Sangihe Sulawesi Utara
Jalan Rusak di Bolevard Pasar Towo’e Sangihe Sulut Dikeluhkan, Warga: Kalau Rusak hanya Ditimbun
Jalan yang berlubang dan rusak parah menyulitkan pengendara roda dua maupun roda empat saat melintas di kawasan tersebut.
Penulis: Eduard Joanly Tahulending | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO,CO,ID, SANGIHE – Kondisi jalan di kawasan Bolevard Pasar Towoe, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara (Sulut) menuai keluhan dari warga.
Jalan yang berlubang dan rusak parah menyulitkan pengendara roda dua maupun roda empat saat melintas di kawasan tersebut.
Kerusakan jalan tersebut dinilai sudah berlangsung cukup lama.
Warga menyebut perbaikan yang dilakukan hanya bersifat sementara, tanpa ada solusi jangka panjang yang bisa membuat jalan benar-benar nyaman dan aman digunakan.
“Kalau rusak hanya ditimbun, tapi begitu hujan turun kembali berlubang. Jadi tidak ada perubahan berarti,” ungkap Sulce, salah seorang warga yang sehari-hari beraktivitas di sekitar Pasar Towo’e, Sabtu (6/9/2025).
Pasar Tradisional Towo'e Tahuna adalah pasar yang beroperasi setiap hari dan merupakan yang terbesar di Kabupaten Sangihe.
Sangihe adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.
Sebelum Pemekaran Kabupaten ini bernama Daerah Tingkat II Kabupaten Kepulauan Sangihe Dan Talaud ( SATAL ), dan merupakan induk pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Talaud dan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro pada tahun 2002 dan 2007.
Ibu kota kabupaten ini adalah Tahuna. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 736,98 km⊃2;. Penduduk Sangihe pada pertengahan 2024 sebanyak 137.450 jiwa.
Sangihe terletak di antara Pulau Sulawesi dan Pulau Mindanao, Filipina serta berada di bibir Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik.
Wilayah kabupaten ini meliputi 3 klaster, yaitu Klaster Tatoareng, Klaster Sangihe dan Klaster Perbatasan, yang memiliki batas perairan internasional dengan Provinsi Davao Occidental di Pulau Mindanao, Filipina.

Kembali ke pasar Pasar Towo'e, menurut Sulce, kondisi ini bukan hanya merugikan pengguna jalan, tetapi juga membahayakan keselamatan, terutama pengendara sepeda motor.
Genangan air saat hujan membuat lubang jalan tidak terlihat, sehingga berisiko menimbulkan kecelakaan.
Selain faktor keselamatan, kerusakan jalan ini juga mengganggu kelancaran arus lalu lintas di sekitar pasar. Aktivitas ekonomi masyarakat yang sebagian besar bergantung pada pasar Towo’e ikut terdampak karena akses jalan yang tidak memadai.
“Kalau pagi dan sore, kendaraan jadi sering melambat karena harus menghindari lubang. Akibatnya terjadi antrean, apalagi kalau bersamaan dengan angkutan barang,” tambah Sulce.
Cuaca Ekstrem, Tanah Longsor Sebabkan Jalan Kampung Naga Satu Kepulauan Sangihe Tak Bisa Dilalui |
![]() |
---|
Wakil Ketua DPRD Sangihe Marvein Hontong: Situasi Daerah Aman, Aspirasi Masyarakat Tetap Terbuka |
![]() |
---|
Tulisan Tolak TMS di Dinding Sejumlah Fasilitas Umum Bermunculan di Tahuna Kepulauan Sangihe |
![]() |
---|
Lomba Gerak Jalan Meriahkan HUT ke-80 RI di Kelurahan Tidore Kepulauan Sangihe |
![]() |
---|
Bupati Sangihe Michael Thungari Buka Lomba Inovasi Daerah Sangihe Tahun 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.