Tajuk Tamu Tribun Manado
Kapolri untuk Semua Umat
Penetapannya sebagai Kapolri memang diharapkan banyak pihak membawa warna baru di internal Polri agar lebih plural
Menurut dia, salah satu cara memerangi radikalisme ialah dengan menggandeng sejumlah tokoh agama, organisasi masyarakat (ormas), tokoh masyarakat, hingga komunitas sipil.
"Jadi perlu kolaborasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, ormas-ormas berbasis agama, dan para pemangku kepentingan lainnya termasuk melibatkan para ahli dan ‘civil society’," ujarnya.
Penetapannya sebagai Kapolri memang diharapkan banyak pihak membawa warna baru di internal Polri agar lebih plural. Sekaligus menjadikan institusi penegak hukum tersebut terhindar dari stigma politik identitas yang layaknya harus ditradisikan.
Selain juga, Listyo Sigit yang berpeluang untuk mengembang jabatan Kapolri dalam waktu yang cukup panjang yakni sekitar 7 tahun atau hingga Juni 2027, meski ia akan menghadapi berbagai kendala yang tak mudah termasuk isu dan praktik “cybercrime” yang kian rumit dan kompleks. Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) akan menjadi salah satu pekerjaan rumah besar bagi Kapolri kedepan.
Listyo Sigit Prabowo dituntut untuk sangat memperhatikan upaya peningkatan kualitas SDM di internal Polri, salah satunya menyangkut pemahaman personel Polri terhadap hukum dan penguasaan teknologi agar semakin mumpuni. Terlebih saat ini merupakan era disrupsi digital yang benar-benar perlu perhatian lebih. Di masa ini para pelaku kejahatan telah mengubah modus kejahatan sedemikian canggihnya. Maka semua pada akhirnya menambatkan harapan pada Listyo tentang perubahan besar agar Polri semakin baik, canggih, jauh dari citra politik identitas, plural, egaliter, dan humanis.
Selamat bertugas Bapak Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri. (*)