Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Editorial Tribun Manado

Reses Anggota DPRD Bukan Sekadar Kumpul Pendukung

Melalui kegiatan reses, anggota DPRD akan dinilai apakah sungguh-sungguh menjadi corong masyarakat, atau sekadar gelar kegiatan.

christian wayongkere/tribun manado
Reses Anggota DPRD Bitung Lady Joke Lumantow dari Fraksi Partai Demokrat. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Para anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara dan anggota DPRD kota dan kabupaten menggelar istirahat masa sidang.

Waktu luang ini digunakan para wakil rakyat untuk mengunjungi masyarakat.

Misalnya, 45 Anggota DPRD Sulut melakukan masa reses sidang mulai Rabu (4/12/2019) hingga Kamis (12/12/2019).

Mereka mulai turun menjumpai masyarakat di daerah pemilihan.

Setiap anggota DPRD mendapat anggaran Rp 45 juta atau totalnya Rp 2 miliar.

Anggota DPRD Sulut dalam setahun melakukan tiga kali masa reses.

Dunggio Gelar Reses Sekaligus Pemeriksaan Mata Gratis, Tujuannya Ingin Serap Aspirasi Masyarakat

Diketahui, masa reses DPRD umumnya digunakan untuk menampung apirasi masyarakat.

Persoalannya, banyak yang menilai bahwa warga yang diundang umumnya hanya pendukung sendiri, sehingga penyerapan aspirasi sering dinilai tak efektif.

Apalagi banyak usulan masyarakat yang dinilai belum mampu diperjuangkan para wakil rakyatnya.

Banyak aspirasi yang tak diakomodiasi dalam program pemerintah daerah.

Reses Anggota Dewan, Warga Minta Anggota DPRD Jangan Hanya Janji

Padahal anggaran reses mencapai miliaran rupiah. Namun hasilnya justru tak maksimal dalam merealisasikan aspirasi masyarakat.

Anggaran tersebut bisa untuk program kerakyatan. Sebab belum ada cara mengukur efektivitas hasil reses terealiasi atau tidak.

Sehingga pelaksanaan masa reses selama ini hanya sekadar kumpul pendukung.

Reses menjadi kesempatan para wakil rakyat, tidak hanya bertemu dan mendengar keluhan rakyat yang diwakilinya.

Besok, Legislator Jurani Rurubua Menggelar Reses di Perumahan Dipendamas

Melalui kegiatan ini mereka juga akan dinilai apakah sungguh-sungguh menjadi corong masyarakat, atau sekadar gelar kegiatan.

Sangat penting bagi para legislator mendengar suara rakyat karena untuk rakyatlah mereka duduk di parlemen.

Keberadaan mereka jangan sampai menjadi hiasan partai belaka.

Bila mereka berjuang, rakyat akan menilai partai yang menaunginya. Dengan demikian, rakyat pun akan tahu makna kehadiran partai politik.

35 Anggota DPRD Minahasa Bakal Serap Aspirasi Langsung di Dapil Masing-Masing

Dana reses yang bersumber dari APBD diberikan kepada mereka untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Maka itu, sangat disesalkan bila dana reses itu hanya menjadi ajang kumpul pendukung dan tidak membawa hasil.

Tentu saja, warga harus diyakinkan, bukan dengan janji-janji tapi dengan wujud nyata.

Semoga reses ini juga menjadi kesempatan masyarakat bersuara. Sikap apatis harus disingkirkan.

Ketua DPRD Ingatkan Anggota DPRD Jangan Ibarat Pramuka Lagak Kopasus

Tapi, kembali lagi, apakah suara mereka didengarkan atau tidak.

Bila tidak juga didengar, jangan salahkan bila mereka apatis, tidak lagi percaya pada lembaga terhormat DPRD dan para anggotanya. (*)

Arti Khilafah FPI, Singgung Konsep HTI, Tanpa Pancasila, OKI Didesak Tuntaskan Misi Ini

Airlangga Sebut Lodewijk Paulus Sekjen Golkar: Bagaimana dengan Posisi Bendum

Telly Tjanggulung Mendaftar Cawali Manado, Bakal Kembali Tarung dengan James Sumendap

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Aib untuk Like

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved