Gubernur Kisahkan Kepemimpinan Daud, Reiner Ointoe: Selendang Merah Kaisar
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (ODSK) memperingati 4 tahun memimpin Provinsi Sulut
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (ODSK) memperingati 4 tahun memimpin Provinsi Sulut, Rabu (12/2/2020), sejak dilantik 12 Februari 2016.
Pemprov Sulut pun menggelar ibadah syukur mengundang para ASN dan Dharma Wanita di Pemprov Sulut. Hadir Gubernur Olly bersama istri Rita Maya Tamuntuan dan Wagub Steven bersama istri Kartika Devi Tanos. Kemudian Sekprov Sulut Edwin Silangen dan Istri Ivonne Lombok.
• Jokowi Telepon Presiden Xi Jinping: Tawarkan Bantuan Tangani Virus Corona
Usai khotbah pendeta, para pejabat eselon II menyampaikan puji-pujian syukur dengan lagu berjudul ‘Alangkah Bahagianya’. Puji-pujian ini dalam bentuk paduan suara dipimpin Sekprov.
Layaknya hari ulang tahun, panitia menyiapkan kue ulang tahun dan lilin angka 4. OD-SK didampingi istri meniup lilin kue tersebut. Setelahnya mereka menyatakan nyanyian pujian syukur.
Gubernur Olly mengatakan, banyak hak bisa dicapai semua karena kasih dan berkat Tuhan yang perlu dijawab dengan kerja dan karya yang semakin paripurna. "Sudah tahun keempat ODSK memimpin. Sebagai orang yang percaya apa yang kita buat harus kita syukuri terus agar Tuhan selalu menyertai," kata Olly.
Ia mengutip ayat Alkitab mengisahkan kepemimpinan (Raja) Daud. Kisah yang sama disampaikan dalam materi khotbah Pdt ML Rindengan. Gubernur menekankan kunci utama keberhasilan kepemimpinan adalah kebersamaan.
"Bagaimana kepemimpinan itu berhasil jika kita selalu bersama. Mari bersama-sama membangun Sulut. Ini juga komitmen kami dalam menjalankan pemerintahan," ungkap mantan Anggota DPR RI ini. Gubernur berharap kepada seluruh ASN untuk bekerja giat mendukung optimalnya pembangunan daerah demi kesejahteraan masyarakat Sulut.
"Seperti baterai Alkaline yang memiliki daya tahan lama dan dapat digunakan terus-menerus, saya harap semuanya dapat bekerja optimal bagi masyarakat Sulut," ujar suami Rita Maya Tamuntuan ini.
Olly menerangkan, semua pencapaian yang diperoleh hingga kini, karena dukungan segenap komponen masyarakat Sulut terhadap visi dan misi Pemprov Sulut yang ditetapkannya bersama Wagub Kandouw diawal kepemimpinan ODSK pada tahun 2016.
Diketahui, visi tersebut adalah terwujudnya Sulut berdikari dalam ekonomi berdaulat dalam pemerintahan dan politik, serta berkepribadian dalam berbudaya.
Terbukti, visi dan misi tersebut mampu mendorong pembangunan Sulut di berbagai sektor. Dalam kurun waktu 4 tahun kepemimpinan ODSK, keamanan dan kerukunan di daerah senantiasa stabil, dimana berdasarkan hasil survei terakhir dari Kementerian Agama RI, indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) Sulut berada pada peringkat ke-4 dari 34 provinsi di Indonesia. Keamanan dan kerukunan adalah modal dasar dalam menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan sehingga harus terus dipertahankan.
Disamping itu, jika dilihat secara makro, perkembangan Sulut menunjukan progres yang positif. Pertumbuhan ekonomi daerah dari tahun 2016 hingga tahun 2019 selalu berada di atas 6 persen dan juga berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.
• Binaragawan 72 Tahun Tewas Akibat Virus Corona, Keras Kepala Menolak Memakai Masker
Capaian yang paling signifikan yang telah mampu ODSK torehkan selama 4 tahun ini, adalah penurunan angka kemiskinan melalui program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK). Diawal kepemimpinan ODSK, kemiskinan di Sulut berada pada angka 8,98 persen. Sampai akhir tahun 2019, kita berhasil menurunkan 1 digit angka kemiskinan di daerah ini hingga mencapai 7,51 persen.
Penurunan angka kemiskinan telah menjadikan program ODSK mendulang sukses, dimana program ODSK telah menerima penghargaan TOP 99 Inovasi Pemerintah Daerah, serta Penghargaan Adhi Purna Prima Award, sebagai provinsi dengan tingkat kemiskinan terendah se-pulau Sulawesi.
Terkait penghargaan, masyarakat juga patut berbangga karena buah dari upaya kita mengendalikan inflasi dan gejolak harga di daerah, telah turut menjadikan Sulut ditetapkan sebagai satu provinsi terbaik di Indonesia dalam hal pengendalian inflasi daerah.
Secara year on year, inflasi di Sulut pada akhir tahun 2019, masih terkendali dan sesuai dengan target provinsi dan nasional, yakni 3 persen.
Kemudian, ODSK juga mampu meningkatkan dan mempertahankan IPM di daerah ini, dari angka 71,05 di tahun 2016 menjadi 72,20 pada tahun 2019. Bahkan Nilai Tukar Petani (NTP) kita terus mengalami peningkatan, terlebih Nilai Tukar Nelayan (NTN) yang sudah diatas 100 persen.
Berkat intervensi pasar yang bersama-sama kita usahakan, harga kopra saat ini naik dari Rp 5.000 per kilogram menjadi Rp 8.000 per kg. Selain itu, progres pembangunan sektor pariwisata Sulut. Patut bersyukur terus menunjukan peningkatan yang signifikan. Sarana dan prasarana pendukung di sektor pariwisata harus terus dibenahi, terlebih pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang yang telah ditetapkan sebagai salah 1 dari 5 destinasi super prioritas di Indonesia.
ODSK masih sangat membutuhkan dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat agar pembangunan di Sulut terus berjalan optimal. “Mari terus bersinergi, kita lahirkan inovasi-inovasi konstruktif, kita hasilkan terobosan-terobosan dan lompatan-lompatan strategis untuk memacu berbagai sektor pencapaian yang ada, dan membawa Sulut semakin hebat lagi,” katanya.

Reiner Ointoe: Selendang Merah Kaisar
Sulawesi Utara bersyukur! Hanya 4 tahun memimpin, kerja Gubernur dan Wakil Gubernur, Olly Dondokambey-Steven Kandouw terasa di masyarakat. Ungkapan syukur ODSK pun digelar di Kantor Gubernur Sulut, Rabu (12/2/2020) pagi. Tokoh masyarakat, politisi hingga seniman menghadiri perayaan spesial itu. Di antaranya seniman Reiner Ointoe. Berikut tulisan puisi Reiner yang dikutip Tribun Manado.
Setahun silam, mendirgahayukan paruh ketiga kepemimpinan Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE dan Wakilnya Drs Steven OC Kandouw (12 Februari 2019), saya didaulat untuk memberikan testimoni dalam bentuk baca puisi. Bagi saya, ini pengalaman berarti yang kesekian sebagai seorang fiksiwan.
Di antara ratusan ASN dan pejabat se-Sulut, puisi yang saya tulis dan bacakan tidak melalui sensor atas itikad saya menerima daulat itu lewat Sekprov Edwin Silangen SE, MSi dan Kabankeu (ketika itu) Gemmy Kawatu SE, MSi sebagai pihak penyelenggara. Apresiasi mereka terhadap puisi saya sendiri (judul "Kota-Kotaku") dan tentu honorarium profesi saya ini terbilang mengejutkan.
Betapa tidak, puisi itu sendiri -- tentu semua hadirin telah mendengarnya sebagai sebuah kritik atas jalannya pemerintahan di 15 kabupaten-kota se-Sulut -- hasil renungan saya lebih dari 20 tahun menyambangi setiap daerah itu.
• 5 Gaya Kerja Mulan Jameela Jadi Anggota Dewan, Lebih Cantik Gaya Serius Atau Tertawa?
Puisi ini, jika saya mengubahnya ketika itu, judulnya bisa seperti apa yang tertera di foto ini (Selendang Merah Kaisar). "Pemerintahan Merah" di bawah kepemimpinan Gubernur dan Wakilnya (OD-SK, begitu abrivikasi publik atas julukan mereka) telah menorehkan tinta emas lebih dari 24 karat setelah 10 tahun sebelumnya, Gubernur Dr SH Sarundajang (kini, Dubes Filipina), telah menatanya secara strategis dan substantif.
Sehingga, bagi OD-SK, "kami hanya melanjutkan apa yang sudah ditorehkan oleh Gubernur sebelumnya. Kami tak perlu berpikir terlalu keras, karena dasar-dasar dan fondasi pemerintahan yang telah dijalankan sebelumnya sudah memenuhi sebuah persyaratan untuk kami wujudkan". Begitu ungkapan Gubernur OD ketika memberi sambutan pada HUT ke-75 Dr SH Sarundajang, 16 Januari 2020 silam di Ballroom Hotel Fourpoints.
Mari kita simak saja bersama secara obyektif. Tahun keempat "Pemerintahan Merah" makin menegaskan dukungan rakyat atas kepemimpinan mereka. Tentu, secara pribadi saya membubuhkan WTP A atas semua kebijakan yang telah ditunai dan diakreditasi oleh respons publik itu sendiri.
Meski di sana-sini tak luput dari sinisme dan kritik, OD-SK tetap saja melilitkan "selendang merah" yang sudah saya berikan secara simbolis sebagai dukungan formal atas tahun ketiga pemerintah mereka dengan label baru "Pemimpin Itu adalah Teladan" pas memasuki tahun keempat pada hari ini.
Dalam sebuah buku yang ditulisnya, "Politik Sebagai Jalan Keselamatan", OD telah memaknai pemerintahan itu ibarat menunaikan tugas "Mesias" yang tentu saja ia adopsi secara penuh dari "Pemerintahan (Yesus) Kristus."
Dalam soal ini, teologi kepemimpinan ala OD-SK, saya tentu memberi apresiasi yang lebih dalam. Bukan semata karna perspektif subyektif imani. Tapi, lebih karena kepemimpinan itu sejatinya adalah amanah alam semesta.
Barangkali, ini yang mendasari bagaimana adagium "Torang Samua Ciptaan Tuhan" hendak menegaskan secara semiotik bahwa itu makna praksis dari "kepemimpinan itu adalah teladan."
Bukankah dalam semua kitab-kitab suci samawi (Zabur-Taurat-Injil-Quran) Tuhan telah berseru: "Ikutlah perintahKU, maka akan kau dapat." "Mintalah, maka akan kuberi." Kiranya, ini sejumput apresiasi saya atas jalannya tahun keempat pemerintahan OD-SK. Dirgahayu. Makapulu' sama'. Syukurmoanto. Somahe kaikehage. (ndo/ryo)