Editorial
Heboh Es Brenebon
Seorang anak yang masih berusia empat tahun, Kamis (30/10/2014) kemarin, meninggal
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang anak yang masih berusia empat tahun, Kamis (30/10/2014) kemarin, meninggal. Ia dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Prof RD Kandou Manado karena diduga keracunan setelah makan es brenebon (kacang merah) di Rumah Makan Kawan Baru di pusat perbelanjaan Manado Town Square. Pihak rumah sakit menyatakan bahwa anak itu meninggal bukan karena keracunan melainkan infeksi otak.
Kabar menjadi simpang siur. Ada yang menyebutkan anak itu meninggal akibat keracunan sudah menyebar melalui laman berita dalam jaringan atau daring (online), media sosial, dan obrolan di ponsel pintar. Pihak keluarga almarhum juga menganggap kematian itu akibat keracunan.
Sebenarnya bukan hanya sang anak yang mengalami keracunan. Belasan orang dilaporkan masuk rumah sakit setelah makan es brenebon. Wakil Wali Kota Manado Harley Mangindaan dan dua anaknya termasuk korban keracunan. Ia dirawat di RS Siloam Manado. Dari belasan korban itu, mengapa hanya anak empat tahun itu yang meninggal?
Banyak pihak terkait langsung mengambil tindakan. Kepolisian Resor Kota Manado, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Manado, dan Dinas Kesehatan Manado, turut mencari tahu apa di balik kasus itu. Yang pasti, semua terkejut atas kasus itu dan bertanya. Inilah yang perlu diperjelas oleh pihak yang berkompeten agar publik tahu dan manajemen Kawan Baru sebagai pihak tertuduh dapat melakukan hal-hal yang tepat.
Lebih dari kebenaran informasi yang kita butuhkan bersama, hal utama yang seharusnya tetap dan terus dilakukan adalah waspada. Sebagai pengelola rumah makan, manajemen Kawan Baru harus memberi jaminan makanan yang disajikan aman dikonsumsi bagi siapa saja. Menjaga kualitas bahan dan makanan yang tersaji harus menjadi perhatian, bukan pada keuntungan. Keuntungan akan diraih bila kualitas terjamin sehingga memberi kepercayaan kepada pelanggan.
Sikap waspada juga harus dimiliki oleh kita semua sebagai konsumen. Tak jarang karena kelalaian sendiri kita tidak peduli lagi pada makanan atau minuman yang akan kita konsumsi. Kita tidak cukup melengkapi diri dengan pengetahuan tentang konsumsi yang aman dan sehat.
Pada akhirnya, dari kasus ini, dan dari sekian banyak kasus keracunan yang terjadi selama ini, seharusnya menjadi pelajaran bahwa racun tetap ada di tengah-tengah kita, terlebih di bahan makanan yang akan kita konsumsi. Makanan atau minuman yang kelihatan aman dikonsumsi belum tentu aman dan sehat bila kita tidak menyadari kondisi tubuh kita. Ingat, darah tinggi, asam urat, diare, dan lainnya dapat menyerang meski makanan yang dikonsumsi tampak aman.(*)