Bencana Kota Manado
Manado Berduka! Bencana Tanah Longsor dan Banjir Tewaskan 5 Orang, 1 Masih Dalam Pencarian
Masyarakat Kota Manado, Sulut, kembali berduka akibat bencana alam berupa tanah longsor dan banjir yang terjadi disejumlah wilayah.
Akibat hujan deras melanda kota Manado sepanjang hari, banyak terjadi genangan air hingga longsor, Sabtu (16/1/2021).
Salah satu longsor terjadi di Perkamil, Paal Dua, Manado yang menewaskan satu keluarga suami istri dan satu anak perempuan.
Diketahui suami istri yang meninggal ini keduanya sudah pernah menikah, dan masing-masing sudah mempunyai anak pada pasangan sebelumnya.
Anak yang menjadi korban bersama mereka adalah anak kandung dari perempuan, hasil pernikahannya dengan suami pertama.
Kejadian tersebut membuat salah satu anak dari korban laki-laki bernama Maxi Salea (27) merasa sangat sedih.
Menurut Maxi kejadian sekitar pukul 14.30 saat hujan sangat deras.
"Saat hujan kami sedang tidur di kamar sebelah saya bersama keluarga saya sedangkan ayah yang disebutnya pala, berada di kamar sebelah," ucap sang anak.
Saat kejadian Maxi mendengar bunyian yang sangat kuat, suara menggelegar seperti guntur (gemuruh).
"Dengan begitu kami anak-anak langsung keluar dan melihat di kamar orangtua sudah tertimbun, kami langsung membongkar korbantetapi karena hanya kami bertiga anak-anak saat kejadian jadi lama dievakuasi," ungkap Maxi.
Menurut Maxi anak ayah mereka dari istri pertama ada lima satu di luar kota satu kerja jadi hanya mereka bertiga kakak beradik yang di rumah saat kejadian.
"Saya heran baru sekarang hujan lalu kami semua tidur, padahal biasanya tidak karena kami sudah tahu di belakang rumah rawan longsor," ungkapnya dengan pakaian yang sudah banyak becek.
Disampaikannya, kejadian yang menimpa mereka ini sama sekali tidak ada firasat, atau pesan dan tanda-tanda bahwa akan jadi seperti ini.
"Papa akan dimakamkan di sini, tetapi istri dan anak yang satu dibawa ke Tomohon oleh anaknya," tutupnya. (fis)

Tertimpa Longsor
Satu keluarga yang meninggal akibat tertimpa longsor di Perkamil, Manado, diketahui dalam keadaan sedang tidur, Sabtu (16/1/2021).
Kapolsek Tikala, AKP Emilda Sonu dari laporan tertulis menyampaikan menurut keterangan para saksi ada dua unit rumah yang terkena longsor.
"Akibat longsor tersebut dua unit rumah yang rusak, dan terdapat tiga orang korban meninggal dunia yang tertimbun," ucap kapolsek Tikala.
Menurut Kapolsek, korban yang meninggal dunia satu keluarga ayah Fanny Poluan (50), istri Arni Laurens (44) dan anak Chelsea (8).
"Kronologi menurut saksi, awalnya sekitar pukul 14.30 Wita, kemudian terjadi tanah longsor bertempat di rumah Grace Tabalujan."
"Reruntuhan tersebut menimpa rumah Jems Sanjaya Di saat itu ketiga korban sedang dalam keadaan tertidur," ucap Kapolsek.
Akibatnya disampaikan Kapolsek, karena sudah tertimbun reruntuhan matrial longsor sehingga mengakibatkan ketiganya meninggal dunia.
"Sekitar pukul 17.30 Wita, dua korban yakni Arni Laurens dan Chelsea dibawah ke Tomohon," tutup Kapolsek.
Dari data yang dihimpun Tribunmanado.co.id saat berada di lokasi ternyata suami istri ini sudah rumah tangga kedua kalinya dan sudah mempunyai anak pada pernikahan pertama kali.
Dengan begitu anak dari korban perempuan dari pernikahan pertama membawa ibu dan adik mereka untuk dimakamkan di Tomohon sedangkan sang ayah akan dimakamkan di Perkamil.
Sumber : https://manado.tribunnews.com/2021/01/16/korban-longsor-di-manado-bertambah-sudah-5-meninggal-1-masih-dicari-ini-data-korban?page=all
https://manado.tribunnews.com/2021/01/16/keluarganya-jadi-korban-longsor-di-perkamil-maxi-saya-heran-baru-sekarang-hujan-kami-semua-tidur?page=all