Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wagub Kandouw Curhat saat Ultah ke-50

Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw genap berusia 50 tahun, Kamis (5/9/2019). Sebagai bentuk ucapan syukur

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Tribun manado / Andreas Ruaw
Perayaan HUT ke-50 Wagub Steven Kandouw 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw genap berusia 50 tahun, Kamis (5/9/2019). Sebagai bentuk ucapan syukur telah berusia setengah abad, Wagub Steven menggelar perayaan syukur di Basecampe, sebuah properti Keluarga Kandouw di Paleloan, Tondano, Kabupaten Minahasa.

Perayaan HUT ini mengundang serta jajaran Pemprov Sulut, kepala daerah, anggota DPRD, keluarga dan kerabat, serta jajaran PDIP. Berikut kesaksian Wagub yang dirangkum tribunmanado.co.id.

Baca: Aktivis Anti-Korupsi Sulut Demo Kawal KPK

Puji Tuhan saya boleh merayakan HUT ke- 50. Tidak rasa sudah 50 tahun. Rasa-rasanya kehidupan cepat sekali. Ternyata sudah 50.

Sepanjang 50 tahun, hidup ini up and down. Orang lain bilang pain and pleasure, chalenge and respon. Pengalaman membuktikan hidup saya only the grace by Lord. Beberapa minggu lalu, pada rapat DPRD Sulut, seorang anggota dewan interupsi sampaikan, katanya, nama saya SOE Kandouw, tapi katanya mujur.

Anggota Dewan yang menyampaikan itu Pdt Meiva Salindeho. Saat pidato saya sampaikan bukan saya pintar atau bodoh, mujur atau soe (sial). Semua karena Tuhan berkati. Berkat Tuhan keluarga begitu rasakan.

Banyak yang tahu, dulu tahun 1999, saya ikut pencalonan DPRD Minahasa. Apa yang terjadi. Tidak jadi (gagal). Nanti tahun 2004, saya dan Pak Gubernur jadi. Saya di DPRD Sulut, Pak Olly di DPR RI. 2014 sampai jadi Ketua DPRD Sulut.

Bayangkan kalau merajuk, bersungut-sungut, sebut Tuhan tidak berkati, apalagi ketika itu umur baru 29 tahun. Saya WhatsApp (WA) tadi sahabat saya, Pak ROR (Roy Roring) saya tanya di mana, ternyata di Amerika, jadi tidak hadir di sini. Saya katakan jadi Bupati Amerika saja.

Pada 2007 saya dengan ROR ikut pencalonan Bupati dan Wabup Minahasa. Rasanya mau menang, kenyataannya kalah, tapi begitulah tidak kapok, bahwa belum waktunya Tuhan. Lalu apa yang terjadi 2016, 9 tahun kemudian, saya jadi Wagub. Kembali saya rasakan rencana Tuhan luar biasa.

Pada 2017, ROR lebih lama lagi 10 tahun, Tuhan jawab jadi Bupati Minahasa. Beliau orang yang bertekun dan beriktiar dalam Tuhan. Di kesempatan HUT ke-50 ini, saya mengajak mari tetap andalkan Tuhan. Tuhan menjawab doa itu bisa hitungan menit, jam, hari atau tahun.

Baca: Wiranto: Benny Wenda Penjahat Politik - Sebut Papua Mirip Timor Timur

Pada perjalanan 50 tahun ini saya ucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa. Terima kasih kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Pak Olly Dondokambey. Banyak hal mempercayakan saya. Dulu 2009 saya ingat persis jadi Anggota DPRD Sulut. Pak Olly panggil, minta saya mengalah dulu, untuk jadi pimpinan dewan, belum waktunya.

Pada 2014 diingatkan Pak Olly, sekarang waktunya. Beliau tunjuk saya jadi Ketua DPRD. Baru satu tahun Ketua DPRD, lagi liburan di London. Waktu itu lagi ribut cagub-cawagub. Ia santai di London dengan keluarga karena sudah ada di zona nyaman, menjabat Ketua DPRD. Tapi kemudian ditelepon Pak Olly disuruh pulang. Saya ke Jakarta, istri dan anak terus ke Manado. Saya ingat waktu itu hari Rabu, hari Kamisnya ditelepon suruh ke Plaza Senayan, ke toko kain India. Disuruh ambil kain putih kemudian ngepas baju.

Ada apa ini Pak Ketua (Olly). Rupanya besok ya mau daftar calon gubernur dan wagub. Pulang ke Manado mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kalau mau dipikir sudah di-confort zone, tapi karena ikut calon Wagub maka mesti mundur dari Ketua DPRD. Istri waswas, kalau sampai tak jadi, bagaimana nanti bayar cicilan rumah dan mobil. Sudah kebiasaan, setiap terpilih jadi anggota dewan, suka gadai gaji ambil pinjaman di bank. Biar bunganya cekek leher.

Langsung cicil rumah di Citra Land. Biasanya pas habis periode cicilan lunas. Itu dilakukan supaya setiap usai periode dewan ada tanda mata. Kalau yang lain mungkin usai dilantik tidak mau cicil rumah, maunya cicil mobil. Nanti mobil naik akang pa ngoni (sama kalian).

Saat ini, sudah 3 tahun jadi Wagub, September ini cicilan rumah sudah selesai, masih menjabat hingga 2021. Tapi istri bilang cicil lain lagi, jadi sepetinya tidak bernapas hidup ini.

Terima kasih kepada struktural PDIP yang selama ini membantu. Terima kasih juga ke rekan se-gereja, pendeta dan pelayan khusus. Sejak jadi pelsus macam-macam berkat diperoleh. Jangan tolak kalau mau jadi pelsus, berada lingkungan gereja akan ada yang ingatkan kita.

Baca: Isran Noor Telah Siapkan Lahan 225 Ribu Hektar untuk Ibu Kota Baru, Gubernur: Sudah Ada Kajian

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved