Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Israel vs Hamas

Israel dan Hamas Sepakat Bebaskan Sandera, Begini Prosedurnya

Pertukaran tersebut dilakukan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata sementara sesuai usulan Presiden AS Donald Trump.

Editor: Alpen Martinus
YouTube Al Jazeera
SANDERA- Tangkapan layar menunjukkan detik-detik bangunan di Kota Gaza dibom oleh Israel melalui serangan udara pada Senin (15/9/2025). Hamas siap bebaskan sandera Israel dengan syarat ini. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ada kemajuan dari proses yang dilakukan antara Hamas dan Israel soal tahanan.

Negosiasi tak hanya dilakukan kedua pihak, namun ada campur tangan dari beberapa negara sekitar termasuk AS.

Negosiasi cukup alot dilakukan dan akhirnya membuahkan hasil.

Baca juga: Hamas Berkomitmen akan Tetap Berjuang Menghadapi Israel Jika Netanyahu Kembali Lakukan Agresi

Israel dan Hamas pun sepakat membebaskan masing-masing sandera.

Hamas, adalah organisasi gerakan Islam Sunni dan nasionalisme Palestina yang menentang pendudukan Zionisme di wilayah tersebut.

Gerakan ini percaya bahwa kebangkitan mereka adalah titik masuk utama untuk tujuannya "membebaskan seluruh Palestina dari sungai ke laut" dengan paham Anti Semitism.

Setelah beberapa bulan terakhir melakukan negosiasi yang difasilitasi Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat, Hamas dan Israel akhirnya sepakat melakukan pertukaran sandera dan tahanan,  Senin (13/10/2025).

Menurut laporan BBC International, kelompok perlawanan Hamas akan membebaskan 20 sandera yang masih hidup, sementara Israel akan melepas ratusan warga Palestina yang ditahan di berbagai penjara.

Pertukaran tersebut dilakukan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata sementara sesuai usulan Presiden AS Donald Trump.

Rencananya pertukaran sandera digelar di dekat pangkalan militer Israel Re’im, wilayah perbatasan yang berjarak hanya beberapa kilometer dari Jalur Gaza.

Proses pembebasan dilakukan secara bertahap dalam tiga gelombang. Gelombang pertama dimulai pukul 08.00 waktu setempat atau setara 13.00 WIB, disusul gelombang kedua satu jam kemudian, dan gelombang ketiga dijadwalkan berlangsung di lokasi berbeda.

Total, ada 48 sandera yang hingga kini tercatat dalam daftar Hamas, dengan rincian 20 orang masih hidup, 26 dinyatakan tewas, dan dua lainnya belum diketahui nasibnya.

Adapun para sandera yang dibebaskan merupakan korban penyanderaan besar-besaran pada 7 Oktober 2023, ketika kelompok bersenjata Hamas menyerang festival musik Nova di wilayah selatan Israel.

Dalam serangan itu Hamas dituding menewaskan ratusan orang dan menculik puluhan warga sipil serta tentara.

Untuk menjamin kelancaran proses pertukaran sandera, Kementerian Pertahanan Israel akan menugaskan Palang Merah Internasional (ICRC) untuk memastikan keamanan dan kesehatan seluruh sandera.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved