Berita Manado
Kadis Beber Borok SMK Icthus, dari Kumpulan Siswa Pindahan Bermasalah, Hingga Kasus 2 Siswi Hamil
Pemerintah memutuskan menutup sementara SMK Icthus Kota Manado, Provinsi Sulut, buntut kasus tewasnya guru agama Alexander Werupangkey
Penulis: Ryo_Noor | Editor: David_Kusuma
Kadis Beber Borok SMK Icthus, dari Kumpulan Siswa Pindahan Bermasalah, Hingga Kasus 2 Siswi Hamil
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemerintah memutuskan menutup sementara SMK Icthus Kota Manado, Provinsi Sulut, buntut kasus tewasnya guru agama Alexander Werupangkey (54) di tangan siswanya sendiri remaja berinisial FL (16).
Kepala Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Sulut, dr Grace Punuh pun membeber borok pengelolaan sekolah hasil investigasi tim.
Ia mengatakan, SMK Ichtus sekolah tempat menampung siswa bermasalah.
Siswa yang kena masalah di sekolah sebelumnya, dikeluarkan kemudian ditampung di SMK Ichtus.
FL merupakan satu di antaranya, ia sebelumnya berasal dari SMA 10
• Sosok Alexander Werupangkey, Guru SMK Ichthus Manado Tewas Ditikam Siswanya Gara-gara Tegur Merokok
• UPDATE! Polisi Temukan Bukti Baru Kasus Siswa Tikam Guru di SMK Ichthus, Ternyata Ada 2 Tersangka
"Sebagian siswa lainnya adalah siswa pindahan," kata dia.
Tim menemukan sering, mendapati siswa merokok di sekolah dan sudah sempat dinasehati.
"Kasus yang agak ekstrem dari 4 siswa perempuan 2 sudah hamil dan sudah melahirkan," ungkap Grace.

Adapun, jadwal pelajaran tidak ada yang paten, malah fleksibel dan sering digabung
Sekolah tersebut diberikan izin operasional sejak tahun 2017
Tapi tidak menjalankan proses belajar mengajar sesuai standard.
“Sering jam 7 pagi belum ada siswa dan di sekolah itu tidak pernah mengadakan upacara bendera, gaji guru tidak lancar dibayar oleh pihak yayasan, karena tidak lancar bagian administrasi juga ada yang sudah mengundurkan diri," kata dia.
Siswa merokok di sekolah sudah sering terjadi, meski sudah berulang kali ditegur.
• UPDATE Kronologi Tabrakan Maut di Jalan AA Maramis, Anggota Polda Meninggal di Lokasi Kejadian
Ditutupnya sekolah itu, menyebabkan 40 siswa yang ada terancam berhenti mengeyam pendidikan sekolah.