Indeks Kesehatan Laut dalam Perspektif Kedokteran Komunitas

Oleh:
Henry MF Palandeng
Mahasiswa Program Doktor Ilmu Kelautan Fakultas Ilmu Perikanan dan Ilmu Kelautan Unsrat

MENURUT Halpern (2012), laut memiliki peran penting dalam mendukung kesejahteraan manusia. Mulai dari penyedia makanan, sumber mata pencaharian, salah satu pengatur iklim global hingga peluang rekreasi, semua diatur oleh laut. Sayangnya, dewasa ini, berbagai aktivitas dalam keseharian manusia menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan lautan dunia.

Menurut National Geographic, lebih dari 80 persen polusi laut berasal dari aktivitas darat. Permasalahan ini menyebabkan perubahan ekstrim pada seluruh ekosistem laut. Tak hanya itu, muncul juga permasalahan lainnya seperti coral bleaching dan kenaikan permukaan laut.

Data yang dipaparkan Surfer Today memberikan gambaran beberapa permasalahan besar terhadap keadaan laut dunia, di antaranya volume sampah plastik yang semakin meningkat, tingkat polusi laut, eksploitasi sumber daya perikanan yang berlebihan, akuakultur yang tidak berkelanjutan serta pencemaran air laut oleh zat merkuri dan minyak.

Berbagai solusi telah ditawarkan dalam memperbaiki masalah seperti membangun taman laut untuk melindungi keanekaragaman hayati, mengurangi praktik penangkapan ikan yang merusak seperti pukat, membantu nelayan untuk mempertahankan mata pencaharian mereka dengan memasukkan upaya konservasi, memasang langkah-langkah untuk mengurangi jumlah ikan yang ditangkap secara tidak sengaja, serta berbagai upaya positif lainnya.

Gambaran masalah dan solusi dalam memperbaiki masalah sudah banyak dikerjakan dan dilakukan dalam persektif ingin mengurangi dampak negatif yang terjadi di laut. Namun, dampak negatif itu sendiri belum dapat memberikan jaminan bahwa upaya yang sudah dilakukan sudah memberikan hasil yang bermakna.

Indeks Kesehatan Kelautan (Ocean Health Index - OHI) merupakan suatu alat yang penting dalam melakukan penilaian berkelanjutan untuk melihat kesehatan laut. OHI adalah suatu kerangka kerja penilaian kelautan yang dapat disesuaikan untuk melakukan evaluasi kesehatan laut secara komprehensif dan kuantitatif.

Dengan kata lain, OHI adalah kerangka kerja ilmiah yang digunakan untuk mengukur seberapa sehat keberadaan laut kita (oceanhealthindex.org).

Melalui OHI, kita akan dapat menyediakan sarana untuk memajukan kebijakan laut yang komprehensif dan membandingkan kemajuan di masa depan. OHI dapat memberikan informasi tentang bagaimana menggunakan atau melindungi ekosistem laut untuk memberikan penentuan dalam suatu kebijakan.

• TNI Polri Bersama Pemerintah dan Masyarakat Lakukan Transplantasi Karang

• Menjaga Kelestarian Ekosistem Laut, Lantamal VIII dan Jajarannya Tanam 17.000 Bibit Mangrove

Metode yang dipakai dalam menentukan OHI memiliki tujuan yaitu memperoleh manfaat ekologis, sosial, dan ekonomi secara maksimum.

Lautan yang sehat secara berkelanjutan akan memberikan berbagai manfaat bagi manusia baik saat ini maupun masa yang akan datang. Setiap tujuan akan dilakukan pengukuran dalam penyediaan manfaat khusus yang secara langsung berkenaan dengan target yang berkelanjutan.

Setiap sasaran dihitung dengan berbagai komponen. Komponen adalah faktor yang digunakan untuk mengevaluasi empat dimensi tujuan: status, tren, tekanan, dan ketahanan. Setiap komponen dapat terdiri dari satu atau lebih lapisan data. Komponen tertentu digunakan dalam perhitungan lebih dari satu tujuan (oceanhealthindex.org).

Suatu sasaran akan diberikan nilai 100 apabila manfaat maksimal yang berkelanjutan diperoleh dengan cara yang tidak mengganggu kemampuan laut tersebut untuk memberikan manfaat di masa depan. Nilai yang lebih rendah akan menunjukkan bahwa lebih banyak manfaat dapat diperoleh saat ini, atau bahwa metode yang digunakan saat ini membahayakan ketersediaan manfaat di masa depan.

Tujuan yang dinilai dari OHI merupakan bagian dari komponen yaitu: Ketentuan makanan dengan sub-goal: perikanan tangkap liar dan budidaya perikanan, peluang memancing artisanal, produk alami, penyimpanan karbon, perlindungan pesisir; Mata pencaharian dan ekonomi pesisir dengan sub-goal: ekonomi dan mata pencaharian, pariwisata dan rekreasi; Rasa tempat dengan sub-goal: tempat istimewa abadi dan spesies ikon, perairan bersih; dan Keanekaragaman hayati dengan sub-goal: habitat dan jenis.

Sebagai contoh, Indonesia memiliki nilai OHI 65,15. Penjabaran dari setiap tujuan memiliki nilai tersendiri di mana tujuan dengan nilai tertinggi berada pada komponen produk alami (nilai: 89) dan perlindungan pesisir (nilai: 87) sementara tujuan dengan nilai terendah berada pada komponen pariwisata dan rekreasi (nilai: 27) ketentuan makanan (nilai: 54) dengan sub-goal: perikanan tangkap liar (nilai: 59) dan budidaya perikanan (nilai: 23).

• Sampah Plastik Masih Jadi Musuh di Pulau Tenggelam Binarean

• Grand Luley Manado & Luley Dive Center Lakukan Transplantasi Terumbu Karang di Laut Bunaken

Dengan nilai tersebut, Indonesia berada pada peringkat 113 dar 221 EEZs di mana penilaian global berada pada angka 70 EEZs.

Menurut Halpern, secara global, skor OHI adalah 60 dari 100 (dengan kisaran antara 36-86), dimana negara-negara maju umumnya berkinerja lebih baik daripada negara-negara berkembang, tetapi dengan beberapa pengecualian. Hanya 5 persen negara yang memiliki skor lebih tinggi dari 70, sedangkan 32 persen skor lebih rendah dari 50.

Indeks ini menyediakan alat yang kuat untuk meningkatkan kesadaran publik, manajemen sumber daya langsung, meningkatkan kebijakan dan memprioritaskan penelitian ilmiah (Halpern dkk, 2012).

Seligmann (2014) mengemukakan bahwa dengan adanya beberapa pekerjaan dasar yang sudah dilakukan alat seperti OHI memungkinkan para ilmuwan untuk menentukan garis dasar kesehatan laut yang akan digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan tindakan dan intervensi di masa depan.

Kedokteran komunitas (Community medicine) adalah cabang ilmu kedokteran yang memusatkan perhatian kepada kesehatan anggota komunitas, dengan menekankan diagnosis dini penyakit, memperhatikan faktor-faktor yang membahayakan (hazard) kesehatan yang berasal dari lingkungan dan pekerjaan, serta pencegahan penyakit pada komunitas.

Jadi kedokteran komunitas memberikan pelayanan yang komprehensif dari preventif, promotif, kuratif hingga rehabilitatif.

BERITA POPULER:

• Biodata Sulli Ex Personel Girl Band FX yang Dikabarkan Meninggal Dunia di Rumahnya

• Dipecat karena Status Istri, Dandim Kendari Akhirnya Angkat Bicara: Saya dan Keluarga Ikhlas

• Dosen UGM Merasa Malu Punya Anggota Dewan Seperti Hanum Rais: Hukum Harus Adil Sesuai Kata Bapaknya!

Kedokteran komunitas memiliki peran yang spesifik dalam upaya pelayanan kesehatan. Upaya kesehatan yang dilakukan kepada masyarakat tidak terbatas pada pelayanan di fasilitas kesehatan seperti dokter keluarga yang melayani Pelayanan Kesehatan Primer dan di Pusat Kesehatan Masyarakat (upaya kuratif), namun bersifat holistik dan komprehensif.

Dengan penilaian OHI, peran kedokteran komunitas sampai pada masyarakat di kawasan pesisir akan dapat memberikan kontribusi yang besar setelah mendapatkan data dan manfaat. Promosi kesehatan tentang pentingnya memperhatikan lingkungan merupakan contoh untuk dapat memberikan kontribusi secara langsung terhadap kesehatan kelautan.

Setiap upaya dan kebijakan kesehatan akan didasarkan pada empat hal tersebut di atas dengan melandaskan juga pada evaluasi OHI. Selain itu, peran kedokteran komunitas dengan adanya OHI saat ini merupakan pemberi informasi terhadap kebijakan kesehatan, maupun pendukung penelitian yang dipandang perlu dalam menyiapkan langkah-langkah pencegahan untuk menyelamatkan laut.

Melalui peran yang sangat esensial, OHI akan dapat mempertahankan laut yang sehat yang merupakan tujuan utama mendukung keberlanjutan manusia di muka bumi.

Kita perlu mendidik diri sendiri tentang pentingnya peran lautan dan kehidupan laut sebagaimana semua kehidupan di bumi terhubung baik secara langsung maupun tidak langsung. Semakin banyak kita belajar tentang masalah kelautan yang dihadapi saat ini, semakin kita ingin memastikan kesehatan dan keberlanjutannya sehingga berbagi pengetahuan itu dapat mendidik dan menginspirasi orang lain untuk menjaga kesehatan lautan dunia. (*)

• Hanum Rais Urus Anak Sakit Demam

• Jokowi Diam Ditanya Soal Perppu KPK: UU KPK Hasil Revisi Segera Berlaku

• Terbaru, Hari Ini Tim Densus 88 Anti Teror Polri Lakukan Sejumlah Penindakan, Amankan Empat Orang