New Normal
Sebut Negara Bangkrut, Refly Harun: Penerapan New Normal Sebagai Wujud Ketidakmampuan Pemerintah
Kabarnya dari Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun turut mengomentari soal rencana penerapan New Normal di tengah pandemi Virus Corona.
Pasalnya, kesehatan masyarakat lebih penting ketimbang ekonomi.
"Karena pertimbangannya harus medis kan sebab tadi, jangan pertimbangan ekonomi dulu," ucap Hendri.
"Makanya harus dari mereka, jadi artinya kalau kemudian ditetapkan New Normal 11 Juni (2020) atau berapa Juni, itu harus persetujuan para ahli kesehatan kalau menurut saya."

Melanjutkan penjelasannya, ia mengaku optimis penerapan New Normal bakal berakhir sukses.
Optimis tu dirasakannya karena enggan kondisi Indonesia semakin terpuruk akibat Virus Corona.
"Ya kita harus optimis, kalau kita tidak optimis maka kita akan makin terpuruk," kata dia.
"Kalau dari hasil survei Kedai Kopi sih jelas, selama Covid ini keuangan keluarga memang terpuruk."
Lantas, Hendri menyinggung kondisi perekonomian masyarakat yang semakin terpuruk semenjak dilanda Virus Corona.
Ia menilai, ada satu hal potensi besar di Indonesia yang tak dimanfaatkan secara maksimal oleh pemerintah.
"Itu lebih dari 50 persen saya katakan keadannya memburuk memang, tapi memang harus optimis," terang Hendri.
"Salah satu cara optimisnya apa? Indonesia punya satu senjata yang kurang maksimal dilakukan oleh pemerintah, kurang maksimal dimanfaatkan oleh pemerintah namanya filantropi, kedemawanan."
"Negara kita, Indonesia ini termasuk salah satu yang terbaik dari sisi kedermawanan," tandasnya. (TribunWow.com)
• Masih Ingat Awan? Petugas PPSU yang Nikah dengan Bule Cantik Asal Turki, Kini dapat Tawaran Syuting
• KPK Tangkap Eks Sekretaris MA Nurhadi dan Menantunya, Ini Kronologinya
• Terekam CCTV, Ternyata Ada 2 Pelaku Pelempar Bom Molotov di Rumah Pegawai Pengadilan Tinggi
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul " Sebut Negara Bangkrut hingga Rencanakan New Normal, Refly Harun: Wujud Ketidakmampuan Atasi Corona "