Ketatnya Pengamanan Sembilan Hakim MK: Alasan AHY Absen Nonton Bareng di Kertanegara
Ribuan personel gabungan dari Polri dan TNI mengamankan sidang pembacaan putusan sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ribuan personel gabungan dari Polri dan TNI mengamankan sidang pembacaan putusan sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi, Kamis (26/6). Personel gabungan juga memberikan penjagaan khusus kepada sembilan hakim konstitusi.
Juru Bicara Mahkamah Konstitusi Fajar Laksono membenarkan para hakim konstitusi mendapatkan pengamanan khusus. Fajar tidak merinci berapa orang personel yang mendapat tugas menjaga setiap hakim.
Para hakim konstitusi tersebut adalah Ketua MK Anwar Usman, Wakil Ketua MK Aswanto, Arief Hidayat, Wahiduddin Adams, I Dewa Gede Palguna, Suhartoyo, Manahan M P Sitompul, Saldi Isra dan Enny Nurbaningsih.
Baca: Ada Uang 30 Ribu Dolar AS Disita KPK: Begini Pengakuan Menteri Agama
"Ada info 1908 personel gabungan Polri dan TNI disiagakan untuk mengamankan kelancaran sidang," papar Fajar kepada Tribun Network, Rabu (26/6).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono mengatakan ribuan aparat gabungan memang dikerahkan untuk pengamanan pembacaan putusan sidang sengketa hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi.
Argo mengatakan pengamanan juga dilakukan kepada semua pihak terkait dengan sidang perselisihan hasil pemilihan presiden 2019, yakni hakim hingga pihak penggugat.
"Pengamanan itu digunakan untuk pengamanan orang, misalnya perangkat hakim kemudian juga keluarganya maupun karyawannya. Kemudian juga termohon, pemohon kita lakukan pengamanan di gedung MK tersebut," kata Argo.
Pengamanan jelang pembacaan putusan ini ketat. Pantauan di sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, pada Rabu (26/6) ribuan aparat TNI dan Polri bersiaga.
Seluruh akses menuju Gedung MK diperketat. Kawat terpasang dari depan gedung MK sampai depan Museum Nasional, Jalan Medan Merdeka Barat. Tameng aparat kepolisian berjejer di sepanjang jalan tersebut. Enam metal detector terpasang di pintu depan dan belakang, sedangkan lainnya terpasang sebelum memasuki ruang sidang.
Baca: Ini yang Dilakukan Jokowi dan Prabowo saat MK Putus Sengketa Pilpres
Di kawasan Monumen Nasional ribuan aparat TNI-Polri mendirikan tenda. Berjejer belasan kendaraan taktis milik Polri, seperti barracuda dan perintis meriam air. Penjagaan ketat juga terlihat di pintu belakang gedung MK, yakni di sepanjang Jalan Abdul Muis. Ribuan aparat TNI-Polri berjaga-jaga di sepanjang jalan.
Di sejumlah obyek vital, semisal Balai Kota DKI Jakarta Pusat pun dijaga ketat. Kendaraan taktis disiagakan di halaman Balai Kota. Objek vital lain yang dijaga ketat adalah gedung Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu. Untuk keseluruhan, ada 47 ribu personel gabungan yang dikerahkan.

AHY Absen Nonton Bareng di Kertanegara
Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono tidak akan menghadiri acara nonton bareng sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2019 di kediaman Prabowo Subianto, Kamis (27/6). Tak hanya Agus, tak satupun perwakilan dari Partai Demokrat yang akan menghadiri kegiatan tersebut.
Ini disampaikan oleh Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, kepada Tribun Network, Rabu (26/6/2019). "Tidak datang," ujar Ferdinand.
Menurut Ferdinand tidak akan ada utusan dari Partai Demokrat yang datang pada acara nonton bareng tersebut. "Tidak ada perwakilan kita ke sana," kata Ferdinand.