Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tajuk Tamu Tribun Manado

Bahasa Para Bakal Calon Kepala Daerah di Sulawesi Utara dan Manado

Penulis hanya membahas pemilihan gubernur dan wali kota di Manado, khususnya bahasa (kata atau kata-kata) yang digunakan dalam baliho-baliho.

Tribun manado / Andrew Pattymahu
Foto ilustrasi baliho bakal calon kepala daerah di Jalan Trans Sulawesi. 

3. Diberkati/Di berkati

Untuk kata "diberkati" juga ada dua jenis penulisan, yaitu diberkati dan di berkati. Berarti tempat mencetak balihonya juga ada di dua tempat yang berbeda. Bisa jadi juga, pembuat konsep di baliho itu ada dua orang sehingga ada dua jenis penulisan kata "diberkati".

Sebagaimana kita ketahui bersama, ‘di’ pada kata ‘diberkati’ adalah awalan. Jadi, untuk menulisnya harus ditulis serangkai. Sedangkan kata ‘di’ yang ditulis terpisah atau tidak serangkai dengan kata berikutnya menunjukkan bahwa ‘di’ adalah preposisi atau kata depan dan kata yang berikutnya adalah nama tempat. Sebagai nama tempat tentu kata itu harus ditulis dengan huruf kapital. Namun, karena ‘berkati’ bukan nama tempat, sehingga ‘di’ dan ‘berkati’ harus ditulis serangkai, ‘diberkati’ bukan ‘di berkati’.

4. Voor/For

Kedua kata ini sejatinya tidak akan penulis bahas karena merupakan kata dalam bahasa Melayu-Manado yang selalu digunakan dalam percakapan sehari-hari di Manado dan sekitarnya. Namun, karena sejumlah balon kada menulis dua kata itu dalam balihonya, mau tidak mau penulis harus membahasnya. Kita ketahui bersama, ‘voor’ adalah kata yang ditulis dalam bahasa Belanda dan ‘for’ dalam bahasa Inggris.

Perang Baliho di Pilgub 2020, OD-SK Berpasangan, CEP dan VAP Masih Sendiri

Kata-kata dalam bahasa Melayu-Manado lebih banyak dipengaruhi bahasa Belanda daripada bahasa Inggris. Bila kita menggunakan kata ‘untuk' dalam bahasa Melayu-Manado, pasti kita akan menggunakan kata ‘voor/for’. Yang menjadi pertanyaan, bagaimana cara menulisnya? Apakah ditulis ‘voor’ atau ‘for’?

Perlu diketahui, bahasa Indonesia sekarang ini berorientasi ke bahasa Inggris. Semua kata serapan dari bahasa Belanda diubah ke bahasa Inggris. Misalnya, ‘legalisir’ (Belanda: legaliseren) diubah menjadi ‘legalisasi’ (Inggris: legalization); ‘koordinir’ (Belanda: koordineren) diubah menjadi ‘koordinasi’ (Inggris: coordination).

Jadi, dapat ditegaskan bahwa dari kata ‘voor’ dalam bahasa Belanda dan ‘for’ dalam bahasa Inggris, tentu yang benar penulisannya adalah kata dalam bahasa Inggris, ‘for’.

Kita sering menganggap belajar bahasa Indonesia itu gampang. Itu memang benar karena kita menggunakannya setiap hari. Namun, karena kita tidak terlalu peduli pada aturan berbahasa yang ada, kacau-balaulah bahasa Indonesia yang kita gunakan. (*)

Kopi Sulawesi Utara Tembus Pasar Dunia, Wakili Indonesia di Bahrain International Garden Show

Kisah Iwan, Pengusaha Pasar Malam, 5 Tahun Merantau Manado ke Kaltim dan Raih Puluhan Juta Rupiah

Kota di Italia Mendadak Jadi Kota Mati: Corona Renggut Kakek-Nenek 80-an Tahun

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved