News Analisis
Pengamat Politik DR Alfons Kimbal: PDIP Siapkan Ketua Harian Puan atau Prananda Sah-Sah Saja
Wacana penambahan posisi baru sebagai ketua harian dalam struktur organisasi di DPP PDI Perjuangan itu tidak ada persoalan karena menyangkut institusi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Wacana penambahan posisi baru sebagai ketua harian dalam struktur organisasi di DPP PDI Perjuangan itu tidak ada persoalan karena menyangkut institusi partai.
Jadi ketua harian dalam partai politik wajar dalam dinamika politik untuk menghadapi perkembanagan zaman.
Dengan adanya ketua harian akan memaksimalkan konsolidasi partai dan komunikasi politiknya justru akan lebih bagus, karena berkaitan dengan akselerasi institusional organisasi partai politik PDI Perjuangan.
PDI Perjuangan tidak bisa lepas dari figur Megawati atau figur Soekarno (figur DNA Soekarno), makanya untuk menjaga kesolidan partai, Megawati masih dibutuhkan saat ini untuk memimpin PDI Perjuangan.
Untuk menjaga kesolidan partai, Megawati juga harus memperhatikan tuntutan politik saat ini yang makin cepat, sehingga butuh orang lain untuk membantu dan mendampingi.
Ketua harian nanti dalam rangka:
Pertama, membangun komunikasi politik secara baik.
Kedua, membangun konsolidasi partai lebih baik
Ketiga, mempercepat langkah atau akselerasi partai dalam meresponi isu-isu publik.
Selama itu untuk kepentingan membesarkan partai politik, fungsi konsolidasi, fungsi komunikasi harus jalan dalam struktur partainya.
Fungsi ketua harian adalah untuk mengcover kerja ketua dalam hal ketua kurang cepat, kurang respon, kurang kuat dalam mengkonsolidasi maka diperlukan figur ketua harian yang mampu membantu ketua.
Bilamana wacana Ketua harian terbentuk dalam struktur DPP PDI Perjuangan dan memunculkan Prananda atau Puan Maharani sebagai Ketua Harian?
Itu sah-sah saja,tetapi Justru itu ketidak percayaan diri Megawati untuk mengkaderkan Prananda ataupun Puan Maharani atau dengan kata lain Megawati kurang percaya diri melepaskan secara penuh ketua partai kepada Prananda dan Puan dalam rangka kaderisasi pimpinan partai di tubuh PDI Perjuangan.
Sehingga bagi saya lebih baik jangan Prananda atau Puan karena itu syarat etika politik (tidak etis), dengan alasan apapun termasuk dalam rangka kaderisasi.
Baca: Ditangkap Gara-gara Medsos, Saeed Akhirnya Berhasil Kabur dari Penjara di Iran
Baca: Verrel Bramasta Bikin Syok Venna Melinda, Dokter Sebut Prank Bisa Sebabkan Kematian
Baca: Marseila Caroline Sebut Manado Fiesta 2019 Berdampak Positif
Bagi saya ketua harian itu diberikan saja kepada politisi senior di internal partai PDI Perjuangan: misalnya Pramono Anung (Mas Pram), Ahmad Basarah atau yang lain.
Karena saya pikir setelah bukan lagi Megawati sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan, pasti Ketua Umum PDI Perjuangan selanjutnya adalah Prananda atau Puan Maharani.
Hal tersebut didasari karena PDI Perjuangan ideologi partai dan rohnya partai itu tidak akan lepas dari figur Soekarno harus ada DNA Soekarno yang mengalir untuk menjadi pemimpin dalam tubuh PDI Perjuangan. (ryo)
Berita Populer
Baca: 9 Skill Ananda Enzo, Anak Bule Prancis yang Lolos Akmil, Kemampuan Fisik di Atas Standar TNI
Baca: Istana Tutup Ruang Dialog dengan FPI, Moeldoko: Kami Butuh Komitmen Terhadap Pancasila
Baca: Prabowo Gabung Pemerintah Demi Kepentingan Capres 2024, Pengamat: Megawati Sulit Menolak
Baca: News Analisis Ferry Liando - Jika Tak Adili Rizieq, Negara Harus Minta Maaf ke Vanesha Angel
Baca: News Analisis Toar Palilingan - Kepolisian Diharapkan Makin Promoter
Baca: News Analisis - Jerry Massie Pengamat Politik Sebut 3 Skenario Putusan MK