Bawaslu Bidik Caleg Main UanG, Olly: Waspada ‘Hantu Malam’
Pemilu di Sulawesi Utara rawan money politics (politik uang)! Hasil penelitian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network pada awal April 2019
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pemilu di Sulawesi Utara rawan money politics (politik uang)! Hasil penelitian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network pada awal April 2019 menyebutkan 77 persen responden (pemilih) menganggap money politics hal yang wajar. Sebanyak 16 partai politik peserta pemilu di Sulut pun sepakat menolak praktik membayar suara pemilih.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sulut Olly Dondokambey mengimbau seluruh kader PDIP mewaspadai ‘hantu malam’, pelaku politik uang, yang gentayangan di masa tenang. "Awas banyak hantu-hantu malam berkeliaran," kata Olly, Sabtu (13/4/2019) sore.
Olly mengajak seluruh kader PDIP untuk mewaspadai politik uang. "Jangan mudah tergiur dengan uang," beber dia. Selain bujukan uang, Olly minta rakyat jangan takut ditekan aparat pemerintahan terkait pilihan politik. Ia menggaransi perlindungan terhadap karier mereka. "Jika ada pala yang ditekan lapor saja pada saya," kata dia.
Ketua DPD Partai Nasdem Kota Manado, Vicky Lumentut, meminta semua pihak menjauhi politik uang. Dalam sambutannya pada apel akbar Panji Yosua beberapa waktu lalu, Vicky minta semua anggota Panji Yosua turut mengamankan pelaku politik uang. "Bawa ke polisi, jangan main hakim sendiri," katanya.
Bawan Pengawan Pemilu (Bawaslu) Sulut janji mengawasi ketat terhadap praktik politik uang. Ketua Bawaslu Sulut, Herwyn Malonda menyatakan, pihaknya sudah membentuk tim antipolitik uang yang akan berpatroli di kawasan rawan politik uang.
"Mereka terdiri dari Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) kemudian Pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS)," kata dia.
Dikatakan Herwyn, tim akan bertindak tanpa pandang bulu.
Siapapun yang terlibat politik uang akan ditindak. "Baik pemberi maupun penerima akan kena, termasuk calon legislatifnya," beber dia.
Bawaslu menurunkan 7.824 petugas pengawas TPS. Awaludin Umbola, Anggota Bawaslu Sulut mengatakan, 7.824 petugas itu sesuai dengan jumlah TPS. Tiap TPS akan diawasi seorang pengawas.
"Pengawas TPS bekerja maksimal, ini bukan perkara mudah, penguasaan materi dan mekanisme harus kuasai betul, ada di satu titik jajaran di TPS seperti Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), saksi peserta pemilu akan meminta keputusan dari permasalahan dihadapi," ujar dia saat Apel Siaga Patroli Masa Tenang di Taman Kesaruan Bangsa Manado, Sabtu (13/4/2019).
Mental dan fisik pun harus disiapkan. “Saya titipkan pengawas TPS, siapkan logistik, makan dan minum. Sedetik pun tidak boleh meninggalkan TPS," kata dia.
Selain hari pemungutan suara sekaligus perhitungn suara nanti, waktu-waktu rawan yakni H-3 atau masa tenang yang akan dimulai 14 April 2019. "Semua jajaran Bawaslu kita pastikan masa tenang dirasakan masyarakat. Ketenangan menentukan pilihan," kata dia. Semua pihak siaga dan cegah upaya-upaya money politics, jika ditemukan maka tindak tegas.
Ketua Bawaslu Manado Marwan Kawinda meminta warga untuk bisa memfoto atau memvideokan tindakan politik uang kemudian mengirim di Bawaslu. "Jangan lupa sertakan saksi, kita akan proses," beber dia. Komisioner Bawaslu Manado Taufik Bilfaqih menambahkan, pihaknya sudah melakukan pencopotan alat peraga kampanye (APK) sejak Minggu dini hari. Hasilnya sebagian besar jalan sudah bersih dari APK. "Kami masih terus melakukan pembersihan," kata dia.
Wali Kota Manado Vicky Lumentut menyatakan, sebanyak 205 kepala lingkungan (pala) se-Manado siaga penuh terhadap politik uang. "Mereka akan mengawasi praktik politik uang di wilayahnya," kata dia. Vicky menjamin semua pala netral dari kepentingan politik. Dikatakan Vicky, politik uang memperburuk kualitas demokrasi. "Makanya kita warga Manado harus menolak politik uang," beber dia.
Aparat kepolisian siap mengawal pelaksanaan Pemilu 2019.
Demikian ditegaskan AKP Wibowo Sitepu Kasat Reskrim Polresta Manado mewakili Kapolresta Kombes Benny Bawensel saat Apel Siaga Masa Tenang Bawaslu di Taman Kesatuan Bangsa Manado, Sabtu (13/4/2019).
Penegasan Kasat Reskrim itu disampaikan di hadapan ratusan personel jajaran Bawaslu, terdiri dari Bawaslu Sulut, Bawaslu Manado, Panwascam, Panwaslur dan Pengawas TPS se-Manado.
"Kepolisian siap mengawal pelaksanaan pesta demokrasi. Bersama rekan -rekan pengawas mamlu dam bisa mensukseskan kegiatan kita nantikan ini," kata dia.
Kepolisian, kata Kasat Reskrim, punya motode menentukan indeks kerawanan, termasuk di TPS. Dari indeks itu menentukan jumlah anggota kepolisian dalam lakukan pengawasan.
Di setiap TPS, polisi juga dibantu Linmas, selain itu ditunjang dengam personel yang mobile. "Jika dalam satu situasi kerawanan, anggota polisi tidak hanya melekat di TPS tersebut, nanti digerakkan perwira pengendali kecamatan menggerakan personel mobile untuk support," ujar dia.