Ekspor
Kemenhub Dukung Ekspor Langsung ke Jepang, Jadikan Manado Hub Indonesia Timur
ementerian Perhubugan (Kemenhub) RI berkomitmen mendukung Manado dan Bitung menjadi hub di Indonesia bagian timur dan utara
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, AMURANG - Kementerian Perhubugan (Kemenhub) RI berkomitmen mendukung Manado dan Bitung menjadi hub di Indonesia bagian timur dan utara.
Kemenhub mendukung lewat regulasi dan kebijakan yang membuka konektivitas langsung daerah-daerah sentra komoditas perikanan dan kelautan ke Manado.
"Kami mendukung aktivitas masyatakat, khususnya ekspor perikanan dan pertanian melalui regulasi," kata Staf Ahli Menhub Bidang Logistik Multimoda dan Keselamatan, Chris Kuntadi saat meninjau direct call ekspor langsung komoditas perikanan dari Manado di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Rabu (14/10/2020) malam
Menhub sendiri telah mengeluarkan Permenhub nomor 41 tahun 2020 yang mengatur tentang pesawat penumpang bisa di-setting menjadi pesawat kargo.
Baca juga: Amunisi Kian Solid Kawal Kemenangan JG-KWL di Pilkada Minut
Baca juga: Pemkab Bolsel Tanggung Perlengkapan Sekolah Pelajar TK, SD dan SMP
Baca juga: Saat Pohon Menghapus Jejak Berdarah, Penutupan PETI Potolo Bolmong
Dengan demikian, pesawat penumpang bisa mengangkut kargo demi mendorong perekonomian di tengah pandemi Covid-19.
"Begitu juga, kami siap mendukung penambahan slot penerbangan, menbuka konektivitas baru. Termasuk dari Manado," kata Chris yang didampingi Kepala Otban VIII Manado, Edison MT Saragih, KSOP Manado, Moses dan Kepala Bea Cukai Manado M Anshar.
Menurutnya, potensi ekspor masih terbuka karena kapasitas pesawat bisa hingga 27 ton. Sementara, sejauh ini rata-rata volume pengiriman baru mencapai 15 ton.

"Ada harapan ini bisa ditingkatkan dua kali seminggu. Kami diskusi dengan eksportir, mereka juga berharap begitu sehingga bisa meng-cover lebih banyak produk dari Manado dan sekitarnya," katanya.
Adanya ekspor langsung bisa menghemat biaya logistik sekaligus bisa mengirimkan produk yang kualitasnya terjaga.
Sebelumnya, ekspor komoditas perikananan dan pertanian dari Sulut harus melalui Jakarta atau Bali.
"Sebelumnya, kirimnya ikan segar tapi karena lama, turun kualitasnya. Sekarang, bisa kirim ikan segar dari sini, tentu harganya lebih baik," katanya.
Baca juga: GM Tribun Manado Ajak Pelaku Usaha Kecil di Minsel Pasarkan Produk Lewat Kecanggihan Teknologi
Chris menambahkan, ke depan pihaknya mendorong agar direct call via laut dari Bitung bisa terwujud.
Hal itu sementara dikaji dan telah dimatangkan lintas instansi seperti Bea Cukai, Kemenhub, Karantina Perikanan, Karantina Pertanian, Pemprov Sulut maupun Pelni.
"Paling penting bagaimana konektivitas ke Manado itu bisa diwujudkan, komoditas bisa sampai di sini sehingga bisa diekspor tepat waktu," katanya.
Terkait itu, Sulut kembali melakukan ekspor langsung komoditas perikanan ke Jepang.
Baca juga: Steven Kandouw Pimpin Konsolidasi di Tanjung Batu, Solid Menangkan Olly-Steven dan AA - RS
Pada pengiriman, edisi keempat, Rabu (14/10/2020), volume komoditas yang dikirim dari Manado sebesar 13,3 ton.
Rincoannnya, komoditas dari Manado sebanyak 8,262 ton yang terdiri dari tuna loin, tuna GG dan sampel bawang merah.
Selain itu ada 4,773 ton tuna dari Ambon dan 274 kg tuna dari Makassar.(ndo)
Baca juga: Cara Melunasi Utang Dalam Sebulan, Cara Kedua Setop Gunakan ini
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO:
Sulut Ekspor Perdana Tanaman Hias Alokasia ke Jerman, Nilai Ekonominya Rp 1,6 Miliar |
![]() |
---|
Wagub Steven Kandouw dan Garuda Indonesia Pertegas Komitmen Layanan Ekspor ke Jepang |
![]() |
---|
Setelah Singapura, Kini Air Kelapa Sulut Produksi Sasa Inti Tembus Pasar Vietnam |
![]() |
---|
April 2021, Nilai Ekspor Nonmigas Sulut Capai 73,72 Juta Dollar AS |
![]() |
---|
Olly Dondokambey Berhasil Jaga Kinerja Ekspor Sulut, Neraca Dagang Surplus 71,13 Juta Dolar AS |
![]() |
---|