi yang dibutuhkan Aprilia Manganang.

Profil Aprilia Manganang

Mantan pemain voli putri Tim Nasional (Timnas) Indonesia Aprilia Manganang dipastikan adalah seorang pria.

Hal ini seperti diutarakan langsung Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa dilansir dari Kompas TV, Selasa (9/3/2021).

(Foto: Aprilia Manganang, atlet voli putri Indonesia sekaligus anggota TNI AD)

Menurut Andika, Aprilia Manganang yang juga merupakan prajurit TNI aktif dengan pangkat Sersan Dua (Serda) itu telah menjalani pemeriksaan medis sejak 3 Februari 2021.

Jenderal bintang empat itu menegaskan bahwa Aprilia Manganang lahir sebagai laki-laki dengan memiliki kelainan yang disebut hipospadia.

"Sersan Manganang ini bukan transgender, bukan juga interseks. Tidak masuk dalam kategori itu semua. Saya tahu definisinya dan tim dokter pun tahu semua definisinya. Karena memang kelainan yang dialami adalah hipospadia. Jadi selalu kembalikan ke situ," kata Andika Perkasa di Mabes AD dalam konferensi pers, Selasa (9/3/2021).

Berikut profil perjalanan karier Aprilia Manganang.

Masa kecil

Aprilia Manganang lahir di Tahuna, Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara pada 27 Maret 1992 silam.

Dari Kota Manado, perjalanan ke Sangihe bisa ditempuh dengan kapal laut selama satu malam atau 8 jam.

Harian Kompas, 28 Maret 2016 mewartakan, Aprilia Manganang terlahir dari pasangan Akip Zamrud Manganang dan Suryati Bori Lano.

Ayahnya hanya berjualan minyak dengan penghasilan Rp 400.000 per bulan.

Sedangkan ibunya, adalah ibu rumah tangga yang terkadang berjualan pisang goreng untuk menyambung hidup keluarga.

Keterbatasan ekonomi itu membuat Aprilia Manganang tidak bisa bermalas-malasan sewaktu kecil.

Aprilia Manganang kecil terbiasa membantu ibunya menjajakan pisang goreng dengan berjalan kaki bersama dengan sang kakak, Amasya.

Apabila tak membantu ibunya, Aprilia membantu ayahnya. Tak jarang, ia membantu mencangkul di ladang, memanjat pohon kelapa, dan mengupas buah kelapa itu.

Sejatinya, dua kakak beradik yang pada akhirnya sama-sama berkiprah di dunia voli nasional ini memiliki kebiasaan olahraga yang berbeda.

Mulanya, Aprilia bermain bulu tangkis. Pada usia SMP, ia mengenal bola voli, tetapi beralih ke bola basket saat SMA, sedangkan Amasya aktif sebagai pelari 100 meter.

Mulai tertarik dunia bola voli

Karena sering diminta ikut pertandingan voli antar kampung, Amasya mulai menekuni olahraga itu. Dia bergabung dengan organisasi ibu-ibu untuk bermain voli.

Setiap tampil, Amasya mendapat uang Rp 20.000.

Pada 2011, Amasya tergabung di tim voli LNG Badak dan bekerja sebagai tenaga administrasi di PT Badak LNG.

Melihat kakaknya bermain voli dan menerima penghasilan lumayan, Aprilia tertarik menekuni voli dan bergabung bersama tim profesional.

Tepatnya pada 2011, Aprilia Manganang direkrut tim voli bernama Alko Bandung.

Sejak saat itu, karier Aprilia Manganang terus menanjak hingga membuatnya dilirik oleh sejumlah tim voli papan atas Indonesia.

Pada 2015, Aprilia Manganang direkrut oleh salah satu tim voli kenamaan, yakni Jakarta Elektrik PLN dan tergabng dalam tim putri.

Semusim berjuang bersama, Aprilia Manganang berhasil mengantarkan Jakarta Elektrik PLN menjadi juara Proliga dengan mengalahkan Jakarta PGN Popsivo, 3-1 (23-25, 25-16, 27-25, 25-16).

Pemain terbaik

Tak berhenti di situ, Aprilia Manganang juga dinobatkan sebagai pemain terbaik putri.

Pada tahun keduanya bersama tim asal ibu kota tersebut, Aprilia Manganang kembali berhasil mempersembahkan gelar juara Proliga. Saat itu dengan menyudahi perlawanan Jakarta Pertamina Energi 3-2 (25-20, 25-18, 17-25, 19-25, 15-8).

Kemudian, pada 2017, Aprilia Manganang kembali sukses meraih gelar juara Proliga bersama Jakarta Elektrik PLN dan juga menjadi pemain terbaik.

Jakarta Elektrik PLN yang saat itu diasuh oleh Tian Mei berhasil memenangi grand final melawan Jakarta Pertamina Energi. Pada laga yang harus diselesaikan lima set, Elektrik PLN menang 3-2 (25-20, 24-26, 25-22, 18-25, 15-11).

Diberitakan harian Kompas, 10 Februari 2019, atlet bertinggi 170 sentimeter itu digembleng keras oleh pelatih Tian Mei. Mei, sapaan pelatih asal China itu, melihat bakat Aprilia, terutama untuk melakukan smes.

Ia mengatakan, Mei banyak memberinya program khusus meningkatkan kecepatan, kekuatan, dan daya tahan. Latihan itu sangat keras, tetapi membuat ia jadi lebih baik.

"Mei orang paling berjasa dalam karier saya. Ia percaya kepada saya dan mau membuat saya jadi lebih baik," kata Aprilia.

Aprilia juga menerapkan semua masukan Mei, antara lain tidur cukup minimal 8 jam sehari, tidur paling lambat pukul 22.00, dan makan teratur 3 kali sehari.

Salah satu spiker terbaik di Indonesia

Aprilia juga menambah latihan untuk menjaga kebugaran fisik, antara lain latihan beban dan kebugaran minimal 2 kali seminggu dengan durasi minimal 1 jam per latihan.

"Yang utama adalah melatih otot tangan, perut, dan kaki. Itu semua modal untuk melakukan lompatan tinggi dan smes keras," ujar peraih gelar pemain terbaik Proliga 2016 dan 2017 itu.

Dengan bakat, latihan, dan pola hidup yang baik, Aprilia Manganang konsisten menjadi salah satu spiker terbaik Indonesia.

Pada 2018, Aprilia Manganang bergabung dengan di bagian putri tim asal Bandung, Bank BJB Pakuan.

Sayangnya, pada tahun tersebut Bank BJB Pakuan gagal menjadi juara Proliga setelah kalah di final melawan Jakarta Pertamina Energi dengan kedudukan 3-0 (25-20, 25-18, 25-17).

Saat itu, Aprilia Manganang tidak tampil optimal lantaran belum 100 persen pulih dari cedera.

Pada musim Proliga 2019, Aprilia Manganang memutuskan untuk pindah ke tim Jakarta PGN Popsivo Polwan.

Taktik permainan cepat Jakarta PGN Popsivo Polwan akhirnya mengantarkan Aprilia Manganang dan kawan-kawan meraih gelar juara Proliga 2019.

Tim yang saat itu dibesut pelatih Chamnan Dokmai mengakhiri enam tahun puasa gelar sejak terakhir kali tim itu menjadi juara pada 2012 dan 2013.

Kemenangan Popsivo atas juara bertahan Jakarta Pertamina Energi, 3-2 (15-25, 25-22, 21-25, 25-23, 15-12), pada Grand Final Proliga 2019 di GOR Among Raga, Yogyakarta, Sabtu (22/2/2019).

Kembali mengulang sukses, Aprilia Manganang dinobatkan sebagai pemain terbaik pada Proliga musim 2019.

Pensiun dari dunia voli

Pada 2020, Aprilia tidak lagi memperkuat Jakarta Popsivo Polwan. Dia pun bergabung dengan tim Bandung BJB Tandamata.

Di level timnas putri Indonesia, Aprilia Manganang pernah meraih medali perak SEA Games 2017 dan dua perunggu SEA Games (2013 dan 2015).

Diberitakan Antara, 11 September 2020, Aprilia Manganang mengumumkan pensiun dari karier profesionalnya sebagai atlet bola voli Indonesia.

"Saya mengumumkan kepada pencinta bola voli Indonesia. Saya Aprilia Manganang resmi mengundurkan diri dari dunia voli," kata Aprilia yang saat itu memperkuat Bandung Bjb Tandamata di Proliga 2020.

"Mengapa saya mengambil keputusan ini, karena saya ingin hidup lebih baik, ingin meraih kebenaran dalam hati saya, kedamaian. Karena itu, ini keputusan terbaik bagi saya," ujarnya menambahkan.

Aprilia Manganang mulai aktif sebagai prajurit TNI sejak 2016. Aprilia Manganang saat itu masuk ke TNI dari jalur prestasi sebagai atlet voli.

Sebelum memutuskan pensiun, pemain berusia 27 tahun itu telah menepi cukup lama dari lapangan. Dia harus istirahat total selama enam bulan karena cedera lutut kiri yang dideritanya.

Akibatnya, ia tidak bisa turun membela Indonesia di SEA Games 2019 Filipina.

4. Kisah Aprilia Manganang di SMA, Bersama Pria Hingga Larut: Saya Tak Ada Perasaan Sama Mereka

Aprilia Manganang kini berstatus laki laki. Sebelumnya dia adalah Atlet Voli wanita yang berprestasi dan anggota Kowad TNI AD. 

Jalan Aprilia menuju status laki laki sungguh terjal. Melibatkan pergumulan batin yang maha berat.

Saat Ia lahir, dia dianggap wanita oleh keluarga dan lingkungannya. Tapi perkembangan selanjutnya menunjukkan ia lebih ke pria. Secara fisik maupun rasa. 

Aprilia merasakan pergumulan keras dengan identitasnya pada masa ia SMA.

Nouvi Karamoy, guru Aprilia di SMA Negeri 1 Manado mengatakan, Aprilia muda diajak masuk SMA 1 Negeri Manado karena jago main voli.

"Ia juga atlet lari wanita. Makanya kami ajak masuk ke sini," kata dia kepada Tribun Manado Kamis (11/3/2021) di SMA Negeri 1 Manado. 

Aprilia Manganang.
Aprilia Manganang. (Instagram.com/manganang)

Aprilia tinggal di rumah Novia. Di mata Novia, Aprilia memang lebih condong ke lelaki. Pernah ia bercerita, Aprilia belum pulang dan ia menelepon. 

"Saya tanya dimana kamu. Ia jawab berada bersama teman temannya lelaki. Saya kemudian katakan bahwa kamu itu perempuan. Dia hanya katakan saya tak ada rasa dengan mereka," ujarnya. 

Ia mengaku pernah memberikan BH ke Aprilia. Yang hanya dikenakan sekali. 

Foto Nouvi Karamoy dan mantan muridnya Aprilia Manganang.
Foto Nouvi Karamoy dan mantan muridnya Aprilia Manganang. (tribunmanado.co.id/Arthur Rompis/)

Gaya Aprilia mengenakan rok, ungkap dia, sangat lucu. Di balik sikap Aprilia yang tegar, sesungguhnya tersembunyi luka batin.

Ia galau dengan identitasnya. Novia jadi tempat curhat.

"Saya katakan minta hikmat ke Tuhan," kata dia. 

Aprilia Manganang mantan atlet voli Indonesia yang kini anggota Kowad (Instagram @manganang92)
Aprilia Manganang mantan atlet voli Indonesia yang kini anggota Kowad (Instagram @manganang92) (nstagram @manganang92)

Dia selalu memotivasi Aprilia. Dengan mengatakan, ada rencana Tuhan yang indah di balik ini semua.

"Dengan kondisi seperti ini kamu bisa angkat dirimu dan keluargamu," ujarnya. 

Doa Aprilia akhirnya terjawab. Tepat dan indah pada waktunya. 

"Aprilia hubungi saya bulan lalu minta saran. Saya sarankan pilih saja yang dua anggap terbaik sambil terus berdoa minta hikmat," kata dia kepada Tribun Manado Rabu (10/3/2021) di SMA negeri 1 Manado. 

Sebut dia, Aprilia sudah mantap dengan identitas prianya. Dirinya siap menanggung segala konsekwensi. Ia menduga Aprilia ingin segera berumah tangga. 

"Dia punya pacar wanita," ujarnya.

5. Kecelakaan Maut Tadi Malam, Update 27 Orang Tewas Usai Bus Rombongan Terjun ke Jurang

Terjadi kecelakaan lalu lintas di Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Rabu malam.

Diketahui kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan bus.

Kecelakaan itu mengakibatkan banyak korban meninggal.

Foto : Satu bus pariwisata mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Wado-Malangbong. (istimewa)

Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Bandung Supriono mengatakan, total korban bus maut yang terjun ke jurang di Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, sebanyak 62 orang.

Total korban tersebut terdiri dari 59 orang rombongan SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang.

Kemudian, 3 lainnya merupakan sopir dan kernet Bus Seri Padma Kencana.

Sesuai data terbaru pada Kamis (11/3/2021), pukul 02.18 WIB, dari total 62 orang di dalam bus, sebanyak 27 orang tewas.

Sementara 34 orang selamat, dan 1 orang lainnya masih terjepit di dalam bus.

Kecelakaan bus rombongan yang pulang dari Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya menuju Subang via Wado Sumedang tersebut terjadi Rabu (10/3/2021), sekitar pukul 18.30 WIB.

"Saat ini masih ada satu korban yang masih dalam proses evakuasi.

Posisi korban terjepit badan bus," ujar Supriono kepada sejumlah wartawan di lokasi kejadian, Kamis.

Supriono menuturkan, Basarnas Bandung akan memaksimalkan proses evakuasi pada saat ini juga.

"Kesulitan yang kami hadapi pada proses evakuasi ini karena posisi bus yang terbalik,

sehingga korban banyak yang terhimpit badan bus dan menyulitkan kami dalam proses evakuasi," tutur Supriono.

Sementara itu, salah seorang warga Kecamatan Wado yang membantu proses evakuasi sesaat pasca-bus masuk jurang, Waslim (59) mengatakan, sopir bus diduga tewas.

"Sopir busnya juga meninggal, tadi sudah dievakuasi," ujar Waslim kepada Kompas.com.

Waslim menuturkan, saat evakuasi banyak korban yang dalam posisi terjepit.

Ia bersama warga lainnya berhasil mengevakuasi 20 korban.

"Alhamdulillah tadi di awal-awal ada 11 orang selamat yang kami amankan, 9 orang lainnya sudah meninggal, kondisinya tragis," tutur Waslim.

Waslim menyebutkan, Tanjakan Cae, Wado, Sumedang memang terkenal ekstrem.

"Kondisinya memang menanjak dan berkelok. Kalau sopir yang tahu medan di sini pasti sudah paham.

Mungkin sopirnya ini tidak tahu medan, jadi sebelum masuk jurang tidak paham cara mengendalikan busnya," kata Waslim.

Foto : Bus peziarah asal Subang terjun ke jurang Tanjakan Cae, Wado, Sumedang, Jawa Barat, Rabu malam. (KOMPAS.COM/AAM AMINULLAH)

Bupati Sumedang: Tanjakan Cae Memang Rawan Kecelakaan

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan lokasi kecelakaan bus masuk jurang yakni di di Tanjakan Cae, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, memang rawan kecelakaan.

Bus tersebut berisi rombongan peserta ziarah dan tur siswa SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang masuk ke jurang sedalam lebih dari 5 meter pada Rabu (10/3/2021) sekitar pukul 18.30 WIB.

Data yang didapat Dony, ada 22 orang meninggal dan 37 selamat. Sementara 6 korban masih terjepit si bus.

Rombongan bus terdiri orang dewasa dan anak-anak.

"Kami masih kroscek datanya, kami minta waktu, terutama untuk nama korban.

Info sementara mayoritas korban warga Subang, tapi ada juga warga Sumedang, guru di sana," lanjut Dony dalam wawancara Live di KompasTV, Rabu malam.

Ia mengatakan, rombongan bus peziarah SMP asal Subang itu baru pulang dari ziarah ke Pamijahan Tasikmalaya melewati Sumedang.

"Iya memang di sana sering terjadi kecelakaan, di sana memang harus hati-hati.

Jalan ini jalan provinsi tapi kami tetap sediakan lampu PJU-nya, marka jalan, dan sebagainya.

Ini jadi perhatian kami secepatnya," katanya.

"Sebenarnya kemarin TNI-Polri dan pihak kecamatan sudah membersihkan ada longsoran, sudah kami atasi sejak kejadian sebelumnya.

Tapi terjadi lagi (kecelakaan) di tempat itu lagi, memang harus ada penanganan dan tindakan di Tanjakan Cae ini."

Sebelumnya, Kepala Subbagian Humas Polres Sumedang AKP Dedi Juhana mengatakan,

berdasarkan keterangan korban selamat, total rombongan dalam bus sebanyak 59 orang.

Rombongan dalam bus asal Cisalak, Subang ini sebelumnya melakukan ziarah ke Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya.

Sebelum masuk jurang, bus rombongan menempuh perjalanan pulang dari arah Tasikmalaya menuju Subang via Wado, Sumedang.

"Rombongan peziarah pulang dari Pamijahan Tasikmalaya via Wado Sumedang," ujar Dedi kepada Kompas.com, Rabu malam.

(Tribunmanado.co.id/Alp/*)

BERITA TERPOPULER :

Baca juga: Kecelakaan Maut, Kepala Badan Kepegawaian Tewas Sepulang Touring, Korban Dikenal Ramah Murah Senyum

Baca juga: Gadis SMA dan Janda Muda Tewas Ditangan Seorang Pemuda, Begini Modus dan Cara Pelaku Buang Mayat

Baca juga: Tubuh Model Cantik Selingkuhan Mantan PM Malaysia Najib Razak di Bom, Hancur Berkeping-keping

TONTON JUGA :

Sumber :

https://manado.tribunnews.com/2021/03/11/pejabat-pertamina-dipecat-jokowi-ahok-yang-dicopot-berasal-dari-anak-perusahaan-milik-pertamina?page=all.

https://manado.tribunnews.com/2021/03/11/begini-respon-presiden-terkait-moeldoko-yang-ikut-klb-partai-demokrat-hingga-terpilih-sebagai-ketum?page=all.

https://manado.tribunnews.com/2021/03/10/kapten-tim-voli-putri-timnas-bongkar-fakta-sikap-aprilia-manganang-canggung-mandi-bareng-hingga?page=all.

https://manado.tribunnews.com/2021/03/11/kisah-aprilia-manganang-di-sma-bersama-pria-hingga-larut-saya-tak-ada-perasaan-sama-mereka?page=all.

https://manado.tribunnews.com/2021/03/11/kecelakaan-maut-tadi-malam-update-27-orang-tewas-usai-bus-rombongan-terjun-ke-jurang?page=all.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved