Penanganan Covid
Daerah Ini Bagi Ribuan Masker, Guna Memutus Mata Rantai Covid-19
Aksi sejumlah kepala sekolah dan jajaran Dinas yang melakukan bagi-bagi masker bersama Pjs Wali kota Bitung Drs Edison Humiang MSi
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Terjadi kemacetan di ruas jalan Wolter Monginsidi Girian, tepatnya di depan Kantor Dinas Pendidikan dan kebudayaan kota Bitung di Kelurahan Girian Weru 2 Kecamatan Girian, Rabu (25/11/2020).
Kemacetan cukup panjang, karena aksi yang digelar sejumlah kepala sekolah dan jajaran Dinas yang melakukan bagi-bagi masker bersama Pjs Wali kota Bitung Drs Edison Humiang MSi.
Ada ribuan masker yang dibagikan ke pengemudi kendaraan pribadi, angkutan kota alias mikro dan motor sebagai Gerakan Sejuta Masker untuk Masyarakat Kota Bitung “Bangkitkan Semangat Wujudkan Merdeka Belajar”
Peringati Hari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke 75 dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2020.
Baca juga: Kreatif, Ibu-ibu Desa Saibua Sulap Pisang Goroho Jadi Tepung
Baca juga: KPU Boltim Gelar Simulasi Sirekap, Kader Bachmid: Sirekap Digunakan Sebagai Pembanding
Baca juga: Joune-Kevin Jamin Pemerataan Pendidikan di Minahasa Utara
"Ada 3.533 masker medis yang kami bagikan, di tiga titik secara serentak. Di depan kantor Dinas, di pusat kota dan di pasar Winenet Bitung," kata Julius Ondang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bitung.
Tiga tempat yang dijadikan lokasi gerakan sejuta masker, pertama di depan kantor Dinas dilakukan bersama dengan kepala sekolah (kepsek) SD dan SMP dari Kecamatan Girian, Ranowulu dan Matuari.
Kemudian di titik kedua pusat kota Bitung kepsek dari Kecamatan Madidir dan Maesa serta titik ketiga di Pasar Winenet dilakukan oleh kepsek dari pulau Lembeh dan Aertembaga.
Memakai seragam PGRI, para kepsek bersama kepala dinas dan Pjs Wali Kota Bitung turun ke tengah dan tepi jalan membagikan masker medis, sambil petugas kepolisian mengatur lalu lintas.
Baca juga: Ini Upaya SS-JL Ciptakan Birokrasi Pemerintahan Bersih dan Melayani
Ondang tambahkan, kenapa memilih di lokasi yang padat dengan kendaraan karena ada pasar sehingga sasarannya juga bisa kena ke penjual dan pedagang yang ada di pasar.
"Masker yang kami bagikan merupakan pemberian dari kepala sekolah dan guru di sekolah SD, SMP dan sebagian SMA, secara swadaya dan sukarela. Juga dibantu PT Telkomsel dengan satu tujuan utama untuk memtutus mata rantai penyebaran covid-19 sehingga dengan masyarakat pakai masker minimal bisa mengantisipasi tertular virus," tuturnya.
Lanjut Ondang, selain membagi masker pihaknya terus mensuport dan melakukan upaya memutus mata rantai pandemi covid-19 di dunia pendidikan tepatnya di sekolah.
Baca juga: Pimpin Upacara Peringatan Hari Guru Nasional, Ini Pesan Bupati Depri Pontoh
Dengan terus dan tetap melaksanakan metode pembelajaran dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring) tepatnya di tempat kegiatan belajar (TKB) yang disepakati orangtua siswa dan guru.
Bicara terkait dengan proses pembelajaran jarak jauh (PJJ), adalah satu kebiasaan yang sudah di terapkan jajarannya dan pihak sekolah selama pandemi Covid-19.
Pihaknya juga tetap melakukan evaluasi terkait kebiasaan-kebiasaan baru yang wajib di terapkan pihak sekolah dan peserta didik, seperti di sekolah harus menyiapkan fasilitas tempat cuci tangan, air mengalir dan sabun.
Selain itu protokol kesehatan secara keseluruhan wajib di lakukan, seperti kalau ada rapat tempat duduknya diatur berjarak 1 sampai 1.5 meter, tidak ada kerumuman dan salam-salaman ketika selesai kegitan.
Baca juga: Edhy Prabowo Ditangkap KPK Setelah Dua Minggu yang Lalu Pamit, Prabowo Suruh Anak Buah Lakukan Ini