Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Inflasi Tahunan Sulut Naik Jadi 1,57 Persen di September 2025, Rica dan Tomat Jadi Penentu

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara mencatat, bulan September 2025 Sulut mengalami inflasi tahunan sebesar 1,57 persen.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Chintya Rantung
Fernando Lumowa/Tribun Manado
INFLASI - Pedagang cabai rawit, bawang dan tomat di Pasar Bersehati Manado. Harga tomat dan cabai rawit lagi-lagi menjadi penentu tingkat inflasi Sulawesi Utara Bulan September 2025. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tingkat inflasi tahunan Sulawesi Utara pada September 2025 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara mencatat, bulan September 2025 Sulut mengalami inflasi tahunan sebesar 1,57 persen.

Angka ini ebih tinggi dari Bulan Agustus yang sebesar 0,94 persen.

Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Minahasa Utara sebesar 2,56 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 111,60 dan inflasi terendah terjadi di Minahasa Selatan sebesar 1,04 persen dengan IHK .

Komoditas yang andil mendorong inflasi terbesar adalah beras, disusul emas perhiasan, biaya perguruan tinggi, bawang merah dan tomat.

"Harga beras di Bulan Agustus mengalami kenaikan karena pasokan yang berkurang dari luar Sulawesi Utara serta berkurangnya hasil panen di dalam daerah," kata Kepala BPS Sulawesi Utara, Aidil Adha, Selasa (7/10/2025). 

Namun pada bulan September 2025 harga beras mulai mengalami penurunan karena pasokan beras yang mulai banyak. 

"Selain itu karena adanya intervensi pemerintah melalui penyaluran Beras SPHP,” jelasnya. 

Menurutnya, harga komoditas cabai rawit alias rica dan tomat juga mengalami kenaikan di Bulan September 2025 karena stok yang mulai berkurang baik di petani maupun pedagang pasca panen pada bulan sebelumnya.

Selain itu, harga daging babi juga mengalami kenaikan pada bulang sMa karena stok daging babi yang berkurang di pedagang khususnya di Kabupaten Minahasa Selatan.

“Pada bulan September 2025 harga bawang merah mengalami penurunan karena stok bawang merah yang melimpah dari luar daerah bersamaan dengan adanya panen di wilayah Sulawesi Utara,” jelasnya.

Aidil mengungkapkan, inflasi tahunan terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau; perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga.

Selain itu, kelompok kesehatan; pendidikan; penyediaan makanan dan minuman dan perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 8,71 persen.

“Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, antara lain kelompok pakaian dan alas kaki; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga; dan kelompok transportasi,” kata Aidil. (ndo) 

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved