Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilkada 2020

Jelang Pilkada 2020 Kandidat Giat Sosialisasikan Diri, Taufik: Guna Memperoleh 'Tiket' untuk Diusung

Taufik Tumbelaka, pengamat politik Sulawesi Utara memberikan tanggapan terkait kandidat yang giat mensosialisasikan diri bahkan di 'luar kandangnya'

Penulis: Dewangga Ardhiananta | Editor: David_Kusuma
TRIBUN MANADO/RYO NOOR
Taufik Tumbelaka 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Taufik Tumbelaka, pengamat politik Sulawesi Utara (Sulut) memberikan tanggapan terkait kandidat yang giat mensosialisasikan diri bahkan di 'luar kandangnya'.

"Para bakal kandidat dalam Pilkada serentak tahun 2020 akan menghadapi dua tahapan politik yang penting," katanya kepada Tribun Manado, Minggu (09/02/2020).

Lanjutnya, pertama yaitu tahapan politik memperoleh surat keputusan (SK) atau 'tiket' dari partai politik (parpol) pengusung sebagai kandidat dalam Pilkada.

Kedua, yaitu tahapan politik pemungutan suara dalam Pilkada itu sendiri.

Bakal Calon Kepala Daerah Mulai Sosialiasi di ‘Luar Kandang’, Ini Kata Pengamat Politik

"Untuk saat ini beberapa figur yang berniat maju dalam Pilkada masih dalam tahapan politik berjuang memperoleh SK atau 'tiket' dari parpol," jelas pengamat politik itu.

Ia menyatakan, salah satu yang menjadi pertimbangan adalah tingkat popularitas atau pengenalan publik terhadap figur dan elektabilitas atau tingkat keterpilihan publik terhadap figur.

"Untuk memperoleh popularitas dan berujung elektabilitas maka para figur memakai salah satu cara dengan mulai turun ke lapangan," tambahnya.

Taufik mengatakan, hal itu berguna memperkenalkan diri atau semacam 'tebar pesona' dengan harapan publik semakin mengenal dan menilai secara fisik.

Pesta Adat Tulude Ramaikan Kota Tomohon, Ini Pesan Wali Kota Jimmy Eman

"Ini semua bagian dari mempengaruhi psikologi publik dalam menilai dan memilih figur yang disukai dalam hari pemilihan nanti melalui pembentukan opini publik," ungkapnya.

Tutur Taufik, cara lain yang biasa dilakukan oleh para figur adalah pengenalan publik melalui media massa dan juga media sosial (medsos).

"Hal ini dikarenakan untuk menghadapi Pilkada tertentu seperti Pilkada Gubernur yang mana cakupan wilayah yang luas, maka para figur menghadapi kendala yaitu kesulitan melakukan kunjungan tatap muka secara menyeluruh," ujar dia.

Ia menambahkan, padahal jika dilihat dari kekuatan mempengaruhi psikologi calon pemilih.

Lanjutnya, maka kunjungan langsung turun kebawah atau bertatap muka langsung adalah pilihan paling efektif.

"Dikarenakan setidak-tidaknya para calon pemilih akan mendapat gambaran awal (walau tidak utuh) terhadap bakal calon kandidat yang nantinya berharap akan menjadi pemimpin," ucap Taufik Tumbelaka.

Joune Ganda Ajak Warga Nusa Utara Bersama Membangun Minut

Pengamat politik itu menjelaskan, hal itu bertujuan menghadapi sejumlah kendala-kendala lapangan dan keterbatahan waktu dalam Pilkada Gubernur yang bentangan cakupan wilayahnya sangat luas, maka dibutuhkan strategi politik dan juga kesolidan tim pemenangan.

"Strategi politik yang pas dan jitu serta sesuai dengan kebutuhan kandidat, akan sangat membantu memperbesar probabilitas menuju kemenangan," tegasnya.

Pungkas Taufik, tetapi poin ini perlu diperkuat kesolidan tim pemenangan yang menjadi ujung tombak dalam menjalankan strategi politik yang sudah ditetapkan. (Ang)

Pesta Adat Tulude Ramaikan Kota Tomohon, Ini Pesan Wali Kota Jimmy Eman

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved