Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Manado

Kepala SMK Ichthus, Katharina Lapagu, Masih Berharap Sekolahnya Tak Ditutup Pasca-Siswa Tikam Guru

SMK Ichthus merupakan TKP kasus penusukan oleh murid berinisial Y kepada seorang gurunya yang bernama Alexander Werupangkey pada 21 Oktober lalu

Penulis: | Editor: David_Kusuma
Tribun Manado / Mochammad Ade Pamungkas
Kepala SMK Ichtus Katharina Lapagu (kiri) 

Kepala SMK Ichthus, Katharina Lapagu, Masih Berharap Sekolahnya Tak Ditutup Pasca-Siswa Tikam Guru

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ichthus, Katharina Lapagu S Pd berharap sekolah yang dibinanya masih diperbolehkan beroperasi oleh Dinas Pendidikan Sulawesi Utara.

Demikian disampaikannya kepada wartawan Tribunmanado.co.id di SMK Ichthus sekitar pukul sekira 13.00 Wita, Senin (28/10/2019).

SMK Ichthus merupakan TKP kasus penusukan oleh murid berinisial Y kepada seorang gurunya yang bernama Alexander Werupangkey pada 21 Oktober lalu.

"Saya merasa prihatin dan sedih atas kejadian tersebut. Saya serahkan saja kepada Tuhan kiranya Tuhan juga dapat memberikan hidayat kepada saya, sehingga saya bisa bersemangat lagi untuk membina anak-anak didik ke depannya,” ujar Katharina.

Bedasarkan keterangannya, penutupan sekolah masih rencana sedangkan kedepannya ia berharap hal tersebut tidak terjadi.

Ia pun masih belum panggil oleh dinas atas penutupan sekolah, dan belum ada konfirmasi lebih lanjut.

Kadis Beber Borok SMK Icthus, dari Kumpulan Siswa Pindahan Bermasalah, Hingga Kasus 2 Siswi Hamil

Buntut Siswa Bunuh Guru Agama, SMK Ichtus Ditutup, Berikut 5 Rekomendasi Dinas Pendidikan

"Saya belum baca dan lihat mengenai pemindahan murid dan penutupan sekolah karena saya sedang stres atas kasus ini," Sahutnya.

Menurutnya, kondisi murid sampai saat ini masih merasa ketakutan karena peristiwa penusukan tersebut.

Banyak orangtua juga yang datang untuk menanyakan hal tersebut.

Alexander Werupangkey, Guru SMK Ichthus Manado
Alexander Werupangkey, Guru SMK Ichthus Manado (ISTIMEWA)

"Kondisi murid masih banyak yang ketakutan, tapi Kapolres bersedia diajak untuk memberikan pembinaan apakah itu besok atau lusa," ungkapnya.

Total siswa di sekolah tersebut ada 50 anak didik.

Cangkul Pria Ini Menyentuh Benda Keras, Ternyata Membentur Granat Tangan yang Sudah Berkarat

UPDATE Kronologi Tabrakan Maut di Jalan AA Maramis, Anggota Polda Meninggal di Lokasi Kejadian

Ia berharap tidak ditutup karena banyak anak didik yang kurang mampu.

Terlebih lagi lebih dari 60 persen murid merupakan anak yang broken home.

Dan kebanyakan anak didik memilih sekolah tersebut karena lebih dekat.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved