Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tajuk Tamu

Ivan Rinaldi Luntungan: Menuju Sulut Hebat

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, wacana rektor asing ini jangan dipandang negatif terlebih dahulu.

Editor: Fransiska_Noel
Istimewa
Universitas Sam Ratulangi Manado 

Ini saja dapat menimbulkan masalah tersendiri karena SDM yang ada tidak sanggup menanganinya.

Seperti yang terjadi di Imigrasi yang terpaksa sementara menghentikan datangnya turis asing asal Cina agar tidak membeludak dan sulit terkontrol dalam hal keimigrasian.

Selain itu, kendala infrastruktur di Bandara Sam Ratulangi yang sepertinya tidak siap menampung langsung kedatangan pesawat berbadan lebar dari Cina.

Hal itu karena di bandara sendiri banyak parkir pesawat yang melayani rute domestik dalam waktu lama, mengakibatkan pesawat dari Cina akhirnya harus parkir di bandara terdekat, seperti bandara di Gorontalo.

Bahkan, Pemda Manado harus memakai tenaga kontrak dari luar untuk menagani IT yang berhubungan geospasial, hal ini diakui oleh Wali Kota Manado.

Tidak sampai di situ saja problematikanya, lembaga keuangan terutama sekuiritas masih sangat terbatas dan sedikit sekali perusahaan-perusahaan di bidang sekuiritas yang mempunyai cabang di Sulut karena faktor kesulitan penyediaan tenaga yang akan menjalankanya. Jadi Sulut mengalami kendala dalam hal SDM dan juga infrastrukturnya.

Untuk menuju Sulut hebat, tentu harus ada perbaikan secara serius dan berkesinambungan.

Pemerintah Sulut harus mampu mencetak SDM terutama lulusan-lusan universtas lokal yang baik dan sanggup bersaing untuk menangani pekerjaan-pekerjaan yang dibutuhkan sekarang tersebut.

Seperti yang sudah dikatakan di atas, pemakaian tenaga asing hanya untuk transfer teknologi dan knowledge serta transfer modal dalam bentuk investasi seperti membangun infrastruktur untuk mendukung percepatan pembangunan menuju Sulut hebat.

Perlu diperhatikan juga terkait penyerapan tenaga kerja lokal yang harus maksimal terutama di sektor-sektor pekerjaan yang membutuhkan pendekatan dari warga lokal.

Hal ini dimaksudkan agar meminimalisasi benturan di tengah masyarakat lokal sebagai pemilik wilayah.

Pemerintah daerah juga harus dapat merangsang mayarakatnya untuk dapat berpartisipasi dalam hal usaha kecil yang modalnya mendapatkan bantuan.

Dengan begitu, selain menciptakan tenaga ahli asli daerah, fasilitas infrastuktur yang tepat sesuai kebutuhan, juga menciptakan masyarakat yang mandiri. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Ketika Penegak Jadi Pemeras

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved