Video Viral Menkeu Purbaya
Videonya Sedang Ngaji di Mobil Viral, Menkeu Purbaya Marah ke Ajudan: Apa Perlunya Begituan
Sejak menjabat sebagai Menteri Keuangan, Purbaya terus mendapat sorotan dikarenakan sikap, pernyataan dan kebijakannya.
Ringkasan Berita:
- Sosok Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa terus menjadi sorotan publik karena sikapnya
- Video sedang ngaji dalam mobil diviralkan ajudan, Menteri Keuangan Purbaya marah
- Purbaya marahi ajudannya sebut apa perlunya begituan
TRIBUNMANADO.CO.ID – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa terus mendapat perhatian publik.
Sejak menjabat sebagai Menteri Keuangan, Purbaya terus mendapat sorotan dikarenakan sikap, pernyataan dan kebijakannya.
Lantas kini viral soal videonya yang sedang ngaji mendapat tanggapan dari Menkeu Purbaya.
Menteri Keuangan Purbaya ngamuk usai videonya ngaji diviralkan sang ajudan.
Adapun Menkeu Purbaya marah besar setelah dirinya sedang ngaji di mobil divideonya dan diviralkan ajudannya.
Purbaya mengaji menggunakan handphone saat terjebak macet di sebuah jalan di Jakarta.
Momen Purbaya mengaji itu direkam oleh ajudannya. Purbaya terlihat duduk di bangku penumpang.
Lantunan ayat suci Al-Qur'an pun terdengar sayup-sayup dari bangku penumpang.
Sikap Purbaya mendapat pujian dari warganet hingga menyebut Presiden Prabowo Subianto tidak salah melantik Menteri Keuangan.
Momen itu dibagikan akun TikTok @3a_jaya pada Jumat (31/10/2025).
Purbaya pun tak mengetahui saat dirinya direkam oleh pria yang diduga anak buahnya.
Sementara terlihat jalanan yang dilalui mobil Purbaya lumayan macet.
Sontak video itu dibanjiri pujian dari warganet yang memang akhir-akhir ini Purbaya sedang menjadi sorotan publik.
Netizen mengatakan Purbaya berani menghadapi mafia besar lantaran dibekingi oleh Tuhan.
Misbakhun juga mengungkapkan, Purbaya marah setangah mati terhadap ajudan yang merekamnya saat mengaji.
Purbaya menganggap video dirinya mengaji yang ramai mendapat pujian dari publik itu tak ada gunanya.
"Saya sudah tahu ceritanya itu," kata Misbakhun.
"Dia marahin setengah mati itu ajudannya. 'Apa perlunya begituan?'" lanjut Misbakhun menirukan Purbaya.
Misbakhun mendorong sikap profesionalitas Purbaya sebagai ekonom yang menjadi bendahara negara.
Ia setuju dengan sikap Purbaya yang mengomeli ajudan karena membuatnya viral namun tidak terkait dengan urusan kenegaraan atau keuangan.
Terlebih, Purbaya yang kini menjadi buah bibir dengan gaya yang ceplas-ceplos mengaku kerap diganggu dan digiring ke arah politik.
"Saya ketemu berapa kali dan dia sudah menyampaikan. Pak, saya sama ketika berhubungan dengan mitra kerja yang lain.
Saya tidak ingin orang yang profesional itu kemudian diganggu oleh gangguan-gangguan politik yang tidak perlu.
Kasih kesempatan mereka menunjukkan profesionalismenya, menunjukkan kompetensinya, menunjunjukkan bakat besarnya untuk menyelesaikan masalah," kata Misbakhun.
Disisi lain juga terungkap, meski namanya kian populer, Purbaya justru merasa risih ketika harus diseret ke dunia politik.
Masuk ke Kabinet Merah Putih karena kepakarannya di bidang ekonomi, Purbaya menolak keras ketika namanya mulai dikaitkan dengan politik.
Sejak resmi dilantik dan muncul ke publik pada 8 September 2025, tawaran politik yang datang padanya sangat banyak.
Namun, alih-alih memanfaatkannya untuk meniti karier politik, Purbaya justru merasa terganggu.
Partai Amanat Nasional, misalnya, terang-terangan menunjukkan minat untuk meminang Purbaya sebagai kadernya.
Nama Purbaya bahkan muncul dalam sejumlah survei sebagai calon pengganti Sri Mulyani sebagai bendahara negara, bahkan masuk radar cawapres 2029.
Keresahan Menkeu Purbaya soal tarik-menarik politik ini sempat ia sampaikan langsung kepada Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun.
Misbakhun menceritakan pengalamannya itu saat tampil dalam gelar wicara bertajuk “DARI SRI MULYANI KE PURBAYA. KEMANA ARAH EKONOMI KITA?” yang tayang di Youtube @AkbarFaizalUncensored pada Kamis (6/11/2025).
"Saya beberapa kali sudah ketemu sama Pak Purbaya. Saya sampaikan Pak Purbaya itu berkeluh kesah karena dia ditarik terlalu dalam ke politik, dicalonkan ini dicalonkan itu," ungkap Misbakhun.
"Dia ditarik-tarik ke urusan itu. Dia sudah ketemu sama saya ngomong soal itu, dan dia berkuluh kesah soal itu," tambahnya.
Sosok Purbaya Yudhi Sadewa
Purbaya Yudhi Sadewa lahir pada 7 Juli 1964.
Ia meraih gelar Sarjana Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Purbaya kemudian melanjutkan studi di Purdue University, AS, meraih gelar MSc dan Ph.D dalam bidang Ilmu Ekonomi.
Karier profesionalnya berawal sebagai Field Engineer di Schlumberger Overseas SA (1989–1994)
Dikutip dari Kompaspedia, Selasa (13/6/2023), Purbaya Yudhi Sadewa merupakan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) periode 2020-2025.
Pria kelahiran Bogor pada 7 Juli 1964 ini memulai karier di pasar modal dengan bergabung bersama PT Danareksa (Persero) tahun 2000.
Saat itu, ia berusia 36 tahun dengan jabatan sebagai Senior Economist Danareksa Research Institute.
Lima tahun kemudian, ia telah menempati posisi Chief Economist Danareksa Research Institute pada 2005.
Kariernya terus naik kemudian menjadi Direktur PT Danareksa Sekuritas hingga 2008.
Purbaya juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT Danareksa Investment Management.
Dalam catatan Danareksa Sekuritas, Purbaya sudah mempunyai izin dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) yang kini bernama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yaitu izin sebagai Wakil Penjamin Emisi Efek.
Purbaya kemudian menjadi Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di bawah Menko Hatta Rajasa pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2009–2014).
Setelah menjadi stafsus, kariernya terus melejit. Pada Maret 2015, Purbaya menjadi Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis, Kantor Staf Kepresidenan (KSP) yang saat itu dipimpin oleh Luhut Binsar Pandjaitan.
Purbaya dinilai aktif dalam membantu Joko Widodo berkampanye lewat sayap relawan pendukung Jokowi bernama Tim Bravo Lima yang dipimpin oleh Luhut Binsar Pandjaitan.
Selain itu, sejak 10 Januari 2017, Purbaya dipercaya memegang jabatan komisaris di PT Inalum (persero) yang merupakan Holding BUMN Pertambangan atau MIND ID yang membawahi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Timah Tbk (TINS), PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), dan PT Freeport Indonesia.
Pada 21 Mei 2018 Purbaya menyusul Luhut Binsar Pandjaitan di Kemenko Inves. Ia dipercaya menempati posisi Deputi I Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi.
Bidang ini mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi dan sikronisasi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan serta pengendalian pelaksanaan kebijakan kementerian/lembaga yang terkait dengan isu di bidang kedaulatan maritim dan energi.
Kemudian pada 23 September 2020, Presiden Joko Widodo menunjuknya sebagai Ketua Dewan Komisioner LPS.
Dan kini di era Presiden Prabowo Subianto, ia diberi mandat sebagai Menkeu RI per Senin 8 September 2025.
Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker
-
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Baca berita lainnya di: Google News
WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini
| Harta Kekayaan Teddy Indra Wijaya, Sekretaris Kabinet Merah Putih RI, Punya Tanah di Minahasa |
|
|---|
| Setelah MK Larang Rangkap Jabatan, Ini 15 Petinggi Polri Aktif yang Masih Duduki Kursi Sipil |
|
|---|
| Harga Emas Turun Drastis Hari Ini Sabtu 15 November 2025, per Gram Kini Dijual Segini |
|
|---|
| Peringatan Dini Cuaca Sulut Sore Ini Sabtu 15 November 2025, Info BMKG Daerah Waspada Hujan Lebat |
|
|---|
| Bunuh dan Mutilasi Istri Pegawai Pajak di Manokwari, Yahya Himawan Terancam Hukuman Mati |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/Menteri-Keuangan-Menkeu-Purbaya-Yudhi-Sadewa-saat-memberikan-keterangan-pers.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.