Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pariwisata

Destinasi Pariwisata di Boltim Bakal Dipaketkan dengan Daerah Lain di Sulut

50 pelaku usaha pariwisata di Bolaang Mongondow Timur (Boltim) telah mendapatkan pembekalan terkait tata kelola destinasi pariwisata

Penulis: Siti Nurjanah | Editor: David_Kusuma
Istimewa
50 pelaku usaha pariwisata di Bolaang Mongondow Timur (Boltim) telah mendapatkan pembekalan terkait tata kelola destinasi pariwisata 

TRIBUNMANADO.CO.ID, TUTUYAN - 50 pelaku usaha pariwisata di Bolaang Mongondow Timur (Boltim) telah mendapatkan pembekalan terkait tata kelola destinasi pariwisata.

Terkait hal itu, Pjs Bupati Boltim Christiano Talumepa mengatakan, bahwa pelatihan tata kelola destinasi pariwisata merupakan kegiatan yang sangat strategis,

tentang bagaimana peran pemerintah di dalam mengupgrade pengetahuan dan pemahaman tentang bagaimana tatakelola pariwisata yang baik.

"Pariwisata ini kita harus lihat dalam perspektif industri pariwisata, bukan pariwisata dalam artian yang sempit, pada industri patiwisata semua stakeholder terkait seperti wisatawan, travelnya, angkutannya, destinasinya semua dalam bentuk industri dan harus ada managemen pengelolaan agar menjadi industri yang profesional," jelasnya.

Baca juga: Akui Sebagian Pendukung HARUS ke BERKAH, Ini Sikap Ruslan Paputungan di Pilkada Bolsel

Baca juga: Bawaslu Terus Awasi Kampanye Paslon di Tengah Pandemi, Harus Patuhi Protap Covid-19

Baca juga: Billy Lombok Calon Kuat Lanjutkan Pimpin Karang Taruna Sulut 2020-2025

Menurutnya, pariwisata sangat menarik karna bisnis sebenarnya given.

"Contoh Goba' Molunow ini hanya dibangun bangunan dan sarana penunjang lain, tetapi yang dijual adalah destinasi alam yang merupakan pemberian Tuhan," ucapnya.

Ia menambahkan, terdapat istilah triple buttom line dalam pariwisata yang terdiri dari 3 P.

"3 P di antaranya, Planet terdiri dari bumi, sumber daya alam yang di Boltim sangat kaya, sangat diberkati semua ada di sini dan ini bisa di jual, kemudian People, orang atau wisatawan dan yang ketiga Profit, di mana profit ini yang menjadi tujuan bisnis pariwisata," jelasnya.

Ia menjelaskan, yang akan dikembangkan oleh pemerintah sekarang adalah destinasi sistem klaster, destination of differend atau menjual pariwisata yang beda beda sesuai dengan local distand,

Baca juga: Kemenhub Dukung Ekspor Langsung ke Jepang, Jadikan Manado Hub Indonesia Timur

Baca juga: Steven Kandouw Pimpin Konsolidasi di Tanjung Batu, Solid Menangkan Olly-Steven dan AA - RS

sesuai dengan keunggulan kearifan lokal yang ada di masing masing daerah supaya punya daya tarik, tidak monoton banyak pilihan destinasi.

"Dan untuk menunjang hal di atas tidak lepas dari tiga pilar yakni state/govermen, pelaku usaha dan masyarakat.

Tiga pilar ini yang menciptakan destination of future, pariwisata masa depan dan titik sentral dari itu semua adalah bagaimana peran masyarakat yang harus kita libatkan agar akan terjadi multiplayer effect karena adanya kegiatan ekonomi yang lebih besar dalam bidang pariwisata," jelasnya.

Baca juga: Kantor DPRD Sulut Lockdown hingga 19 Oktober 2020, DPRD Rapat di Kantor Gubernur

Menurutnya, yang diharapkan dari pariwisata masa depan adalah dapat memberikan efek terhadap kegiatan ekonomi dibawahnya yang memiliki lingkup yang lebih kecil atau trikle down effect, efek menetes kebawah.

Selanjutnya dikondisi pandemi covid-19 kesempatan untuk membenahi sarana prasarana pariwisata agar ketika Covid-19 berakhir maka dunia pariwisata akan bergeliat karena iklim investasi akan masuk.

"Ke depan akan ada satu kebijakan Pemprov agar destinasi pariwisata yang ada di Boltim dipaketkan dengan daerah lain yang ada di Sulut dalam paket pariwisata," jelasnya. (ana)

Baca juga: Pjs Gubernur Agus Fatoni Tegaskan Pjs Bupati Boleh Tunjuk Pelaksana Tugas

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO:

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved