Tajuk Tamu Tribun Manado
Pandemi Covid-19 Sebagai Momentum untuk Sulawesi Utara Menjadi Lebih Baik
Covid-19 memberikan dampak yang buruk, namun apabila kita bisa menyikapinya dengan bijak banyak hal positif yang dapat kita ambil dari momentum ini.
Oleh:
Pradini Ajeng Gemellia, SST, MEKK
Staf Seksi Statistik Niaga dan Jasa BPS Provinsi Sulawesi Utara
SUDAH setengah tahun lebih Covid-19 melanda Sulawesi Utara, namun vaksin belum juga ditemukan. Sulawesi Utara harus lebih bersabar untuk beradaptasi dengan keberadaan Covid-19 tersebut. Dengan semakin lamanya Covid-19 melanda Sulawesi Utara, masyarakat mau tidak mau harus mengikuti imbauan yang ditetapkan pemerintah seperti bekerja dari rumah bagi pegawai atau karyawan dan sekolah dari rumah untuk anak sekolah. Namun ada hal yang tanpa kita sadari sudah merubah perilaku masyarakat Sulawesi Utara menjadi lebih baik.
Perubahan yang pertama adalah perubahan perilaku masyarakat yang menjadi lebih sadar akan kesehatan dan kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan menggunakan masker ketika berada di luar rumah. Berdasarkan data BPS Survei Sosial Demografi Dampak Covid-19 di Sulawesi Utara diketahui bahwa sebanyak 82,92 persen atau 8 dari 10 responden di Sulawesi Utara sering/selalu mencuci tangan dengan sabun. Selain itu, 85,09 persen responden menyatakan bahwa mereka sering/selalu menggunakan masker ketika sedang berada di luar rumah. Perilaku sering mencuci tangan dapat membunuh virus Covid-19 sehingga dapat menghambat penyebaran virus Covid-19. Dengan adanya imbauan pemerintah untuk sering mencuci tangan merubah perilaku masyarakat yang sebelumnya jarang mencuci tangan menjadi hampir setiap saat mencuci tangan. Penggunaan masker pun menjadi hal yang menjadi kebiasaan. Hal ini merupakan perubahan sosial yang sangat baik untuk meningkatkan kesehatan masyarakat karena kesehatan dimulai dari kebersihan diri. Kebiasaan rajin mencuci tangan dan penggunaan masker harus dibiasakan seterusnya walaupun virus Covid-19 sudah menghilang karena berdasarkan data WHO tahun 2016 diketahui bahwa infeksi virus dan bakteri seperti TBC merupakan salah satu penyebab kematian tersering di Indonesia. Diharapkan dengan kebiasaan mencuci tangan dan penggunaan masker akan mengurangi angka kematian yang disebabkan oleh virus dan bakteri sehingga akan meningkatkan angka harapan hidup Sulawesi Utara.
Covid-19 juga mengubah cara kerja menjadi lebih fleksibel. Banyak yang diuntungkan dengan perubahan ini khususnya bagi seorang ibu. Menurut teori Becker (1981) disebutkan bahwa perempuan memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda secara gender dimana perempuan memiliki tugas untuk mengurus anak dan rumah tangga. Dengan adanya perubahan cara kerja yang lebih fleksibel ini tentu saja menguntungkan ibu di mana ibu dapat membagi waktunya lebih maksimal untuk pekerjaan dan mengurus rumah tangga. Berdasarkan data BPS Sakernas pada Agustus 2019 dapat diketahui bahwa mayoritas pekerja perempuan di Sulawesi Utara bekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai sebesar 46,09 persen. Selanjutnya berdasarkan data BPS Survei Sosial Demografi Dampak Covid-19 di Sulawesi Utara dikatakan bahwa sekitar 76,77 persen dari responden menyatakan bahwa mereka mendapatkan kebijakan bekerja dari rumah. Artinya, pekerja perempuan di Sulawesi Utara yang mendapatkan kebijakan bekerja dari rumah dapat lebih fleksibel mengatur waktunya.
Keuntungan dari cara kerja yang fleksibel ini bagi seorang ibu adalah membantu ibu dalam memaksimalkan waktu yang ada sehingga ibu dapat mengajari anak ketika anak melakukan kegiatan sekolah dari rumah serta dapat meningkatkan bonding dan kedekatan emosional dengan anak. Ketika ibu lebih banyak menghabiskan waktu dengan anak maka secara tidak langsung ibu akan selalu membimbing kegiatan anaknya dalam aktivitas sehari-hari seperti mendampingi anak belajar dan membantu mengerjakan tugas sekolah yang tentu saja akan meningkatkan akademik anak. Selain itu, dengan semakin banyaknya ibu menghabiskan waktu dengan anak maka kegiatan anak akan lebih terarah yang akan berdampak positif pada karakter anak. Diharapkan dengan semakin fleksibelnya cara kerja, orangtua, terutama ibu, akan menjadikan anak sebagai modal manusia yang berkualitas di masa depan yang akan memajukan Sulawesi Utara nantinya.
Covid-19 juga memaksa masyarakat untuk melek teknologi. Dengan adanya imbauan pemerintah untuk melakukan pekerjaan dari rumah dan sekolah dari rumah, membuat masyarakat mau tidak mau harus menggunakan teknologi yang ada seperti handphone, laptop, kuota internet dan lain sebagainya untuk melakukan interaksi secara daring. Penggunaan teknologi ini terjadi sangat cepat mulai dari pejabat tinggi hingga masyarakat miskin di perdesaan. Berdasarkan data BPS diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi dari sisi produksi lapangan usaha informasi dan komunikasi pada triwulan II mengalami peningkatan 15,77 persen dibandingkan dengan tahun yang lalu. Selain itu, lapangan usaha informasi dan komunikasi merupakan sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sulawesi Utara triwulan II 2020 yang mencapai 0,77 persen. Dengan kata lain penggunaan teknologi di Sulawesi Utara meningkat dengan pesat.
Penggunaan teknologi tidak hanya digunakan oleh masyarakat untuk pekerjaan dan sekolah dari rumah saja, namun juga dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk menjual barang dagangannya secara online. Mulai dari Hypermat hingga pedagang sayuran di pasar menggunakan cara online untuk menjual barang dagangan mereka. Perdagangan dengan cara daring atau online merupakan jawaban yang paling tepat untuk mengatasi para konsumen yang tidak mau keluar rumah karena takut terpapar virus Covid-19 sehingga kebutuhan konsumen terpenuhi dan pelaku usaha pun mendapatkan keuntungan.
Covid-19 memang memberikan dampak yang buruk, namun apabila kita bisa menyikapinya dengan bijak banyak hal positif yang dapat kita ambil dari momentum ini. Memang pada awalnya pandemi Covid-19 ini telah membatasi mobilitas masyarakat yang memberikan efek domino terhadap perekonomian Negara ini. Namun seiring dengan bertambahnya waktu, banyak hal positif yang terjadi dengan adanya Covid-19 ini mulai dari meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan diri yang akan meningkatkan kesehatan, mendapatkan cara kerja yang lebih fleksibel sehingga orangtua dapat meningkatkan waktu berkualitas dengan anak serta meningkatnya penggunaan teknologi yang akan memberikan keuntungan bukan hanya kepada pelaku usaha saja namun konsumen pun merasakan kepuasan yang sama.
Apabila kita bisa menyikapi momen ini dengan baik maka perekonomian negara ini akan membaik. Momentum Covid-19 ini mengajari kita untuk memanfaatkan teknologi yang ada. Apabila produsen dan pelaku usaha dapat menangkap fenomena ini, maka jadikan momentum ini untuk berkreasi dan berinovasi lagi agar penjualan meningkat yang akan berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi negara ini. Mari kita jadikan momentum Covid-19 ini untuk membuat Sulawesi Utara menjadi lebih baik lagi. (*)
Baca juga: Dituduh Jadi Dalang di Sejumlah Aksi Demonstrasi, SBY: Sakit Hati Saya Pak Jokowi
Baca juga: Cristiano Ronaldo Positif Covid-19, Mega Bintang Juventus Bakal Absen di Tiga Pertandingan
Baca juga: Bahaya Menyetir Mobil Tanpa Alas Kaki atau Pakai Sandal Jepit Maupun High Heels