Menjabarkan Trilogi Pembangunan Jemaat
“Pentingnya Doa dalam Keluarga”
Banyak cara orang mengungkapkan permintaan dan permo-honannya kepada Tuhan, seperti pada umumnya orang berdoa.
Bahwa Dia yang memerintah, dan yang Maha Kuasa atas langit dan bumi. Oleh karena itu kita berdoa kepada Allah sebagai “Bapa kami”.“Datanglah Kerajaan-Mu jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga”. Seruan ‘datanglah kerajaan-Mu’ berisi permohonan agar Allah membiarkan peme-rintahan dan kedaulatan ilahi-Nya, dinyatakan terus-menerus dalam kemuliaan-Nya.
Rancangan kerajaan sorga terselip tujuan jangka panjang dari Tuhan. Ini berhubungan dengan hal pengabulan doa. Di mana kehendak Tuhan yang harus berdaulat bukan kehendak kita. Ini yang justru menjadikan doa kita sebagai doa yang mengutamakan kehendak Allah. “Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga”, merupakan permohonan agar pemerintahan Allah berlaku pada zaman ini, sekarang dan di sini dalam hati manusia secara pribadi maupun di dunia, seanteronya.
Tetapi permohonan ini juga mengandung makna eskatologis, berisi permintaan agar pemerintahan Allah sebagai Raja yang telah datang dengan kuasa-Nya ke dalam hidup secara perseorangan dan manusia pada umumnya melalui kedatangan Yesus yang pertama yang selanjutnya terus-menerus berproses sampai pada kedatangan-Nya kembali.
“Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya”. Tuhan pasti akan memberikan kecukupan sebagaimana firman-Nya mengajarkan kita tidak kuatir seperti burung di udara yang tetap dipelihara dan diberi makan oleh Bapa di sorga (Matius 6:26). “Dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami”.
Permohonan pengampunan akan segala dosa untuk tetap menempatkan diri kita sebagai mahkluk yang penuh dengan kelemahan. Bahwa hanya oleh Firman dan Roh kita dapat diubahkan terus menerus seperti rancangan Kerajaan Allah.
Pencobaan sebagai penghalang dalam hubungan kita dengan Tuhan sebagaimana Adam dan Hawa telah jatuh dalam dosa karena dicobai iblis. Maka kita juga harus meminta supaya Tuhan sebagaimana janji-Nya akan menuntun kita sampai akhir jaman.
Dalam kaitan dengan pengampunan, doa orang benar adalah doa yang telah diperdamaikan dengan semua orang yang kita musuhi atau memusuhi kita. Bahwa berkaitan dengan hidup dalam damai sejahtera dan pemenuhan atas janji berkat Tuhan maka orang benar harus hidup dalam pengampunan dosa. Dosa adalah utang kita kepada Tuhan yang harus kita lunasi dengan cara memohon belas kasihan Tuhan dan bersamaan dengan itu orang benar harus mau mengampuni tiap kesalahan yang orang lakukan kepada sesamanya.
Dengan demikian ia melunasi hutangnya kepada Tuhan dan sekaligus juga ia memperoleh karunia dari pengampunan atas kesalahan orang lain kepadanya. Sebab kita tidak mungkin berdoa seperti orang Farisi yang munafik, merasa lebih baik daripada orang lain. Pada ahirnya kita selalu menuntun di jalan yang benar sebagaiaman janji Yesus sebelum naik ke sorga bahwa Dia akan menyertai umat-Nya sampai akhir zaman dan menghalau kita dari segala yang jahat.
Makna dan Implikasi Firman
Doa Bapa Kami adalah model, bentuk doa yang ideal yang seharusnya umat lakukan. Yesus mengajarkan “Doa Bapa Kami” untuk menjelaskan tentang perwujudan kasih setia Allah atas dunia ini. Di dalamnya juga Yesus mengingatkan umat-Nya tentang bagaimana menghargai dan mengasihi Allah Bapa yang berdaulat di sorga. Tetapi juga mengajarkan kita untuk menghargai dan menghormati sesama manusia. Dalam Doa Bapa kami, umat diajarkan untuk dapat turut mewujudnyatakan kuasa Kerajaan Allah itu di bumi.
Bahwa doa bukanlah sesuatu yang bersifat mekanis (seperti kerja mesin) dan mistis (bersifat rahasia) tapi realistis (apa adanya). Doa bukan pula permainan kata dan pamer kesalehan. Doa adalah suatu pengakuan tentang kemuliaan Tuhan Allah dan kita sebagai orang-orang yang dilayakkan untuk mengambil bagian dalam karya kerajaan-Nya. Pada waktu berdoa, kita sedang memakai hak istimewa sebagai anak Allah. Kita datang kepada Bapa yang sangat peduli dan mengerti kebutuhan kita.
Sehubungan dengan tema Pentingnya Doa dalam Keluarga, maka setiap keluarga Kristen, kita adalah agen misi Allah untuk penyelamatan dunia ini. Doa yang baik adalah doa yang memuliakan Tuhan. Doa yang benar kepada Tuhan harus menjadi sumber kekuatan dan kesanggupan serta menjadi gaya hidup kita untuk berkarya di dunia ini.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
Apa makna doa menurut Matius 6:5-15?.
Bagaimana seharusnya keluarga Kristen menjadikan doa sebagai bagian dari perwujudan misi Allah bagi dunia ini?
POKOK – POKOK DOA :
Agar setiap warga gereja menjadikan doa sebagai kebutuhan yang hakiki dalam hidup.
Agar setiap keluarga Kristen dapat mewujudkan doa sebagai nafas kehidupan yang konkrit dalam hidup sehari-hari.
Agar setiap warga gereja menjadi pendoa syafaat untuk semua orang dan lingkungan hidup.