Editorial
Gairah Manado di Ujung Tahun
Tinggal 20 hari lagi, tahun 2014 kita lewati.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tinggal 20 hari lagi, tahun 2014 kita lewati. Layaknya permainan sepak bola di menit-menit terakhir, aktivitas masyarakat pun kian kencang. Instansi pemerintah berpacu menyelesaikan pekerjaan untuk meraih target.
Pihak swasta apa lagi. Tengok saja, keramaian di pusat perbelanjaan dan mal di Manado. Para produsen berlomba menawarkan promo khusus jelang Natal dan Tahun Baru. Beragam produk fasyen, makanan, kue, aksesori natal paling banyak diburu masyarakat.
Untuk memenuhi kebutuhan uang tunai di bulan Desember, Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sulut telah menyediakan Rp 1,8- 2 triliun. "Jumlahnya Rp 1,8 triliun - Rp 2 triliun untuk Desember, termasuk di dalam untuk Natal," kata Asisten Direktur Kantor Perwakilan BI Sulut Ignatius Adhi.
Namun demikian, katanya, jumlah uang yang beredar di masyarakat jauh lebih besar dibandingkan dengan yang disediakan oleh BI. Untuk di kabupaten kepulauan pihaknya telah melakukan pengiriman, meskipun di sana tidak ada kas titipan, namun dengan memaksimalkan jaringan perbankan.
Begitu pula untuk Bolmong raya dengan mengoptimalkan bank-bank yang ada di daerah tersebut. Sedangkan untuk nilai nominalnya, BI telah menyediakan mulai dari pecahan terkecil Rp 2.000 sampai Rp 100.000.
Semangat di akhir tahun juga begitu terasa di kalangan warga. Terlebih bagi pemeluk agama Kristen yang terus disibukan berbagai persiapan iman menyambut peringatan kelahiran Yesus Kristus. Pra-Natal atau dikenal masa Adven ditandai keluarnya surat Adven Uskup Manado Mgr Josef Suwatan, MSC pada Minggu tanggal 30 November. Persiapan itu diarahkan kepada persiapan batin, yaitu: kesiapan hati untuk menyambut Kanak-Kanak Yesus dalam hati dan dalam hidup beriman.
Dalam suratnya, Uskup menyinggung hasil pertemuan Sinode Luar Biasa dengan Paus Fransikus Oktober lalu yakni pembicaraan tentang keluarga. Keluarga adalah gereja domestik. Keluarga terdiri dari anggota-anggota yang berperan bagaikan batu-batu yang hidup untuk membangun "Gereja rumah tangga". Suami dan istri memainkan peran penting.
Suami adalah kabar baik. Istri adalah kabar baik. Anak adalah kabar baik. Dibesarkan dalam lingkungan yang penuh kabar baik itu, panggilan keluarga tidak lain daripada menjadi pewarta kabar baik untuk keluarga yang lain, di lingkungan gereja dan bahkan dalam masyarakat secara keseluruhan. Semoga. (*)
Ikuti berita-berita terbaru di tribunmanado.co.id yang senantiasa menyajikan secara lengkap berita-berita nasional, olah raga maupun
berita-berita Manado terkini.