Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lipsus Warga Sulut Korban TPPO

Tiga Remaja Diduga Jadi Korban TPPO Diselundupkan Lewat Kapal Menuju Maluku Utara

Tiga remaja diduga korban TPPO diamankan di Pelabuhan Manado, tepatnya di kapal tujuan Ternate–Falabisahaya, Malut, Kamis (30/10/2025).

Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Frandi Piring
Dokumen Humas Polresta Manado/Unit Reskrim Polsek Kawasan Pelabuhan Manado
DIAMANKAN - Tiga remaja diduga korban TPPO saat diamankan aparat polisi di Pelabuhan Manado, Kamis (30/10/2025). Mereka dicegat saat sudah berada di dalam kapal tujuan Ternate–Falabisahaya, Malut. 

Polresta Manado melalui Polsek Kawasan Pelabuhan Manado menegaskan komitmennya untuk terus menindak tegas segala bentuk praktik perdagangan orang, serta mengimbau masyarakat agar waspada terhadap tawaran kerja yang tidak jelas dan berpotensi menjadi tindak kejahatan eksploitasi.

Baca juga: Polisi Gagalkan Penyelundupan 7 Ekor Kakatua Jambul Kuning di Pelabuhan Manado

3 Warga Sulut Dicegat Polisi di Bandara Samrat

Belum lama ini, Polsek Kawasan Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara, juga melakukan pencegahan calon pekerja migran ilegal yang diduga akan diberangkatkan ke Kamboja.

Tiga warga Sulut ini berhasil dicegah keberangkatannya oleh Polsek Kawasan Bandara Sam Ratulangi Manado pada Selasa (21/10/2025) lalu.

Ketiganya, berinisial GB, CR, dan MM, berasal dari Minahasa dan Minahasa Selatan. 

Mereka hendak transit ke Jakarta menggunakan salah satu maskapai menuju Thailand dan Kamboja.

Diduga kuat mereka akan dipekerjakan di perusahaan scammer dan berpotensi menjadi korban TPPO.

Dalam pemeriksaan, para calon korban tampak membawa oleh-oleh seperti pia Gorontalo, abon cakalang, keripik pisang, dan halua kanari-makanan khas Sulawesi Utara yang rencananya akan dibawa ke Kamboja.

Tapi, hasil interogasi menunjukkan ketiganya direkrut perempuan E dan lelaki J kemudian dihubungkan kepada agent ilegal yang menjadi HRDnya berinisial LD.

LD saat ini berada di Kamboja, dengan janji pekerjaan bergaji tinggi tanpa dokumen resmi.

Petugas Unit Reskrim Polsek Bandara Bripka Antonius Sangkay menjelaskan bahwa ketiganya direkrut melalui aplikasi whatsapp dan perjalanan mereka sudah diatur dalam grub bernama “Holiday” yang mengatur dan memberikan panduan perjalanan dari daerah asal Minahasa hingga tiba di Thailand dan Kamboja

“Dari gelagat ragu-ragu mereka saat check-in, kami curigai dan setelah diperiksa ternyata tiket dan akomodasi dipesan oleh perekrut dari luar negeri,” ujar Antonius, Kamis (23/10/2025).

-

Baca juga: Seorang Wanita Pekerja Situs Kencan Daring jadi Korban TPPO di Myanmar, Diculik lalu Dibunuh

 

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved