Siswa Kelas 5 SD Jadi Tersangka Pembunuhan di Minut, Polisi Perlakukan Khusus Bocah 12 Tahun itu
AKBP Alfaris Pattiwael mengatakan bocah H (12) tersangka pembunuhan Novel Kalengkongan (32) warga Desa Warukapas, mendapat perlakuan khusus
Penulis: | Editor: Aldi Ponge
Kapolsek Dimembe AKP Fenti Kawulur mengatakan, korbanmasih tergolong kerabat dengan tersangka
Sebelum peristiwa tersebut, korban sudah beberapa kali menegur H.
"Korban sudah sering menegur tersangka untuk menyuruh pulang, selayaknya orangtua kepada anak-anak, karena ternyata masih terikat saudara dengan mama tersangka," terang Fenti.
Baca: 103 Kasus Pembunuhan Terjadi sejak 2015, Kapolres Manado: Kebanyakan Akibat Miras
Kapolsek menduga, karena tidak senang ditegur, tersangkamelakukan penikaman tersebut.
Kapolres membeber, H sudah pernah terlibat kasus pelecehan seksual kepada gadis di bawah umur.
"Setelah kita gali ternyata anak ini sudah pernah terlibat kasus pelecehan kepada anak di bawah umur, jadi track record-nya memang sudah nakal," ujarnya.
Baca: Remaja Jadi Pelaku Pembunuhan, Psikolog: Ada Dua Kemungkinan Faktor Penyebab
Menurut Kapolsek, korban bermaksud baik, tapi tidak diterima oleh si bocah.
Ditambah lagi tersangka sering bergaul dengan anak-anak putus sekolah dan anak nakal sehingga sudah tidak takut untuk membawa senjata tajam.
"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih memperhatikan anak-anak, jangan ada lagi yang membawa senjata tajam berkeliaran dan masih berada di luar rumah sudah larut malam," ujarnya.
Baca: Inilah Tujuan Pasangan Suami Istri asal Bitung yang Tewas Kecelakaan ke Manado

Kronologi
Kapolsek Dimembe AKP Fenti Kawulur mengatakan saat kejadian tersangka datang dengan mengendarai sepeda motor dan membuat keributan dengan membunyikan mesin motor di depan acara.
Pemilik hajatan setempat pun menegur tersangka atas aksinya itu.
Tersangka membangkang, Korban pun menegurnya bahkan menampar pipi tersangka
Pemilik hajatan lalu menyuruhnya pulang.
Baca: Remaja Warukapas Jadi Tersangka Pembunuhan: Simak Pakar Hukum
Tersangka pulang dan mengambil pisau yang ada di tas kakaknya lalu kembali.