Editorial Tribun Manado
Reses Anggota DPRD Bukan Sekadar Kumpul Pendukung
Melalui kegiatan reses, anggota DPRD akan dinilai apakah sungguh-sungguh menjadi corong masyarakat, atau sekadar gelar kegiatan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Para anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara dan anggota DPRD kota dan kabupaten menggelar istirahat masa sidang.
Waktu luang ini digunakan para wakil rakyat untuk mengunjungi masyarakat.
Misalnya, 45 Anggota DPRD Sulut melakukan masa reses sidang mulai Rabu (4/12/2019) hingga Kamis (12/12/2019).
Mereka mulai turun menjumpai masyarakat di daerah pemilihan.
Setiap anggota DPRD mendapat anggaran Rp 45 juta atau totalnya Rp 2 miliar.
Anggota DPRD Sulut dalam setahun melakukan tiga kali masa reses.
• Dunggio Gelar Reses Sekaligus Pemeriksaan Mata Gratis, Tujuannya Ingin Serap Aspirasi Masyarakat
Diketahui, masa reses DPRD umumnya digunakan untuk menampung apirasi masyarakat.
Persoalannya, banyak yang menilai bahwa warga yang diundang umumnya hanya pendukung sendiri, sehingga penyerapan aspirasi sering dinilai tak efektif.
Apalagi banyak usulan masyarakat yang dinilai belum mampu diperjuangkan para wakil rakyatnya.
Banyak aspirasi yang tak diakomodiasi dalam program pemerintah daerah.
• Reses Anggota Dewan, Warga Minta Anggota DPRD Jangan Hanya Janji
Padahal anggaran reses mencapai miliaran rupiah. Namun hasilnya justru tak maksimal dalam merealisasikan aspirasi masyarakat.
Anggaran tersebut bisa untuk program kerakyatan. Sebab belum ada cara mengukur efektivitas hasil reses terealiasi atau tidak.
Sehingga pelaksanaan masa reses selama ini hanya sekadar kumpul pendukung.
Reses menjadi kesempatan para wakil rakyat, tidak hanya bertemu dan mendengar keluhan rakyat yang diwakilinya.
• Besok, Legislator Jurani Rurubua Menggelar Reses di Perumahan Dipendamas
Melalui kegiatan ini mereka juga akan dinilai apakah sungguh-sungguh menjadi corong masyarakat, atau sekadar gelar kegiatan.