Jokowi Bangun Kerja Sama Energi dengan Jerman, Sulut Kecipratan Geotermal Hasilkan Listrik 500 KW
Kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla kembali menghadirkan infrastrukur untuk warga Bumi Nyiur Melambai
Penulis: Ryo_Noor | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla kembali menghadirkan infrastrukur untuk warga Bumi Nyiur Melambai.
Indonesia mendapat hibah teknologi pembangkit listrik tenaga panas bumi atau geotermal 500 kilowatt bantuan dari Jerman.
Hibah itu akan dimanfaatkan pada fasitas pembangkit listrik tenaga geotermal Lahendong, Tomohon, Sulawei Utara.
Secara resmi, Presiden Jokowi diwakili Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof H Mohamad Nasir melakukan serah terima hibah ke Gubernur Sulut, Olly Dondokambey di Kantor PGE Lahendomg, Kota Tomohon, Senin (21/1/2019)
Baca: Baasyir Bebas Jangan Salahkan Jokowi, Harusnya Revisi UU No 12 Tahun 1995 Tentang Permasyarakatan
Baca: Lucky Senduk Sebut Kemenangan Jokowi-Maruf di Debat Pertama Tarik Pemilih Mengambang
Gubernur mengungkapkan bahwa bantuan ini bentuk perhatian pemerintah pusat Jokowi-JK kepada masyarakat Sulut.
"Saya atas nama pemerintah dan masyarakat Sulut mengucapkan terima kasih atas upaya yang dikerjakan pemerintahan Presiden Jokowi," kata Gubernur.
Pembakit tenaga listtik 500 kw akan menmbah pasokan listrik di Sulut
Potensi energi geotermal sangat menjanjikan di Sulut. 40 persen listrik Sulut di pasok dari energi oanas bumi atau sebesar 120 MW
Atas terobosan pemerintahan Jokowi kerja sama dengan Jerman maka, hasilnya bisa dirasakan langsung masyarakat Sulut
Menristekdikti mengatakan, wujus kerja sama Indonesia dengan Jerman terkait investasi dan pemanfaafan teknologi geotermal, menghasilkan renewable energy atau energi terbarukan dengan teknologi binary cycle
"Teknologi ini energi yang sudah dibuang dimanfaafkan lagi," kata Prof Natsir.
Sudah ada prototipe baeu dikembangkan di PGE Lahendong, diharapkan secara komersial bisa berhasil.
Di waktu mendatang akan dikembanfkan di fasilitas geotermal lain di Indonesia
Baca: Proyek Geotermal di Indonesia Kebagian Dana Rp 15 Triliun
Baca: PT Pertamina Geothermal Energi Lahendong Gelar Uji Kompetensi bagi Petugas Sekuriti

"Saya mengapresiasi kerja sama ini, Pemprov, PGE, komisi VII DPR RI, kemudian terima kasih kepada Dubes Jerman. Atas nama pemrintah kami mendukung kerja sama ini dilanjutkan," ujar dia.
Presien Jokowi saat ini sangat memperhatikan bidang pengembangan energi, kebutuhan untik riset energi selalu dipenuhi
Potensi renewable energi besar, sementara dari 9 persen besarannya, baeu sekitar 4 persen dipenuhi
Potensinya masih sangat tinggi hingga 28.000 MW
Energi 23 mkx energi sekitar 4 persen reneble energi 9 persen. Potrnsi masih sangst tinffj, 28-29 mw. Poyrnsi kembangkan zampai 28.000
"Saya rasa indoensia lagi beralih ke renewable energi. Mix energi ada bebedapa model, di antaranya geotermal sekitar 23 persen," ujar dia.
Khusus geothermal sistem binary cycle sedikitnya 57 miliar dana sudah digdlontorkan, teediri dari investasi jeeman 3 juta euro, dan Rp 12 Miliar dari BPPT
Tak sampai di situ, Menristekdikti mengatakan, pengembangan ke depan juga samoai pada penyediaan sumber daya manusia. Teknologi renewable energy harus dikuasai oleh perguruan tinggi di Indonesia hingga bisa menelurkan SDM
Ke depan juga, pemerintah sudah menyusun rencana mebyaruhkan semua riset di naungan satu payung
UU masih menunggu, efeknya semua anggaran riset akan ditangani saru lembaga agar tidak tumpang tindih
Adapun serah teeima hibah tersebut sihadiri jajaran Pemprov Sulut, Pemkot Tomohon, Pertamina Geotermal Energi, Rektor Unsrat dan Rektor Unima.
Acara dilanjutkan dengan meninjau fasilitas geotermal di Lahendong. (ryo)