Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Makar

Prabowo Subianto Jadi Tersangka Kasus Makar? Kami Ingin Menegakkan Hukum, Kebenaran & Keadilan

Prabowo Subianto yang merupakan calon presiden nomor urut 02 pada Pilpres 2019 itu dikabarkan ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan makar.

Editor: Indry Panigoro
Tribunnews/JEPRIMA
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto didampingi Amien Rais menyampaikan pidato politiknya di hadapan para pendukungnya dalam acara Syukuran Kemenangan Indonesia di Kartanegara, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2019). Pada pidatonya Prabowo meminta kepada para pendukungnya untuk ikut menjaga formulir C1 di setiap kecamatan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto dikabarkan ditetapkan sebagai tersangka.

Prabowo Subianto yang merupakan calon presiden nomor urut 02 pada Pilpres 2019 itu dikabarkan ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan makar.

Penetapan status tersangka Prabowo Subianto itu dikabarkan ditetapkan oleh Polda Metro Jaya.

Hal itu berdasarkan sebuah surat dari Polda Metro Jaya tanggal 17 Mei 2019, yang ditujukan kepada Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

Kop surat tersebut bernomor B/9159/V/RES.1.24/2019/Datro, perihal surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP).

Dalam surat itu, Prabowo Subianto dilaporkan dengan nomor laporan: LP/B/0391/IV/2019//Bareskrim tanggal 19 April 2019 Pelapornya atas nama Suriyanto SH MH M Kn.

Menurut isi salinan SPDP itu, pasal yang dituduhkan kepada Prabowo Subianto adalah pasal 107 KUHP dan atau pasal 110 junto pasal 87 dan atau pasal 14 ayat (1) dan ayat (2) dan atau pasal 15 Undang-undang Nomor 1/1946.

Baca: Prabowo Subianto Dikabarkan Jadi Tersangka Kasus Makar: Jalan yang Sulit Itulah Jalan Pendekar

Baca: VIRAL Beredar SPDP Kasus Dugaan Makar, Prabowo Subianto Jadi Tersangka?

Baca: KABAR Prabowo Ditetapkan Tersangka Kasus Makar, Ini Tanggapan Pihak Gerindra

Baca: KASUS MAKAR Amien Rais Diperiksa Polda Metro Jaya Hari Ini Pukul 10.00 WIB, Dengan Status?

"Sehubungan dengan rujukan tersebut di atas , dengan ini diberitahukan bahwa pada tanggal 17 Mei 2019 telah dimulai penyidikan yang diduga perkara tindak pidana kejahatan terhadap keamanan negara/makar dan atau menyiarkan suatu berita atau mengeluarkan pemberitahuan yang dapat menimbulkan keonaran di kalangan masyarakat dan atau menyiarkan kabar yang tidak pasti atau kabar yang berlebihan atau yang tidak lengkap, sebagaimana dimaksud dalam pasal 107 KUHP dan atau pasal 110 KUHP Jo. pasal 87 tentang Peraturan Hukum Pidana, diketahui terjadi pada tanggal 17 April 2019 di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dan atau tempat lainnya dengan tersangka DR. H Eggi Sudjana, SH, M.Si, yang dilakukan bersama-sama dengan terlapor lainnya dalam rangkaian peristiwa tersebut di atas, diantara atas nama terlapor: Prabowo Subianto," demikian bunyi isi salinan dalam SPDP tersebut."

Hingga berita ini ditulis, Wartakotalive.com masih berusaha mengonfirmasi beredarnya salinan SPDP ini kepada Polda Metro Jaya dan pihak-pihak terkait.

Wartakotalive.com sudah menghubungi Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono untuk mengonfirmasi surat ini lewat sambungan telepon dan pesan WhatsApp, tapi tidak dijawab.

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengimbau pendukungnya yang berniat berunjuk rasa memprotes penyelenggaraan Pemilu 2019 pada 21 atau 22 Mei 2019, tidak melakukan kekerasan.

tagar AbaikanPrabowo jadi nomor satu trending topic, diduga terkait ditolaknya laporan BPN oleh Bawaslu
tagar AbaikanPrabowo jadi nomor satu trending topic, diduga terkait ditolaknya laporan BPN oleh Bawaslu (Kolase Tribun Jabar/Twitter/Instagram@prabowo)

Dalam video yang diterima Tribunnews, Hal itu disampaikan Prabowo Subianto di kediamannya, seusai menyambangi Polda Metro Jaya, Senin (20/5/2019) malam.

Dalam video berdurasi 7 menit itu, ia meminta pendukungnya untuk tidak melakukan kekerasan dalam berunjuk rasa.

"Saudara-saudara sekalian, saya ingatkan perjuangan kita harus damai. Perjuangan kita harus bebas dari kekerasan," kata Prabowo Subianto.

Ketua Umum Partai Gerindra itu meminta pendukungnya untuk tidak terprovokasi. Bahkan, apabila ada yang memprovokasi, ia imbau pendukungnya untuk tidak melakukan aksi balasan.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved