Kisah Caleg Milenial, Terjebak Kemacetan, Stevi Temui Warga Pakai Ojek Online
Stevi Mait Caleg DPRD kota Manado dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), kerap kali mendapat panggilan tiba - tiba dari warga.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor:
TRIBUN MANADO.CO.ID- Stevi Mait Caleg DPRD kota Manado dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), kerap kali mendapat panggilan tiba - tiba dari warga.
Suatu waktu, panggilan datang dan ia terjebak di kemacetan. Tak mau mengecewakan warga, ia hentikan mobil lalu
naik gojek menuju warga.
Sesampai di rumah yang jadi tempat berkumpul warga, ia disambut puluhan warga dengan pandangan sinis. "Banyak yang bertanya inikah calegnya, namun saya berdoa Tuhan, jangan permalukan saya, pada akhirnya saya bisa menyampaikan
visi dan misi dengan baik dan banyak sekali yang tertarik," kata dia.
Blusukan memang jadi senjata caleg milenial ini. Setiap hari ia naik turun rumah warga. "Saya membentuk sukarelawan di tiap kelurahan, saya blusukan dengan didampingi mereka, saya tak pernah menggagas pertemuan dengan warga, justru warga yang selalu memanggil saya," kata dia.
Cara kampanye Stevi sangat unik. Tak seperti caleg lainnya yang menekankan profil diri, cara kampanye Stevi lebih mirip pendidikan politik. "Saya jelaskan fungsi legislator, apa yang bisa mereka lakukan, apa yang tidak, agar rakyat tidak
diberi harapan palsu, saya juga mengkampanyekan tentang anti politik uang dan anti kampanye hitam," kata dia.
Stevi mengaku kerap kali mendengar curhat warga tentang ulah para politisi pembual dan menyesal kenapa tertipu dengan memilih mereka. Tapi Stevi menegur mereka. "Maaf saya tak mau bicarakan keburukan polutisi lain, karena saya anti kampanye hitam," kata dia.
Stevi pun tidak keberatan membuka strategi kampanyenya secara blak blakan. Meski resikonya strategi itu didengar caleg lain.
"Jika ada caleg lain mau copas silahkan saja, karena tujuan saya adalah pendidikan politik terhadap warga, syukur jika caleg itu juga bisa menerapkan pendidikan politik," kata dia.
Stevi menegaskan tujuannya adalah transformasi pemikiran masyarakat. Dia berkesimpulan, masyarakat telah dilanda apatisme politik.
"Itu karena warga kerap kali dibodohi dalam pileg, mereka hanya jadi objek saja, nah salah satu tujuan saya
adalah untuk mendidik masyarakat bahwa politik masih punya harapan," katanya.
Meski dapil Paal Dua Tikala tergolong keras, ia hakul yakin bisa duduk sebagai wakil rakyat. Stevi optimistis setelah melihat dukungan rakyat.
Baca: Caleg Milenial Sulut: AJP-Amalia Bidik Senayan
"Setiap hari ada saja yang panggil saya, bahkan hari ini (Senin) ada warga yang mau bergotong royong menbangun baliho saya, mereka ini kaum milenial yang militan, saking militannya ada yang kerap lapor ke saya jika ada caleg partai lain yang bagi bagi minuman, emak emak juga banyak yang bersimpati pada saya," kata dia.
Stevi sudah menyiapkan program rumah aspirasi jika ia terpilih nanti. "Saya siapkan program pendidikan, kesehatan serta UMKM, rumah aspirasi itu didanai dari 30 persen gaji saya sebagai anggota dewan, semua akan dikelola dengan baik," kata dia.
Baca: Kiprah Caleg Milenial, Nick Enggan Disebut Putra Mahkota, Ingin Rangkul Semua Kalangan
Stevi sendiri sudah dikenal sebagai aktivis anti korupsi serta tokoh pemuda yang banyak bergerak do bidang pemberdayaan komunitas.
Senin malam, Tribun menyambangi Stevi di salah satu rumah pendukungnya di kelurahan Taas. Sejumlah warga yang sebagian besar diantaranya kaum milenial sementara bergotong royong membangun balihonya.
Gotong royong berlangsung hangat, disertai diskusi politik. Hebatnya tak ada cap tikus. "Saya juga ingin didik warga pada kebaikan, saya didik untuk tidak melanggar hukum, baliho saya selalu terpasang pada titik aman," kata dia. (art)
Berita Populer: Gadis Cantik Asal Pineleng (Minahasa) Hampir Diperkosa Paman, Inilah Kronologinya