Keren, Mahasiswa Ini Ciptakan Robot, Yuk Intip Kemampuannya
Robot ini bisa di-remote menggunakan aplikasi yang dipasang di smartphone. Memanfaatkan bluetooth, robot ini bisa menjangkau areal hingga 10 meter.
Penulis: | Editor: Aldi Ponge
Laporan Wartawan Tribun Manado Edi Sukasah
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Robot sudah tak asing lagi, bukan? Tengok saja kontes robotika SMA dan SMK di Manado pada Selasa-Rabu pekan lalu.
Sebanyak 10 tim menunjukkan robot penyelamat kreasi mereka pada kontes yang dihelat Fakultas Teknik Universitas Katolik (Unika) De La Salle Manado.
Yup, komunitas-komunitas pecinta robot pun bermunculan. Satu di antaranya dari Universitas De La Salle, Manado.
Robodel atau Robotika De La Salle, demikian nama komunitas mereka. Kendati masih seumur jagung, mereka sudah mengerjakan beberapa proyek.
Jumat (18/8/2017), kru ME-llineal Tribun Manado berbincang dengan 'delapan Robodel'. Mereka bertandang ke kantor Tribun bersama dua pembimbing robotika Unika De La Salle Manado, Ryan Laksmana Singgeta dan Kristian Alex Dame.
Obrolan berlangsung seru. Tak hanya ngomongin tentang komunitas yang anggotanya berasal dari berbagai jurusan di Fakultas Teknik, tapi juga tentang perkembangan kecerdasan buatan atau artificial intellegence hingga konsep 'smart city'.

Lebih seru lagi, saat mereka menunjukkan kemampuan robot hasil buatan mereka. Dari beberapa robot yang mereka buat, Robodel saat itu membawa Robot Penjinak Bom. Penasaran, kan, bagaimana fungsi robot ini.
Joshua Sampul, Apriliano Tombeg, Refsi Sangkay, Jeremy Tingginehe, Frisky Sandung, Benecdictus Kawalo, Refliano Rumondor, dan Reynald Sigarlaki, secara bergantian menjelaskan tentang robot hasil kreasi mereka itu.
Robot ini belum memiliki nama resmi, namun karena tugasnya untuk melakukan pekerjaan yang berisiko, termasuk membantu aparat keamanan, mereka menyebutnya Robot Penjinak Bom. Yup, satu di antara kemampuanya untuk mengamankan benda-benda berisiko.

Robot ini bisa di-remote menggunakan aplikasi yang dipasang di smartphone. Memanfaatkan bluetooth, robot ini bisa menjangkau areal hingga 10 meter.
Kerjanya memang masih manual. Robodel masih mengembangkan robot ini, termasuk memakai sensor untuk menghindari tubrukan sehingga bisa berjalan secara otomatis. Mereka juga ingin memasang kamera.
"Bahkan bukan tidak mungkin dipasang kecerdasan buatan," kata Kristian yang bergelar master science dari Universitas Chang Gung, Taiwan.
Robot ini mereka kerjakan sekitar dua minggu. Bukan hal mudah membangun robot tersebut. Tim Robodel harus rela kurang tidur mengerjakan proyek ini. Biayanya pun tak sedikit, hingga jutaan rupiah.
Tapi mereka mengaku ingin membuat dan melanjutkan proyek-proyek lainnya. Ok, semangat teman! (edisukasah)