KPU Santuni Puluhan Petugas KPPS Meninggal
Petugas penyelenggaran pemilihan umum legislatif (Pemilu) yang dilaksanakan seerentak dengan pemilihan presiden 2019 banyak meninggal dunia
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Masih di Jawa Barat, tepatnya di Kabupaten Bogor, ada 2 ketua KPPS Pemilu 2019 yang meninggal diduga akibat kelelahan. Selain itu, empat ketua KPPS lainnya pingsan.
Selain itu, di Jawa Timur, hingga Sabtu (20/4) sore, ada 9 petugas yang meninggal dunia saat bertugas. Mereka adalah 5 petugas KPPS, 2 petugas PPS, 1 petugas linmas, dan 1 petugas pembantu KPU. Mereka meninggal karena faktor kelelahan dan mengidap penyakit sebelumnya.
Kemudian, di Jawa Tengah, terdapat 10 KPPS dan petugas TPS yang meninggal usai kerja keras dalam masa pemilu. Koordinator Divisi Data dan Informasi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah, Paulus Widiyantoro mengatakan, sebanyak 10 petugas yang terlibat dalam Pemilu 2019 dilaporkan meninggal dunia hingga Sabtu (20/4 sore.
Mereka meninggal dunia saat bertugas selama masa tahapan pemilu yang berlangsung pada 17 April 2019. Selain itu, ada belasan anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang jatuh pingsan, sakit, keguguran hingga mengalami stroke.
Paulus menjelaskan petugas KPPS maupun petugas pengamanan TPS meninggal dunia saat bertugas pada 17 April, serta dalam proses rekapitulasi suara. "Yang terakhir, ada tambahan lagi di Demak, baru sore kemarin,” ujar Paulus, saat dikonfirmasi, Minggu (21/4).
9 Anggota Polri Gugur
Selain petugas penyelenggara Pemilu, KPPS Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, seluruh anggota Polri yang gugur dalam tugas pengamanan Pemilu 2019, mendapatkan penghargaan dari Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian berupa kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi.
"Semua anggota Polri yang gugur dalam tugas mendapat penghargaan berupa kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, termasuk almarhum Brigjen Pol Syaiful Zachri menjadi Irjen Pol Anumerta," kata Brigjen Dedi saat dihubungi, di Jakarta, Sabtu (20/4).
Sedikitnya ada sembilan anggota Polri yang meninggal dunia saat melaksanakan tugas pengamanan Pemilu 2019. Mabes Polri menyatakan duka yang mendalam atas gugurnya putra-putra terbaik korps berbaju cokelat tersebut.
"Ada sembilan orang anggota Polri yang meninggal dunia saat tugas pengamanan TPS dan pascapenghitungan suara," tutur Brigjen Dedi.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan Dirbinpotmas Korbinmas Baharkam Polri Brigjen Pol Syaiful Zachri meninggal karena serangan jantung.
Dirbinpotmas Korbinmas Baharkam Polri Brigjen Pol Syaiful Zachri, satu dari sembilan korban meninggal. Jenderal bintang satu mantan Wakapolda Sumsel dan mantan Kapolda Babel meninggal dunia, Jumat (19/4).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan Brigjen Pol Syaiful Zachri meninggal karena serangan jantung.
"Beliau gugur dalam tugas saat melaksanakan pengamanan wilayah untuk mengecek TPS. Meninggal karena serangan jantung," kata Dedi.
Ia mengatakan awalnya Syaiful bersama rombongan berangkat dari Pelabuhan Pelni Labuan Bajo, Nusa Tenggara TImur, pada Jumat pukul 06.30 Wita menuju Pulau Rinca. Sesampainya di Pulau Rinca pada pukul 08.00 WITA, Syaiful melakukan pendakian.