Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

23.103 Saksi PDIP Kawal Suara Jokowi: Gerindra Andalkan Relawan Prabowo

Pesta demokrasi 2019 terbilang wow! Untuk dua event, pemilu presiden dan pemilu legislatif, negara menggelontorkan Rp 24,1 triliun.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Tribun Manado
Capres nomor urut 1, Joko Widodo merespon pertanyaan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto dengan sindiran saat debat capres, Kamis (17/1/2019). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Pesta demokrasi 2019 terbilang wow! Untuk dua event, pemilu presiden dan pemilu legislatif, negara menggelontorkan Rp 24,1 triliun. Belum lagi dengan biaya kampanye dan saksi tiap partai politik hingga calon legislatif yang terbilang tak kalah sedikit. PDIP Sulawesi Utara menyiapkan anggaran Rp 5 miliar hanya untuk membiayai aktvitas saksi di 7.701 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PDIP Sulut, Lucky Senduk mengatakan, sudah disiapkan dana termasuk saksi di TPS. "PDIP menyiapkan 3 saksi di setiap TPS, 2 saksi untuk partai, dan 1 saksi untuk pilpres," kata dia kepada tribunmanado.co.id, Senin (8/4/2019).
Sesuai kesepakatan Tim Kampanye Nasional, saksi pilpres disiapkan pemenang Pemilu 2014 yakni PDIP. "Jadi PDIP siapkan saksi pilpres dan saksi partai juga per TPS," kata dia.

Lucky mengakui, dana untuk saksi cukup besar tapi jadi ringan karena dana ditanggung gotong royong.
"Pendanaannya dibagi proporsional antara caleg DPR RI, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota," kata dia. Tak hanya di TPS, saksi juga disiapkan di tingkat Penitia Pemilihan Kecamatan (PPK) atau kecamatan. Jumlahnya 3 orang.

"Rekap suara di PPK ini bisa dua hari, kalau cuma 1 orang tidak mungkin, maka kita siapkan 3 orang. 2 saksi partai, 1 saksi pilpres,” katanya.
Setiap saksi dikatakan Lucky dibiayai Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu. "Karena ini panjang sampai malam, jadi di TPS, kita hitung semua kebutuhan makan pagi, siang, malam. Snack, uang rokok, air minum, pulsa. Jadi wajar kalau Rp 150.000 sampai Rp 200.000," kata dia.

Jika dihitung, dengam anggaran Rp 200.000 per saksi, PDIP Sulut bisa menghabiskan dana hampir Rp 5 miliar. Di Sulut total ada 7.701 TPS, di tiap TPS PDIP menyiapkan 3 saksi maka total saksi yang ada 23.103 orang. Jika dikalikan dana per orang Rp 200.000 maka bisa menelan anggaran Rp 4,6 miliar.

Dari TPS, suara akan direkap di Tingkat Kecamatan oleh Panitia Pemungutan Suara. Di Sulut ada 171 kecamatan. Di tingkat ini PDIP menyiapkan 3 saksi, maka total ada 513 saksi. Total bisa menghabiskan dana Rp 102,6 juta. Di tingkat rekapitulasi kota/kabupaten disiapkan 5 saksi, jika ditotal untuk 15 kabupaten/kota maka ada 75 saksi. Total dana yang dihabiskan bisa mencapai Rp 15 juta. Terakhir di tingkat provinsi, siapkan juga 5 saksi. Total bisa menelan dana Rp 1 juta.

Perkiraannya dengan hitung-hitungan ini maka dana yang dibutuhkan Rp 4,7 miliar atau diperkirakan hampir Rp 5 miliar, belum termasuk dana pelatihan dan pembekalam saksi-saksi yang sudah dilakukan lebih dulu.
Mengacu dari hitungan Bapilu PDIP, bila diratakan setiap parpol habiskan Rp 3 miliar, untuk biaya saksi 16 parpol peserta pemilu di Sulut bisa mencapai Rp 48 miliar.

Calon Anggota DPD RI Denny Tewu tak akan menyiapkan saksi di semua TPS. Untuk mengawal perolehan suara, ia akan menggunakan jasa para relawan. "Ada beberapa saksi kita tempatkan di TPS, kemudian relawan akan memantau di TPS-TPS lainnya," kata dia kepada tribunmanado.co.id, Senin (8/4/2019).

Peran pengawasan para relawan nanti usai perhitungan suara memotret C1 pleno atau rekap hasil perhitungan suara. Foto C1 itu kemudian diunggah ke media sosial. "Kita siapkan FB khusus untuk upload data C1," kata dia.
Saksi kemudian akan disiapkan di tingkat rekapituasi kecamatan. Suara dari TPS akan hinggap dulu di PPK atau tingkat kecamatan. Denny tak membantah untuk saksi harus disiapkan biaya.

"Tentu kita siapkan uang makan, ada uang pulsa, kan harus komunikasi pakai pulsa, biayannya hal-hal yang wajar, secukupnya," kata dia. Peran relawan dan saksi, kata dia, sangat penting untuk hasil perolehan suara nanti, bentuk antisipasi kemungkinan terburuk terjadi.
Partai Demokrat Sulut menyiapkan ribuan saksi untuk mengawal suara partai berlambang mercy itu.

Plt Ketua DPD Partai Demokrat EE Mangindaan dalam rapat pengurus Demokrat Senin (8/4/2019) malam, di Aula Idaman Manado mengatakan, masalah saksi turut dibahas dalam rapat tersebut. "Kita cek kesiapan saksi," kata dia.
Sebut dia, Demokrat menyiapkan 1 hingga 2 saksi per TPS.

"Semua tergantung pendanaan," kata dia. Dikatakan Mangindaan, pihaknya menyiapkan buku saku bagi para saksi.
Selain saksi resmi partai, ada relawan yang mengawal suara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di tiap TPS. "Ada relawan yang sudah menyatakan bakal mengawal suara Prabowo," kata Sekretaris DPD Partai Gerindra Sulut, Melky Suawa.

Dikatakan Suawa, pihaknya menyiapkan saksi berjumlah dua orang tiap TPS. Saksi dibiayai secara patungan oleh caleg dan pengurus partai. Mengenai ongkos saksi, ungkap dia, tergantung kabupaten/kota. "Ongkos per saksi tergantung pengurus kabupaten kota," kata dia.

Dikatakan Melki, para saksi sudah digodok. Militansi adalah syarat utamanya. "Semua harus berani dan tahu aturan," kata dia. Caleg Gerindra DPRD Kota Manado Dapil Bunaken Tuminting Syarif Darea menggunakan relawan untuk menjaga perolehan suaranya di TPS. "Setiap TPS tiga relawan," kata dia. Ungkap Syarif, relawannya tidak dibayar. Semua pendukung militan dirinya.
"Mereka pendukung militan saya," katanya. Dia tak memungkiri jika digunakannya cara tersebut turut meningkatkan perolehan suaranya.

Steven Kandouw
Steven Kandouw (Istimewa)

Kandouw Kerahkan
50 Ribu Kader Militan

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved