Prahara Banjir Jakarta
Ahok Bilang Begini soal Anies tak Mampu Minimalisir Banjir Jakarta, Warga Minta Rp 42 Miliar
Banjir Jakarta menjadi prahara bagi Gubernur DKI Anies Baswedan di awal tahun 2020. Hujan dengan intensitas yang tinggi di awal tahun 2020
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Banjir Jakarta menjadi prahara bagi Gubernur DKI Anies Baswedan di awal tahun 2020. Hujan dengan intensitas yang tinggi di awal tahun 2020 membuat Ibu Kota DKI Jakarta dilanda banjir.
Pemprov DKI Jakarta pun 'dihujani' kritik akibat bencana tersebut.
Namun, Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok enggan berkomentar banyak terkait hal ini.
Mengutip Kompas.com, Ahok merasa tak perlu memberi masukan karena meyakini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lebih mampu dalam mengatasi banjir Jakarta.
Ia pun meminta masyarakat memberi kepercayaan pada Anies Baswedan.
"Sudahlah, kita harus percaya Pak Anies itu lebih pintar ngatasinnya," kata Ahok di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/1/2020).
Ahok juga beralasan enggan memberi masukan karena sudah banyak pihak lain yang menyampaikan saran terkait langkah menanggulangi dan mengatasi banjir.
"Sudah banyak yang kasih masukan kok," ujarnya.
Sementara terkait sejumlah pihak yang menggelar unjuk rasa hingga menggugat Anies karena mendapat kerugian akibat banjir, Ahok juga tak banyak berkomentar.
"Aduh kalau soal demo gua enggak tahu lagi, aku sudah lulusan Mako Brimob, sudah lupa aku," kata dia.
Pemprov DKI digugat
Tim Advokasi Korban Banjir mencatat warga Jakarta Barat dan Jakarta Selatan, wilayah yang paling banyak mengadukan kerugian akibat banjir.
Adapun, di Jakarta Barat ada 143 orang atau 48,2 persen yang mengadu dan 68 orang atau 24,1 persen di Jakarta Timur.
Baca: TKI di Singapura Dituduh Campur Makanan Majikan dengan Air Kencing dan Darah Haid
"Dari lima wilayah DKI yang tercatat, wilayah Jakarta Barat itu yang melapor ada di 14 kecamatan dan Jakarta Selatan ada di 11 kecamatan," ujar Alvon K Palma, di PN Jakarta Pusat, Senin (13/1/2019).
