Kekuatan Nilai Kultural dalam ‘Ip Man’

Demikian halnya situasi kita, ketika berada dalam satu komunitas atau kelompok, kesetaraan dan kesejajaran amat sangat diperlukan, terutama kita yang hidup dan berjuang untuk kehidupan yang sama satu dengan yang lain. Kehidupan yang setara, utamanya, tidak untuk saling berkompetisi secara tidak sehat. Kehidupan yang setara juga mengetengahkan sebuah realitas bahwa hiduplah sebagai sahabat atau teman yang dipayungi oleh sikap rendah hati.

Nilai kultural rendah hati ini, tentu amat berkaitan erat dengan apa yang diteladankan oleh Mencius. Bagi Mencius, sifat, antara lain rendah hati, sedemikian menentukan tindakan manusia, sehingga sudah sepantasnya manusia bertindak secara moral dan bukan sebaliknya.

Selain itu, bertindaklah sesuai dengan kehendak bebas manusia tetapi dalam batas-batas moral sehingga tatanan sosial tetap terjaga. Jika gagasan ini diterima, maka konsekuensi yang harus ditanggung juga sangat besar yakni harus dikucilkan dari tatanan sosial masyarakat Tionghoa karena melawan tradisi. (Namang, 2012).

Akhirnya, nilai-nilai yang diuraikan di atas adalah yang paling penting dan paling mungkin untuk dijadikan model dalam kehidupan kita, sehingga ‘euforia’ dan antusiasme yang muncul dalam sebuah karya seni-film, tidaklah lebih penting dibandingkan nilai-nilai kultural yang sangat kaya, dan sarat dengan kualitas moral, yang dapat memprovokasi manusia untuk bertindak secara baik. (*)

• Pengakuan Mantan Pengikut Kerajaan Agung Sejagat, Dijanjikan Dolar AS hingga Kesejahteraan Bangsa

• Nama-nama Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Jiwasraya

• Via Vallen Mengaku Masih Belum Punya Kekasih, Keluarga Coba Menjodohkannya