Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mayoritas Pegawai BUMN dan ASN Pilih Prabowo: Begini Penjelasan Kubu Jokowi

Tudingan Pemilu Presiden 2019 curang ditanggapi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Ia merasa heran dengan materi

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Kompas
Moeldoko Beberkan Cara Latihan Jokowi - Amien 

 
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA -  Tudingan Pemilu Presiden 2019 curang ditanggapi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Ia merasa heran dengan materi permohonan sengketa Pemilu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Pada poin nomor 39, kubu BPN berpandangan bahwa Joko Widodo sebagai capres petahana melakukan pelanggaran Pemilu dan kecurangan masif, yakni salah satunya dengan ketidaknetralan aparatur negara, Polri dan intelijen serta penyalahgunaan birokrasi dan BUMN.

Baca: Prabowo ke Dubai: Ada Sekretariat Parlemen Rusia, AS hingga Jerman

Moeldoko berpendapat bahwa hasil Pemilu 2019 lalu tidak menunjukkan demikian. "Dibilang mengerakkan BUMN. Tahu enggak (karyawan) BUMN yang memilih 02 itu berapa? 78 Persen. Dibilang menggerakkan ASN. Tahu enggak 72 persen ASN itu milih 02," ujar Moeldoko saat dijumpai di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (28/5/2019).

"Dibilang menggerakkan Polri? Buktinya di Aceh, NTB, Sumatera Barat kalah telak. Mana yang digerakkan? Di mana menggerakkannya? Karena kalau menggerakkan, kami menang 100 persen," lanjut dia.

Moeldoko mengatakan, fakta tersebut juga sudah ramai di pemberitaan. Banyak pemberitaan yang menunjukkan suara Jokowi-Ma'ruf kalah di TPS yang berada di kompleks militer, kompleks permukiman PNS dan sebagainya.

Soal poin permohonan gugatan Pemilu di MK itu sendiri, sudah dibincangkannya dengan Presiden Jokowi. "Presiden ngecek saja, perkembangan terakhir di MK seperti apa," ujar Moeldoko.

Baca: Nama 4 Pejabat Negara jadi Sasaran Pembunuhan hingga Pendana Orang Papan Atas

 Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf itu membantah pihaknya menyalahgunakan kekuasaan dengan memobilisasi pegawai BUMN serta ASN untuk mencoblos pasangan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin. Menurut dia, justru raihan suara Jokowi-Ma'ruf di kelompok itu sangat kecil.

Moeldoko menuturkan berdasarkan survei internal TKN, mayoritas pegawai BUMN dan ASN memilih pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. "Tahu nggak, BUMN yang milih 02 itu 78 persen. Menggerakkan ASN? ASN 72 persen yang milih (Prabowo-Sandiaga)," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 28 Mei 2019.

Bahkan, kata Moeldoko, suara Jokowi-Ma'ruf di lingkungan perumahan Sekretariat Negara dan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) tidak bisa mengungguli lawannya. "Di Paspampres kalah, di Setneg kalah, terus mana yang digerakkan," kata mantan Panglima TNI ini.

Ia juga menampik bahwa Jokowi selaku inkumben menggunakan polisi dan TNI untuk memenangkan pemilihan presiden 2019. Moeldoko menilai jika pihaknya menggunakan aparat maka seharusnya Jokowi-Ma'ruf bisa menang 100 persen di seluruh daerah. "Buktinya di Aceh, NTB, Sumatera Barat kami kalah telak," ucapnya.

Baca: Inilah Anwar Usman, Bakal Pimpin Sidang Gugatan Sengketa Hasil Pilpres 2019

Hasil hitung manual KPU menunjukkan Jokowi yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilihan presiden dengan raihan 85,6 juta atau 55,5 persen suara. Sementara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya mendapatkan 68,65 juta atau 44,5 persen suara.

Namun Jokowi belum bisa ditetapkan sebagai presiden terpilih lantaran pihak Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi terkait sengketa hasil pemilu. Salah satu materi gugatan mereka terkait dugaan ketidaknetralan ASN, menggerakkan pegawai BUMN, hingga keterlibatan aparat hukum. (tribun/tpc/kps)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved