Jasad Viransi Dimakamkan Dekat Ibunya, Hukum Tua: Almarhumah Aktif di Kegiatan Pemuda
Jenazah Viransi dijemput oleh ayahnya Vadri Tarek, hukum tua, sanak keluarga dan Aipda Ramli Sambiran.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: maximus conterius
Selama anaknya tak pulang ke rumah, Vadri tak melapor ke kantor polisi.
Sampai peristiwa penemuan jenazah pada Senin (28/1/2019), dia mengaku mengenali pakaian (celana) yang dipakai korban mirip dengan yang dipakai anaknya.
"Warnanya abu-abu, kalau wajahnya sudah tak dikenali karena sudah jadi tengkorak," kata dia.
Sosok Viransi, menurut sang ayah, adalah anak yang baik dan cantik. Viransi merupakan anak yang sudah menamatkan pendidikan di SMA Negeri 1 Lobu, Mitra.
Kapolsek Touluaan Iptu Derry Eko Setiawan mengatakan, proses autopsi oleh dokter ahli forensik dr Johanis Malo telah selesai di Instalasi Kamar Jenazah RS Bhayangkara sejak Selasa (29/1/2019).
"Dari hasil autopsi secara lisan dr Malo menyatakan bawah tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, namun bukan berarti tidak ada tindak pidana penganiayaan," kata Derry, Rabu (30/1/2019).
BERITA POPULER:
Baca: KPU RI Umumkan 49 Caleg Eks Koruptor, 4 Orang dari Sulut, Berikut Data Diri dan Kasus Mereka
Baca: Pemda Bolmong Pindahkan Kas Daerah dari Bank SulutGo: Begini Kata Gubernur Olly
Baca: Heboh Video Mesum Remaja Menyebar di WhatsApp, Lokasi Pengambilan Video Diduga di Langowan Minahasa
Menurutnya, dari autopsi yang dilakukan, ditemukan gigi ompong di sebalah kiri atas. Fakta itu setelah dikonfirmasikan kepada ayah korban, memang benar gigi sudah copot di sebelah kiri atas sejak masih hidup.
Kapolres Minsel AKPB FX Winardi Prabowo melalui Kasat Reskrim AKP Ari Prakoso mengatakan, kondisi mayat sudah membusuk di bagian kepala, tinggal tengkorak. Tengkorak sudah terpisah dari badan dan bagian perut sudah tidak ada.
"Tinggal tersisa tulang rusuk dan tidak dapat dikenali. Mayat memakai baju kaus merah muda dan celana pendek hitam," kata dia, Rabu (30/1/2019).
Kata Prakoso, jenazah ditemukan di perkebunan Batu Buaya milik dari OT Liwe. Frike Monolimai, warga yang pertama kali menemukan jenazah. (*)