Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pencurian Kotak Infak

Akhirnya Terungkap Alasan Pratu Saifhonna Curi Kotak Infaq Hingga Dua Kali di Kualanamu, Hal Sepele

Sosok Pratu Saifhonna Fahdil terpaksa menjalani kurungan selama tiga bulan 18 hari akibat mencuri kotak infaq masjid.

Editor: Alpen Martinus
tribun banyumas
CURI: Ilustrasi anggota TNI. Terungkap alasan Pratu Saifhonna curi kotak infak di Masjid Kualanamu 
Ringkasan Berita:1.Pratu Saifhonna Fahdil ditangkap mencuri kotak infaq bukan di wilayah tugasnya, melainkan di Sumatera Utara.
 
2.Karena alasan kepepet, Fadhil kemudian mencuri kotak infaq di Masjid Al Muttaqin Bandara Kualanamu.
 
3.Juru Bicara Pengadilan Militer 1-02 Medan, Mayor Wiwit Ariyanto mengatakan, hari pertama prajurit TNI AD itu menggasak uang di kotak infaq sebesar Rp 600 ribu.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang prajurit TNI di Sumatera Utara mendadak ramai dibicarakan.

Itu lantaran aksi nekatnya mencuri kotak infak di Masjid Al Muttaqin Bandara Kualanamu.

Infak merupakan amalan yang tak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari seorang Muslim.

Baca juga: Kronologi Arjuna Tamaraya Musafir Tewas Dikeroyok saat Istirahat di Masjid, Difitnah Curi Kotak Amal

Infak berasal dari Bahasa Arab, "anfaqa" yang berarti membelanjakan harta atau memberikan harta. Sedangkan infak berarti keluarkanlah harta.

Ia adalah Pratu Saifhonna Fahdil.

Tak hanya sekali, ternyata ia melakukannya dua kali.

Ia pun harus mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut.

Kini ia resmi ditahan, sementara pihak TNI memastikan proses hukum tetap berjalan sesuai aturan.

Sosok Pratu Saifhonna Fahdil terpaksa menjalani kurungan selama tiga bulan 18 hari akibat mencuri kotak infaq masjid.

Ia merupakan anggota Batalyon Infanteri 203/Arya Kemuning, Kota Tangerang, Banten.

Batalyon Infanteri 203/Arya Kemuning (Yonif 203/AK) adalah batalyon infanteri mekanis yang berada di bawah Komando Brigade Infanteri Mekanis 1/Pamulang Jaya Sakti (Brigif Mekanis 1 PIK/Jaya Sakti) Kodam Jaya.

Markas batalyon ini berlokasi di Jalan Gatot Subroto KM 6, Jatiuwung, Kota Tangerang, Banten.

Pratu Saifhonna Fahdil ditangkap mencuri kotak infaq bukan di wilayah tugasnya, melainkan di Sumatera Utara.

Pada 23 Juli 2025 lalu, Fadhil hendak pulang ke Aceh untuk menjenguk ibunya yang sakit.

Nasib sial dialami Fadhil.

Sampai di Bandara Kualanamu, ia kehabisan uang.

Karena alasan kepepet, Fadhil kemudian mencuri kotak infaq di Masjid Al Muttaqin Bandara Kualanamu.

Mencuri Dua Hari Berturut-turut

Dalam persidangan terungkap, bahwa aksi pencurian uang di kotak infaq yang dilakukan Pratu Saifhonna Fahdil berlangsung selama dua hari berturut-turut.

Juru Bicara Pengadilan Militer 1-02 Medan, Mayor Wiwit Ariyanto mengatakan, hari pertama prajurit TNI AD itu menggasak uang di kotak infaq sebesar Rp 600 ribu.

Setelah berhasil, keesokan harinya, Fadhil kembali melakukan pencurian.

Kali ini uang yang digasak berkisar Rp 700 ribu.

Namun, aksi keduanya ini dipergoki oleh penjaga masjid.

Penjaga masjid lantas melaporkan aksi pencurian oknum TNI tersebut pada pihak berwajib.

Total uang yang dicuri Pratu Saifhonna Fahdil berjumlah Rp 1,3 juta.

"Dalam perjalanan (pulang ke Aceh) uangnya habis, karena uangnya kurang sehingga timbullah inisiatif terdakwa ini mendapatkan (uang) kotak amal," kata Wiwit. 

Setelah dilaporkan, Pratu Saifhonna Fahdil kemudian diamankan petugas Polisi Militer.

Ia kemudian dikurung sejak Juli 2025 kemarin.

Dijerat Pasal 362 KUHP dan Vonis 3 Bulan 

Perkara pencurian kotak infaq yang dilakukan Pratu Saifhonna Fahdil berujung ke meja hijau.

Ia diadili di Pengadilan Militer 1-02 Medan.

Dalam persidangan itu, Fafdil didakwa Pasal 362 junto Pasal 190 ayat 3 dan ayat 4 nomor 31 tahun 1997 tentang peradilan militer. 

Hakim Pengadilan Militer 1-02 Mayor Ronald Sahat Hamonangan Sinaga kemudian menjatuhi terdakwa hukuman tiga bulan dan 18 hari penjara.

Hal yang memberatkan, perbuatan terdakwa itu mencemarkan nama TNI dan melanggar sumpah prajurit.

Sosok Pratu Saifhonna Fahdil

Pratu Saifhonna Fahdil adalah anggota TNI yang bertugas di Batalion Infanteri 203/Arya Kemuning, Tangerang, Banten.

Pangkat Prajurit Satu (disingkat Pratu) adalah pangkat kedua terendah dalam jenjang kepangkatan Tamtama di Tentara Nasional Indonesia (TNI), khususnya di TNI Angkatan Darat (TNI AD).

Pangkat ini berada di atas Prajurit Dua (Prada) dan di bawah Prajurit Kepala (Praka).

Pangkat ini biasanya diberikan kepada anggota TNI yang baru lulus pendidikan dasar kemiliteran dan mulai bertugas sebagai prajurit.

Mengenai gaji Prajurit Satu TNI AD, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2024 tentang kenaikan gaji pokok PNS dan TNI, gaji pokok seorang Prajurit Satu sekitar Rp2.600.000 hingga Rp2.900.000 per bulan, tergantung masa dinas dan golongan.

Selain gaji pokok, anggota TNI juga menerima berbagai tunjangan seperti tunjangan keluarga, tunjangan pangan, tunjangan operasional, dan tunjangan lainnya yang dapat meningkatkan total penghasilannya.

Menurut informasi, Pratu Saifhonna Fahdil memiliki orang tua yang tinggal di Aceh.

Selama bertugas di militer, ia pernah menjalani kedinasan di Papua.

Sayangnya, pada Juli 2025, Pratu Saifhonna Fahdil tertangkap tangan mencuri kotak infaq di Masjid Al Muttaqin Bandara Kualanamu.

(TribunNewsmaker.com/Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved