5 Populer Kemarin
5 Populer Kemarin, Gempa di Halmahera Selatan, Putra Sulung Ahok, hingga Kader Demokrat yang Dipecat
Berikut 5 Berita Populer Kemarin, mulai dari Gempa di Halmahera Selatan, Putra Sulung Ahok, hingga Kader Demokrat yang Dipecat!
Penulis: Alexander Pattyranie | Editor: Alexander Pattyranie
Melansir Kompas.com yang melansir CNA,
sejauh ini belum ada laporan dari pihak berwenang terkait kerusakan akibat peristiwa ini.
Berdasarkan Survei Geologi AS (USGS), guncangan gempa terjadi pada Kamis (11/2/2021),
tepat setelah tengah malam waktu setempat,
dengan pusat gempa berada di sekitar 415 kilometer timur Vao di Kaledonia Baru pada kedalaman 10 kilometer.
Melansir Al Jazeera, gempa ini merupakan yang terkuat dari total lima gempa bumi yang terjadi dalam waktu satu jam di sebelah tenggara gugusan pulau.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik NWS Pemerintah AS menuturkan,
gelombang tsunami berbahaya diperkirakan terjadi di beberapa pantai.
Disebutkan, gelombang mencapai antara 0,3-1 meter di atas permukaan air pasang, kemungkinan terjadi di Fiji, Selandia Baru, dan Vanuatu.
Sementara itu, Departemen Seismologi Fiji melalui akun Twitternya menyampaikan bahwa gelombang 0,3 meter melanda wilayahnya.
Namun kemudian, pihaknya membatalkan peringatan tsunami.
"Observatorium seismologi atas penilaiannya sekarang telah memverifikasi dan mengonfirmasi pembatalan peringatan itu.
Semua informasi yang jelas dikeluarkan untuk seluruh kelompok (masyarakat) Fiji," tulis Departemen Seismologi Fiji.
Adapun Biro Meteorologi Australia telah mengonfirmasi terjadinya tsunami melalui twitnya.
Muncul peringatan mengenai ancaman tsunami terhadap Pulau Lord Howe, yang berjarak sekitar 550 kilometer di timur daratan Australia.
Kendati demikian, disebutkan tidak memerlukan proses evakuasi.
Warga di ibu kota Vanuatu, Port Vila menuturkan bahwa mereka merasakan gempa tersebut,
namun tak ada kerusakan yang ditimbulkan akibat guncangan dan gelombang berikutnya.
Badan Manajemen Darurat Nasional Selandia Baru memperingatkan adanya arus kuat dan tidak biasa di daerah pesisir utara,
namun disebut tidak menimbulkan risiko tsunami.
"Tidak ada ancaman terhadap daratan jadi kami belum mengeluarkan peringatan tsunami," kata Pelaksana Tugas Direktur Badan Bencana Roger Ball.
Kendati demikian, masyarakat yang berada di daerah pesisir diimbau untuk menjauh dari pantai.
"Orang-orang di dalam atau dekat laut di area berikut harus keluar dari area pantai
dan menjauh dari pelabuhan, sungai, dan muara," ujar badan tersebut.
Daerah yang terkena dampak termasuk di ujung utara Pulau Utara Selandia Baru, Pulau Great Barrier di timur Auckland dan hamparan pantai di sepanjang timur negara ini.
Tidak ada laporan awal mengenai korban jiwa atau kerusakan akibat tsunami atau gempa,
yang awalnya dicatat oleh USGS pada magnitudo 7,5 sebelum direvisi menjadi 7,7.
Sebagai tambahan informasi, Cincin Api Pasifik, tempat lempeng tektonik bertabrakan,
sering mengalami aktivitas seismik dan vulkanik.
Pada 2018, gempa berkekuatan 7,5 magnituro yang disusul gelombang tsunami,
terjadi di Pulau Sulawesi, Indonesia, yang menyebabkan lebih dari 4.300 orang tewas atau hilang.
Sementara itu, pada 2004, gempa berkekuatan 9,1 magnitudo melanda pantai Pulau Sumatera, Indonesia,
memicu tsunami yang menewaskan 220.000 orang di seluruh wilayah.
Korban tewas termasuk sekitar 170.000 orang di Indonesia,
menjadi salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah.
2. Sean Putra Sulung Ahok dan Veronica Tan: Papa Kena Kasus, Jadi Takut Kalau Saya Naik Kereta Api
Nicholas Sean Purnama anak dari pernikahan Ahok dan Veronica Tan mengaku rindu naik kereta api.
Sebelum ayahnya ditahan dan masuk penjara, setiap hari selalu naik kereta api.
Kerinduannya itu diungkapkan putra sulung Ahok ini dalam akun instagramnya.
Ia menceritakan hal tersebut menjadi rutinitasnya setiap berangkat dan pulang dari kampus ke rumah.
Namun Sean justru tak lagi bisa menikmati euforia menumpang kendaraan umum lagi.
Dikarenakan kala itu sang ayah terjerat kasus penistaan agama.
Bermula dari kasus itu, Sean tak lagi diperbolehkan untuk naik kereta ke kampus.
Hal tersebut juga merupakan permintaan sang ayah langsung.
Lantaran Ahok yang mengkhawatirkan sang putra.
Kasus telah berlalu, Sean pun mengaku rindu untuk naik kereta lagi.
Ia pun berencana untuk kembali menjajal moda transportasi warga Jakarta tersebut.
Begini nostalgianya:
Dulu awal-awal pas kuliah asik banget sih bisa naik kereta.
Ga boleh telat naik mobil ke stasiun kota.
Murah meriah! Cuman 3 ribu sampai ke kampus.
Yeh, papa gua kena kasus, jadi papa parno kalau gw naik kereta.
Pandemi sekarang, naik kereta masih bisa kan?
Sean Jelaskan Alasan Ahok Absen Antar Nathania
Nicholas Sean Purnama menanggapi komentar pedas warganet yang menyingung soal ayahnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Bermula saat Sean mengunggah potretnya dengan adik perempuannya, Nathania Purnama.
Nathania diketahui melanjutkan studinya di Los Angeles, Amerika Serikat.
Sean pun mengantar adik perempuannya tersebut ke bandara, sekaligus memberikan dukungan untuk adiknya yang akan tak akan tinggal di negara yang sama lagi.
"Off she goes to LA to complete her study @nata.zhong.
Don't forget to have fun sis, or else... what's the point?" tulis Sean pada unggahannya.
Pada unggahannya tersebut, seorang warganet berkomentar soal ayahnya yang tak terlihat ikut mengantar.
Namun warganet itu menyinggung absennya Ahok mengantar Nathania karena sibuk dengan urusan keluarga barunya bersama Puput Nastiti Devi.
"Bapak gak anter? Sibuk sama istri muda ya ko? btw baju koko sama ama baju bapak. Jd kaya bapak2 atau bapak jd kaya anak muda karna bini muda ya?," tulis warganet itu kepada Sean.
Sean pun menegaskan jika dirinya dan sang adik sudah bertemu dengan Ahok sebelumnya.
Anak sulung Ahok dan Veronica Tan ini juga menegaskan hubungan Ahok dengan anak-anaknya masih terjalin baik hingga kini.
"Sudah ketemu kok kemarin, relasi kita sama papa baik. Tidak perlu asumsi," tulis Sean menjelaskan.
Jika dilihat dari foto Sean, tak hanya Ahok yang tak terlihat namun juga ibunda mereka, Veronica Tan tak tampak.
Intip momen perpisahan Sean dan Nathania di bandara:
3. Penampakan Rumah Agung Sucipto, Kontraktor Diduga Korupsi dengan Gubernur Nurdin Abdullah, Mewah?
Penampakan rumah pengusaha konstruksi atau kontraktor Agung Sucipto (Anggung) di Jl Gajah Mada, Kelurahan Loka, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan tampak sepi, Sabtu (27/2/2021).
Agung Sucipto dikabarkan ikut ditangkap KPK dalam OTT bersama Gubernur Nurdin Abdullah.
Ia merupakan salah satu kontraktor sukses di daerahnya.
Suasana di kediaman hanya terlihat satu unit mobil Fortuner bernomor Polisi DD 777 AG yang terparkir di teras rumahnya.
Pada hari-hari biasanya sering dijumpai ramai mobil minibus pribadi dan mobil truk dan alat berat.
Anggung tertangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Gubernur Sulawesi Selatan pada dini hari tadi di rumah Jabatan Gubernur Sulsel
dan Rumah Makan Nelayan Jl Ali Malaka, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar dinihari tadi.
Agung Sucipto, kontraktor yang ditangkap KPK bersama Gubernur Nurdin Abdullah." />
(FOTO: rumah Agung Sucipto, kontraktor yang ditangkap KPK bersama Gubernur Nurdin Abdullah. (Dok. Yusman)
Setelah ditangkap mereka bersama beberapa orang dibawa ke Jakarta untuk dimintai keterangan terkait dugaan OTT tersebut.
Anggung di Kabupaten Bulukumba dikenal sebagai pengusaha konstruksi paling sukses di wilayah bagian Selatan Sulsel.
Sejumlah proyek konstruksi di Kabupaten Bulukumba, Sinjai, Bantaeng dan Jeneponto yang dikerjanya selama beberapa tahun sebelumnya.
"Pak Anggung ini menjadi pengusaha konstruksi sejak Syahrir Kube Dauda jadi Bupati Bulukumba.
Ia kemudian sukses memenangkan sejumlah proyek konstruksi jalan bagian Selatan Sulsel khususnya di Bulukumba-Bantaeng," kata salah seorang politisi Bulukumba Yusman Wahab.
Selama 10 tahun terakhir, sejumlah konstruksi jalan yang telah dikerja di Kabupaten Bulukumba juga kerap diprotes oleh anggota DPRD Bulukumba.
Sebab hasil pekerjaan jalan dibawah perusahaan Anggung sering rusak meski baru beberapa waktu setelah dikerja.
Nama Anggung di kalangan pengusaha kontruksi di Kabupaten Bantaeng, Bulukumba dan Sinjai sangat familiar 10 tahun terakhir.
Tempat Agung Sucipto Ditangkap KPK
Diketahui, Gubernur Nurdin Abdullah tidak sendiri saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Kota Makassar.
Sebelum Mantan Bupati Bantaeng itu dijemput Tim KPK di rumah jabatannya, Tim KPK dikabarkan telah mengamankan lima orang lainnya.
Dalam laporan bahan keterangan (baket) yang beredar, lima orang itu ditangkap di Rumah Makan Nelayan, Jalan Ali Malaka, Makassar.
Sekitar dua kilometer dari rumah jabatan Gubernur Sulsel, Jl Sungai Tangka.
Lima orang itu, Agung Sucipto (64) selaku kontraktor dan sopirnya Nuryadi (36), Adc Gubernur Sulsel (48) Syamsul Bahri dan Sekretaris Dinas PU Provinsi Sulsel Edy Rahmat dan sopirnya Irfandi.
Jurnalis tribun, mendatangi rumah makan yang berlokasi tidak jauh dari Anjungan Pantai Losari, Sabtu (27/2/2021) siang.
Pantauan di lokasi sekira pukul 10.45 Wita, rumah makan itu tampak mulai ramai didatangi pengunjung.
Nurdin Abdullah, tim KPK dikabarkan telah mengamankan lima orang lainnya di rumah makan ini./Muslimin Emba/Tribun Timur" />
(Foto: Rumah makan Nelayan Jl Ali Malaka, yang berlokasi tidak jauh dari Anjungan Pantai Losari, MakassarSabtu (2722021) siang. Sebelum jemut Nurdin Abdullah, tim KPK dikabarkan telah mengamankan lima orang lainnya di rumah makan ini./Muslimin Emba/Tribun Timur)
Beberapa karyawan yang ditemui mengaku tidak tahu-menahu soal adanya lima orang yang diamankan KPK dalam OTT tersebut.
"Kita tidak tahu bilang ada KPK, atau ada ditangkap atau bagaimana. Karena memang ramai tadi malam di sini," kata seorang karyawan yang enggan menyebut nama.
Ia menyebut, rumah makan itu hanya buka hingga pukul 21.30-22.00 Wita.
Meski demikian, karyawan yang ditemui tidak menampik jika gubernur Nurdin Abdullah, kerap menyantap makan di rumah makan tersebut.
"Memang agak sering datang ke sini, beberapa kali lah datang makan di sini, tapi tadi malam tidak ada saya lihat," ujarnya.
Di rumah makan itu, tersedia aneka makanan seafood. Seperti ikan bakar, udang, kepiting dan lainnya.
Dari keterangan karyawan dan baket yang beredar tersebut, patut diduga, Nurdin Abdullah dijemput Tim KPK setelah lima orang itu diamankan di Rumah Makan Nelayan.
Dalam baket itu juga disebutkan bahwa tim KPK mengamankan barang bukti uang sejumlah Rp 1 milliar.
4. Kecelakaan Maut Pukul 03.00 WIB, Seorang Pengemudi Mobil Tewas, Truk di Depan Tiba-tiba Ditabrak
Terjadi kecelakaan maut di Jalan Tol Jatinegara arah Cawang, Jakarta Timur pada hari ini Sabtu dini hari tadi.
Kecelakaan itu melibatkan kendaraan truk dengan mobil.
Kecelakaan maut tersebut mengakibatkan seorang pengemudi mobil tewas.
Foto: ilustrasi kecelakaan (today line)
Kecelakaan maut melibatkan mobil dan truk terjadi di Jalan Tol Jatinegara arah Cawang, Jakarta Timur, Sabtu (27/2/2021) sekira pukul 03.00 WIB.
Satu orang pengendara mobil bernama Nabila meninggal dunia.
Sementara penumpang atas nama Rubi alami luka berat.
Kasat Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Akmal menuturkan peristiwa kecelakaan tersebut terjadi antara mobil Innova nomor polisi B 8817 BL, dengan truk bernopol B 9161 PEU.
Keduanya melaju bersamaan dari arah Tanjung Priok, Jakarta Utara menuju Cawang, Jakarta Timur.
Namun, truk yang melaju di depan mobil Innova tiba - tiba ditabrak dari belakang.
"Kendaraan wing box (truk) sedang berjalan di lajur 1 tiba - tiba ditabrak dari belakang oleh mobil," ujar Akmal dalam keterangannya, Sabtu.
Dilaporkan pengemudi mobil Innova meninggal dunia,
dan telah dibawa ke RSCM.
Sementara penumpang yang alami luka berat dilarikan ke RS Polri Kramatjati.
"Korban (meninggal) dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Korban luka dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur," pungkasnya.
Tak Lihat Kanan Kiri Saat Menyeberang, Pemotor di Ponorogo Diseruduk Mobil
Foto: Kecelakaan lalu lintas antara sepeda motor dan mobil terjadi di perempatan Desa Ngampel, Kecamatan Balong (ist/Polsek Balong)
Kecelakaan lalu lintas terjadi di perempatan Desa Ngampel, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Tmur, Sabtu (27/2/2021).
Kapolsek Balong, AKP Hariyanto menjelaskan kecelakaan tersebut terjadi pukul 09.30 WIB yang melibatkan sepeda motor dengan mobil.
"Pengendara sepeda motor ini melaju dari arah Barat.
Begitu sampai perempatan ternyata yang bersangkutan tidak melihat kendaraan dari arah utara," kata AKP Hariyanto kepada TribunJatim.com.
Padahal dari arah tersebut melaju mobil Panther Nopol AE 1072 SL yang dikendarai Suprianto, warga Kecamatan Babadan.
"Kecelakaan antara dua kendaraan pun tak terhindar," lanjutnya.
Akibat kecelakaan tersebut pengemudi sepeda motor Nopol AE 6753 X tersebut terluka pada kepala bagian kiri dan bagian paha.
Korban langsung dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk segera mendapatkan perawatan.
5. Sosok Yus Sudarso, Kader Demokrat yang Dipecat, Ternyata Punya Karier Moncer, Ini Profil Lengkapnya
Kabar pemecan beberapa kader demokrat menjadi perbincangan publik,
Seperti diketahui ada 6 orang yang dipecat.
Diantaranya adalah Yus Sudarso.
Terkait pemecatannya Ia mengatakan akan berkomunikasi dengan pihak lain yang ikut ditendang dari Demokrat.
"Yah kita nanti, kita pikirkan bersama," ujar dia.
Yus Sudarso menganggap Partai demokrat sudah menjadi partai kerajaan, angota Komisi IV DPR dari partai Demokrat pada 2004 itu menyatakan tak masalah di pecat oleh partainya.
Lalu, siapa sebenarnya Yus Sudarso?
Berikut profil dan biodatanya:
Putra Bangkalan
Yus Sudarso lahir di Bangkalan, 22 April 1963.
Ia menikah dengan Nur Hamidah.
Dari hasil pernikahannya tersebut, mereka dikaruniai satu buah hati.
Yus merupakan anggota DPR Pergantian Antar Waktu (PAW) yang dilantik pada sidang paripurna 18 Mei 2018.
Dia menggantikan Mat Nasir yang pindah dapil.
Yus Sudarso tercatat sebagai anggota DPR RI degan nomor anggota 438.
Riwayat Pendidikan
- S3, Ilmu hukum, Universitas Airlangga Surabaya (2012)
- S2, Magister Hukurn, Universitas Putera Bangsa Surabaya (2005)
- S1, Sarjana Hukum, Universitas Islam Jakafiq Jakarta (1996)
- S1, Sarjana Pendidikan, Fakultas pendidikan llmu Sosial - Sejarah dan Antropologi, IKIP Jakarta, Jakarta (1987)
- SMAN 1 Bangkalan, Madura (1982)
Pimpinan perusahaan dan media
Yos Sudarso adalah komisaris PT Toyosan Pillar.
Sebelumnya dia juga memegang jabatan di sejumlah perusahaan.
Berikut riwayat pekerjaannya:
- Vice Presiden Mega Mendut Group (1996)
- Direktur Utama PT. Toyosan Pillar (1989 s/d 2011)
- Komisaris PT. Toyosan Pillar (2011 s/d sekarang)
- Direktur Tabloid Hukum dan Kriminalitas, Divisi Humas Mabes POLRI, (2002 s/d 2008)
- Pimpinan Perusahaan Harian Umum AB/ABRI (1998 s/d 2001)
- Direktur Mendut Hotel, Yogyakarta (1990 s/d 1996)
- Direktur, Tiara farm. Tangerang, Banten (1987 s/d 1990)
- Manajer, PT. Fajar Rimba Kencana (Feny Souneville & Co.) Jakarta (1984 s/d 1987)
Riwayat Organisasi
Dikutip dari jejakparlemen.id, Yus Sudarso adalah pendiri Partai Nusantara.
Dia juga memegang jabatan di sejumlah organisasi, berikut rinciannya:
Pendiri Partai Republika Nusantara
Ketua DPP Partai Demokrat Bidang SDM, Perhubungan (Mei 2005 - Juli 2006)
Sekjen Ormas Suara Bangsa (2005 - sekarang), pada (2004) menjadi tim independen pemenangan SBY-JK
Sekretaris Yayasan Hatta (2002 - sekarang)
Ketua Tim Sukses Nasonal, Pemenangan Hadi Utomo, Kongres I Partai Demokrat, Bali (2005)
Wasekjen I, LP Maarif, NU (1994-1999)
Pengurus Kadin Jaya (2003-2007)
Pengurus Kadin Jakarta Barat (1998-2003)
Sekjen Pusat Informasi Pasar Unggas Nasional (1989-1994)
Ungkap 4 Fakta di Demokrat
Sebelumnya diwartakan oleh Tribunnews.com, mantan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Yus Sudarso, menyebut ada empat faksi di dalam partai berlambang Mercy yang ingin adanya perubahan kepemimpinan.
Faksi pertama, kata Yus, orang-orang yang bermuara kepada pendiri dan mantan ketua umum Partai Demokrat, yaitu Subur Budi Santoso.
Kedua, faksi ketua umum Demokrat hasil Kongres 2005 di Bali, yaitu Hadi Utomo (almarhum).
"Kebetulan saya sebagai koordinator pemenangan Hadi Utomo-Marzuki Alie," ucap Yus, Selasa (2/2/2021).
Faksi ketiga adalah Anas Urbaningrum yang merupakan ketua umum Demokrat hasil Kongres di Bandung pada 2010.
"Keempat, faksi Pak Marzuki Alie, di sini ada mesin pemenangannya Pak Syofwatillah Mohzaib," paparnya.
Menurut Yus, empat faksi tersebut tanpa melakukan rencana bertemu, tetapi memiliki pemikiran ingin membawa Partai Demokrat lebih baik seperti dulu.
"Apa salahnya kami seperti pendiri di saat awal menjemput Pak SBY untuk mengantarkan beliau ke pemimpinan RI tahun 2004," tuturnya.
"Dan juga apa salahnya kami, kalau hari ini menjemput figur, tokoh ke depan, apa salahnya Pak Moeldoko, seperti senior sebelumnya menjemput SBY," sambung Yus.
Konfirmasi Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat
Seperti diketahui, Yus Sudarso dipecat dari Demokrat bersama 6 orang kader lainnya, yakni Darmizal, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, Ahmad Yahya, dan Marzuki Alie.
Pemecatan tersebut seiring dengan munculnya desakan kuat dari para kader Partai Demokrat, yang disampaikan para Ketua DPD dan Ketua DPC.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dalam keterangan yang diterima, Jumat (26/2/2021) mengatakan, pemberhentian tetap dengan tidak hormat tersebut sesuai keputusan dan rekomendasi Dewan Kehormatan Partai Demokrat yang telah melakukan rapat dan sidangnya selama beberapa kali dalam sebulan terakhir ini.
Menurutnya, Dewan Kehormatan Partai Demokrat telah menetapkan bahwa Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, dan Ahmad Yahya, terbukti melakukan perbuatan tingkah laku buruk yang merugikan Partai Demokrat dengan cara mendiskreditkan, mengancam, menghasut, mengadu domba, serta melakukan bujuk rayu dengan imbalan uang dan jabatan.
Tak hanya itu, mereka pun menyebarluaskan kabar bohong, fitnah serta hoaks dengan menyampaikan kepada kader dan pengurus Partai Demokrat di tingkat Pusat dan Daerah, baik secara langsung maupun tidak langsung bahwa Partai Demokrat dinilai gagal dan mendorong kepengurusan Partai Demokrat hasil Kongres V PD 2020 harus diturunkan melalui Kongres Luar Biasa (KLB) secara illegal dan inkonstitutional dengan melibatkan pihak eksternal.
"Padahal, kepemimpinan dan kepengurusan serta AD/ART Partai Demokrat hasil Kongres V PD 2020, telah mendapatkan pengesahan dari pemerintah melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan masuk dalam Lembaran Negara," katanya.
Atas perbuatan mereka, menurut Dewan Kehormatan Partai Demokrat, yang bersangkutan tidak perlu dipanggil untuk didengar keterangannya atau diperiksa secara khusus.
Hal tersebut sesuai ketentuan Pasal 18 Ayat (4) Kode Etik Partai Demokrat.
Dengan diberhentikan tetap dan dicabutnya keanggotaan Yus Sudarso, maka hak dan kewajibannya sebagai anggota Partai Demokrat tidak berlaku lagi.
Termasuk larangan untuk menggunakan seragam, atribut, simbol, lambang, dan identitas Partai Demokrat.
(tribunmanado.co.id/Alfa Pattyranie)
BERITA PILIHAN EDITOR :
Baca juga: Hasil Liga Italia Verona Vs Juventus, Skor Imbang 1-1, Cristiano Ronaldo Berhasil Cetak 1 Gol
Baca juga: Masih Ingat Ratu Rizky Nabila? Tiba-tiba Gugat Cerai Suaminya Dulu Menikah Setelah 3 Hari Berkenalan
Baca juga: Kisah Ketakutan Paspampres Zaman Presiden Soeharto, Disuruh Masukkan Helm ke Museum
TONTON JUGA :
Sumber :