Torang Kanal
Mahasiswi Cantik Sasya Anita Monika Sagemba Nonton Cap Go Meh Hingga Kehujanan
Cap Go Meh atau pasiar Tapikong dan bagi-bagi angpau, di momentum Tahun Baru Imlek begitu disukai Sasya Anita Monika Sagemba
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Cap Go Meh atau pasiar Tapikong dan bagi-bagi angpau, di momentum Tahun Baru Imlek
begitu disukai Sasya Anita Monika Sagemba mahasiswi Fakuktas Kedokteran, program studi Keperawatan Unsrat Manado.
Mengapa? Menurut Tasya sapaannya, dua kegiatan itu sangat unik.
“Jarang-jarang juga, tidak setiap bisa menyaksikan itu. Hanya setiap memperingati tahun baru Imlek,” kata Tasya.
• Wali Kota Manado Vicky Lumentut Jalani Rapid Tes Antigen : Puji Tuhan Hasilnya Negatif
• Jelang Hari Raya Imlek, Kapolda Sulut Ingatkan Lebih Baik di Rumah
• 32 Tenaga Kesehatan di Puskesmas Duminanga Terima Vaksin Covid-19
Tahun ini tahun baru Imlek atau Sin Cia 1 Ca Gue 2572 dengan lambang kekuatan atau Sio Sapi, bakal digelar berbeda.
Karena Pandemi Covid-19, kegiatan yang pada umumnya menyedot perhatian khalayak ramai harus di batasi lewat penerapan protokol kesehatan.
Dara kelahiran Desa Passo 12 Agustus ini, menaruh rasa penasarannya terhadap atraksi para Tang Sin saat arak-arakkan ritual Cap Go Meh.
Tasya penasaran, ingin tau bagaimana ritual itu bisa dilakukan.
• KPK Pantau Manajemen Aset Daerah di Sulut, Terpantau Baru Capai 82 Persen
• KPK Tuntaskan Evaluasi, Sulut Terbaik Kedua Pencegahan Korupsi se-Indonesia
Bagian atraksi para Tang Sin merupakan, primadona bagi penonton ketika menyaksikan prosesi Cap Go Meh mengelilingi sejumlah ruas jalan protokol.
Di atas Kio, para Tang Sin yang di yakini sebagai Roh Yang Maha Kuasa memeragakkan atraksi ekstrem seperti menusuk pipi, memotong lidah dan punggung.
Tasya yang suka menyanyi dan jalan – jalan, punya pengalaman ketika menyaksikan prosesi Cap Go Meh.
• Buruh Desak Jokowi Lanjutkan Bantuan Subsidi Upah, Prediksi Akan Banyak PHK
• Dinilai Melanggar Hukum, Kemenkominfo Blokir Tiktokcash.com
“Karena ingin menonton, saya pernah bela-belain tidak pulang kampung hanya untuk menonton itu dan berdiri lama sampai kehujanan,” cerita.
Meski hampir dipastikan pelaksanaan Imlek dan Cap Go Meh, tidak semeriah tahun 2019 karena pandemi Covid-19.
Tasya berharap ada formula atau cara yang dilakukan agar tradisi ini tetap dilakukan.
“Ini juga sudah menjadi agenda tetap dan hiburan bagi kami masyarakat yang ada di Kota Manado,” tandasnya.(crz)
• Cek Penerima Bantuan Program Indonesia Pintar dan Cara Pencairannya Untuk Siswa SD hingga SMA
• KPK Pantau Manajemen Aset Daerah di Sulut, Terpantau Baru Capai 82 Persen
• Bikin Heboh, Aisha Weddings Anjurkan Nikah Usia 12 Tahun, Poligami dan Nikah Siri
YOUTUBE TRIBUN MANADO: