Renungan Minggu
Kerendahan Hati dan Ketaatan Membawa Kemenangan
Suatu persoalan bisa muncul karena adanya masalah komunikasi, di antaranya terjadi perbubahan karakter komunikasi.
Penulis: Chintya Rantung | Editor: Alexander Pattyranie
Mengapa mereka berdua, karena mereka memiliki cara pandang berbeda tentang tanah Kanaan.
Ketika muncul keraguan dan ketakutan memasuki Kanaan, mereka yakin sepenuh-penuhnya bahwa Tuhan akan menyerahkan Kanaan, asalkan umat setia kepada Tuhan.
Ketika kebanyakan orang jatuh dalam sungut-sungut, keduanya yakin dan berpasrah pada janji penyertaan Tuhan.
Dalam titik yang paling lemah, iman percaya Yosua dan Kaleb sungguh teruji.
Tuhan pun memuji mereka, dan merendahkan sekalian bangsa serta menyatakan pehukumanNYA.
Pada titik inilah, ketika mendengar berita penghukuman, orang Israel berkabung dengan sangat.
Sayangnya, perkabungan itu tidak menghasilkan pencerahan, mereka malah makin membabi-buta.
Bukannya merenungkan dosa-dosa mereka dan menyatakan pertobatan, yang dilakukan adalah tindakan yang di luar perintah Tuhan.
Lagi-lagi, umat gagal menangkap makna dari pesan yang dikomunikasikan Allah.
Mereka jadi tidak sabaran dan hendak “mendahului” rencana Tuhan.
Sudah difirmankan supaya umat tidak berjalan terus.
Orang Amalek dan Kanaan ada di lembah.
Mereka harus berbalik besok, dan berangkat ke padang gurun, ke arah laut Teberau.
Jika tidak, mereka akan dikalahkan.
Alasannya, karena jika mereka maju, Tuhan tidak beserta mereka.