Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Perampokan di GPI

Fakta Terbaru Perampokan Rumah Camat Mapanget: Ada Pelaku Pecatan Polisi hingga Reaksi Para Korban

Polresta Manado berhasil menangkap pelaku perampokan di rumah Camat Mapanget Reintje A Heydeman

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO/JUFRY MANTAK/ISTIMEWA
Polisi merilis tersangka dan barang bukti kasus perampokan dan TKP di Perumahan GPI 

Ria yang merupakan fotografer di Humas Pemkot Manado mengatakan, sudah mendapat informasi jikalau kawanan perampok tersebut berasal dari luar daerah.

Saat peristiwa perampokan itu, Ria sempat disekap dalam kamarnya sendirian kemudian disekap lagi bersama anggota keluarga lainnya.

Dirinya kehilangan, sepeda motor serta ponsel. Hampir saja ia kehilangan kameranya.

"Seorang pencuri sudah bawa kamera saya, tapi saya minta jangan dibawa dan ia meninggalkan kamera itu, " kata dia.

Istimewa / FB / Susan Susan Margaret Palilingan Manueke
Istimewa / FB / Susan Susan Margaret Palilingan Manueke (Istimewa)

Kronologi Perampokan

Diberitakan sebelumya, perampokan yang terjadi di Rumah Camat Mapanget, Rein Heydemans, Perumahan GPI, Jalan Markisa 1 Nomor 10, Kota Manado sempat mengebohkan warga Sulawesi Utara (Sulut), pada Sabtu (12/01/2019).

Tak ada korban jiwa dalam penyanderaan tersebut. Namun sejumlah barang milik korban dibawa para pelaku.

Penghuni rumah, Rico terjaga saat sebilah pisau di lehernya pada malam itu. Rico kala itu tidur di kursi ruang depan rumah.

"Saat dibangunkan, saya kaget karena sebuah pisau telah menempel di leher saya," kata dia.

Pisau itu, kata dia, dipegang seorang berpakaian hitam dengan tutup kepala.

Ada seorang lagi dengan ciri yang sama, juga pegang parang.

Rico yang merupakan kemenakan Rein lantas dituntun dua orang itu ke kamar tengah.

Di sana ada kemenakan lainnya Ria.

"Saya dan Ria disuruh naik ke kasur, mereka lantas membongkar lemari milik Ria," kata dia.

Sepuluh menit di kamar itu, dua orang itu meminta dibawa ke kamar camat.

Rico mereka bawa. Sedang Ria dikunci di kamar itu. Kamar camat ada di atas

"Dua orang itu todong saya dengan parang sambil naik tangga, " kata dia.

Detty Emor, istri camat menuturkan, kedua pelaku tersebut meminta ia sang suami serta Rico naik ke kasur.

Lemari di kamar itu dibongkar. "Katanya kami hanya cari duit, " kata dia.

Disebut Detty, ia sempat menjerit. Seorang diantaranya meminta agar ia diam.

Detty bercerita, para pelaku itu tak menemukan uang banyak.

Seorang di antaranya lantas menyatakan, "Uang mereka ternyata tak disimpan di sini."

Tak ada uang, kedua orang tersebut kemudian menggasak emas serta mutiara dalam brankas kamar tersebut. Kedua pencuri juga minta ponsel mereka.

"Ponsel itu lantas diisikan ke tas oleh seorang yang bertubuh besar, " kata dia.

Kemudian kedua orang pencuri tersebut menggiring ketiganya ke kamar Ria. Mereka disekap disana.

"Motor kemenakan saya hilang, uang sebesar Rp 5 juta hilang, emas, mutiara, tujuh ponsel, sepatu hingga baju," kata dia.

Camat Mapanget Rein Heydemans menyatakan, ia sendiri sempat terpikir melawan. Dia seorang karateka dan baru saja latihan.

"Tapi saya pikir nasib mama dan anak saya, " kata dia.

Sebut Rein, Mama dan seorang anaknya bernama Andre juga disekap di kamar depan.

Keduanya disekap seseorang.

"Seorang lagi di depan, jadi dugaan saya pelakunya ada empat orang, " kata dia.

Menurut Rhein kejadian penyekapan tersebut berlangsung setengah jam.

TONTON JUGA:

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved