Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pemilu 2019

Pasien Sakit Jiwa Mencoblos di Manado, dari Mendadak Berbahasa Inggris hingga Berpakaian Sejak Malam

Sejumlah pasien rumah sakit jiwa Ratumbuysang Manado antusias memilih di TPS 22 Kelurahan Kleak Lingkungan 1

Penulis: Arthur_Rompis | Editor:
TRIBUNMANADO/ARTHUR ROMPIS
Suasana TPS 22 Kelurahan Kleak Lingkungan 1 di wilayah Rumah Sakit Ratumbyusang Manado 

TRIBUN MANADO.CO.ID, MANADO - Sejumlah pasien rumah sakit jiwa Ratumbuysang Manado antusias memilih di TPS 22 Kelurahan Kleak Lingkungan 1 yang berada di wilayah rumah sakit Ratumbuysang.

Amatan Tribunmanado.co.id, meski pemilihan agak lama karena para pasien harus ditangani dengan hati hati, tapi tidak ada kesulitan berarti dalam pemilihan.

Para pasien dituntun oleh perawat. Seorang pasien, menurut penuturan perawat, sejak malam  sudah mandi dan berpakaian.

Padahal ia jarang mau mandi. Ia terus bertanya tentang pemilihan. Pasien lainnya mengungkapkan kegembirannya dengan berbahasa Inggris usai bisa mencoblos.

Baca: Detik - Detik Jelang Pencoblosan Belum Juga Dapat C6 atau Belum Terdaftar DPT? Lakukan Hal Ini

Namun banyak kelucuan terjadi. Ada pasien yang enggan sudah di TPS, tiba tiba "kambuh". Ia berulangkali berteriak "kita golput,".

"Kita tu punya hotel di Manado," kata dia kepada perawat.

Alhasil si pasien untuk sementara belum diizinkan memilih. Seorang pasien tampak komat kamit menghafal calon pilihannya. 

Kisah lainnya untuk pertama kalinya penderita gangguan jiwa diizinkan memilih. Dan mereka sangat senang.

Salah satunya Robert, pasien rawat jalan Rumah Sakit Jiwa Ratumbuysang Manado.

Cerita Kabid Perawatan RSJ Ratumbuysang Markus Wangania, pagi - pagi Robert yang menjalani rawat jalan di Basaan Minsel, menelepon dirinya.

"Ia katakan akan datang memilih, saya kira ia tak serius, ternyata Selasa siang dia datang, ia sangat antusias," kata dia.

Sebut Markus, Robert pernah dirawat lama di RSJ Ratumbuysang.

Ia mengalami gangguan jiwa cukup berat.

"Dan akhirnya ia diizinkan pulang tapi harus minum obat, jadi sejatinya ia masih butuh penanganan," kata dia.

Dikatakannya Robert tercatat dalam DPT TPS rumah sakit karena masih berada di sana sewaktu pendataan.

empat bercakap cakap dengan Robert.

Ia mengaku sudah punya pilihan.

"Pilih 01 no," sebut dia.

Antusiasme juga ditunjukkan para ibu ibu penderita gangguan jiwa.

Berada di salah satu ruangan khusus, mereka menyimak setiap penjelasan dari kepala ruangan.

Ketika ditanya apakah sudah punya pilihan, semua menjawab, "Jokowi".

Ditanya alasannya, mereka membeber dengan fasih.

Baca: Pelakor di Manado Ini Minta si Pria Bawa Istri Sahnya ke Rumah Sakit Jiwa: Tamo Bunung pa Ngana Yudi

"Karena ada BPJS, ada kartu pintar," kata mereka.

KTU RSJ Ratumbuysang Nofie Rumampuk mengatakan, para pasien sangat senang bisa memilih.

"Mereka begitu senang mendengar kabar itu," beber dia.

Robert Pasien Sakit Jiwa Tempuh Jarak Puluhan Kilometer Demi Nyoblos, Pasien Turut Bantu Bangun TPS
Robert Pasien Sakit Jiwa Tempuh Jarak Puluhan Kilometer Demi Nyoblos, Pasien Turut Bantu Bangun TPS (TRIBUN MANADO/ARTHUR ROMPIS)

Dikatakan Rumampuk, ada 160 pasien sakit jiwa yang akan memilih di TPS rumah sakit.

Ada juga 20 warga sekitar yang bergabung.

"Jadi jumlahnya 180 orang," beber dia.

Rumampuk membeber tidak akan melakukan screen khusus terhadap pasien.

Hanya akan dilakukan pemantauan.

"Jika benar - benar parah saat hari H maka tidak akan diikutkan," beber dia.

Robert Pasien Sakit Jiwa Tempuh Jarak Puluhan Kilometer Demi Nyoblos, Pasien Turut Bantu Bangun TPS
Robert Pasien Sakit Jiwa Tempuh Jarak Puluhan Kilometer Demi Nyoblos, Pasien Turut Bantu Bangun TPS (TRIBUN MANADO/ARTHUR ROMPIS)

Dikatakan Rumampuk, para pasien akan didampingi perawat mereka.

Dolfie Guluran Ketua KPPS di TPS tersebut menyatakan, TPS tersebut masuk kategori TPS khusus.

"Ini masuk kategori TPS khusus," kata dia.

Dikatakan Dolfie, para pasien sakit jiwa akan didampingi masing masing perawat.

Namun para perawat tidak diperkenankan mengarahkan pilihan.

"Hal itu kami awasi ketat," kata dia.

Ungkap dia, para petugas juga dibantu oleh sejumlah pasien dalam mendirikan TPS.

"Mereka membantu kecil kecil," kata dia. (art)

Berita Populer: Guru Honorer Sudah 4 Kali Berhubungan Intim dengan Pelaku, Aksi ke-4 Kali Ternyata Berujung Maut!

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved