Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Warga Sulut Korban TPPO

Eks Pekerja Love Scam di Kamboja Sebut Ada Warga Sulut yang Tipu Bos Batu Bara Rp 120 M: Jago Merayu

Ko sampai berhasil menipu Rp 120 miliar dari bos batu bara di Provinsi Kalimantan. Dan mendapatkan komisi Rp 12 miliar.

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Kolase foto Chat GPT AI/Siswa PKL SMK Negeri 5 Manado/Briliant Lompoliu
SCAM LOVE: Ilustrasi warga Sulut jadi pekerja love scam di Kamboja dan infografis pola penipuan yang dilakukan. Seorang warga Sulut disebut mampu menipu seorang bos batu bara di Kalimantan hingga Rp120 miliar 

Saat kematian Ko ramai diperbincangkan, pihak KBRI Phnom Penh menyampaikan keterangan resmi bahwa almarhum meninggal akibat serangan jantung. Namun foto dan video beredar yang menampilkan jasad Ko terbujur kaku di ranjang khas rumah sakit dengan kondisi jasad berwarna merah ceri. 

Kondisi ini menimbulkan keraguan bagi warga Sulut, termasuk rekan kerja Ko di perusahaan love scam di Kamboja. Ia tak yakin jika temannya itu meninggal karena jantung. “Sepertinya tidak,” ucap IT.

Baca berita terkait di bawah ini:

Baca juga: Dari Harapan Menjadi Neraka: Mengungkap Korban TPPO dari Sulut di Thailand, Kamboja dan Myanmar

Baca juga: Dijanjikan Kerja di Rumah Makan, Warga Sulut Ini Nyatanya Cuma Jadi Budak Scam Love di Kamboja

Baca juga: Akhirnya Terungkap Cara Agen Scam Kamboja Tipu Warga Sulut, Pakai Nama Thailand Supaya Tak Dicurigai

Baca juga: Warga Sulut Rekrut 100 Orang Kerja di Kamboja, Beber Syarat Kerja dan Jalur Supaya Lolos Pemeriksaan

Baca juga: Puluhan Korban yang Mau ke Thailand dan Kamboja Disuruh Menyamar Jadi Turis Supaya Lolos Pemeriksaan

Baca juga: Kisah Alfri, Warga Sulut yang Pulang Linglung dari Kamboja, Selama 2 Minggu Lari tak Pakai Celana

Baca juga: Sulawesi Utara Zona Merah TPPO ke Kamboja, BP3MI Imbau Warga Sulut Jangan Tergiur dengan Gaji Tinggi

Baca juga: Ternyata Ini Penyebab Warga Sulut Susah Dapat Pekerjaan Meski Lowongan Kerja di Sulawesi Utara Ada

Tanggapan Pakar Forensik

Sementara itu, Pakar Forensik, Dr.dr. Erwin Gidion Kristanto, SH, Sp.FM, Subsp. PF , menegaskan bahwa penentuan penyebab kematian tidak bisa dilakukan hanya dengan melihat warna jasad.

“Perlu pemeriksaan yang teliti untuk mengetahui sebab pastinya," jelas Dr Erwin saat dimintai keterangan soal kondisi jasad Ko, via WhatsApp Jumat (29/8/2025).

Menurutnya setiap negara memiliki prosedur resmi terkait pemeriksaan jenazah. 

Oleh karena itu, dokumen yang dikeluarkan pemerintah setempat tidak mungkin dibuat secara sembarangan.

"Pasti sudah ada proses yang dilalui. Jadi pemerintah di Kamboja tidak mungkin memberikan dokumen asal-asal," terang dokter spesialis forensik dan medikolegal yang terdaftar di Perhimpunan Dokter Forensik dan Medikolegal Indonesia (PDFMI) Cabang Timur Jaya yang mencakup wilayah Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Ambon, dan Papua . 

Dr Erwin juga menyarankan jika ada pihak yang merasa curiga dengan penyebab kematian, langkah yang tepat adalah melaporkan kepada otoritas yang berwenang.

"Kalau ada dasar  yang kuat, sebaiknya melapor. Tidak bisa dibilang kalau meninggal jantung tampilannya seperti ini, seperti itu. Untuk memastikannya sebaiknya diperlukan autopsi forensik," ujar 

Terkait kondisi jenazah yang disebut berwarna merah ceri, Dr. Erwin menjelaskan bahwa hal itu bisa saja dari pengaruh teknik pengawetan jenazah yang digunakan di negara setempat.

Ia juga menekankan pentingnya peran KBRI dalam menangani kasus kematian WNI di luar negeri.

“Peran kedutaan perlu ditingkatkan. Dalam artian, misalnya ada warga yang meninggal, pihak KBRI ikut mengurus, dan memeriksa karena mereka perwakilan kita di sana,” tandas dokter yang juga sebafai staf akademik di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado itu.

Ko bukanlah satu-satunya warga Sulut yang pulang dari Kamboja dalam keadaan meninggal.

Ada juga Rendy Ondang, Nahtasya Antou dan Vinny Sundah yang harus pulang dengan kondisi terbujur kaku dalam peti.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved