Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Iran Terbukti Tutupi Angka Kematian Covid-19, Datanya Bocor, Seorang Dokter Ungkap Fakta Sebenarnya

Iran menjadi salah satu negara yang paling terdampak pandemi Covid-19 di luar China. Dalam beberapa pekan terakhir, jumlah kasus meningkat tajam

Editor: Finneke Wolajan
AFP
Iran telah memperkenalkan langkah-langkah untuk mencoba menghentikan penyebaran virus corona 

Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi, menuduh beberapa orang ingin memanfaatkan virus corona untuk merusak pemilu.

Dalam pemilu, tingkat partisipasi pemilih sangat rendah.

Sebelum pandemi global virus corona, Iran sudah mengalami sejumlah krisis.

Pada November 2018, pemerintah menaikkan harga bensin dalam semalam dan menindak keras protes yang terjadi kemudian. Ratusan pengunjuk rasa tewas dalam beberapa hari.

Pada Januari tahun ini, respons Iran terhadap pembunuhan AS atas jenderal Iran Qasem Soleimani, yang dipandang sebagai salah satu tokoh paling kuat di Iran setelah Pemimpin Tertinggi-nya, menciptakan masalah lain.

Kemudian pasukan bersenjata Iran - dalam siaga tinggi - secara keliru menembakkan rudal ke sebuah pesawat Ukraina hanya beberapa menit setelah lepas landas dari bandara internasional Teheran. Semua 176 orang di dalamnya tewas.

Pihak berwenang Iran awalnya mencoba menutupi apa yang terjadi, tetapi setelah tiga hari mereka dipaksa untuk mengakuinya.

Dr Nouroldin Pirmoazzen, seorang mantan anggota parlemen yang juga seorang pejabat di Kementerian Kesehatan, mengatakan kepada BBC bahwa dalam konteks ini, pemerintah Iran "cemas dan takut pada kebenaran" ketika virus corona menyerang Iran.

Dia mengatakan: "Pemerintah takut bahwa orang miskin dan pengangguran akan turun ke jalan."

Dr Pirmoazzen menunjukkan fakta bahwa Iran menghentikan organisasi kesehatan internasional Médecins Sans Frontieres untuk menangani kasus-kasus virus corona di provinsi Isfahan sebagai bukti betapa kuatnya pendekatan keamanan terhadap pandemi itu.

Iran sedang mengalami masa-masa sulit bahkan sebelum pertikaian militer dengan AS dan pandemi virus menghantam.

Sanksi yang diterima setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menarik diri dari perjanjian nuklir pada Mei 2018 silam telah memukul ekonomi Iran dengan telak.

Dr Pouladi mengatakan: "Mereka yang membawa negara ke titik ini tidak membayar harganya. Orang miskin di negara ini dan pasien miskin saya yang membayar harganya dengan nyawa mereka."

"Dalam konfrontasi antara pemerintah AS dan Iran, kita dihancurkan dengan tekanan dari kedua belah pihak."

Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa laporan negara itu kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai jumlah kasus dan kematian virus korona "transparan" dan "jauh dari penyimpangan".

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Datanya Bocor, Iran Terbukti Tutupi Angka Kematian Covid-19

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved